Selepas percakapannya dengan Saehyun—Jo Taehwan langsung saja bergegas meraih segelas wine seraya menelan pil obat yang baru diambilnya di laci meja.
Menenggaknya dalam satu tegukan ketukan pintu dari seseorang mengalihkan atensinya berbalik ia mendapati bawahannya melangkah masuk sambil membungkukkan badan.
"Ada apa?" Tanya Taehwan.
"Maaf tuan saya ingin memberikan informasi sepertinya ada beberapa polisi yang berhasil mengejar kita," beritahu bawahan itu.
Taehwan yang mendengar hal itu menggertakkan rahang hendak melangkah ia mendadak terhuyung yang dengan sigap dipapah bawahannya cepat.
"Anda tidak apa-apa?" Sahut sang bawahan cemas.
"Jangan menyentuhku!" Geram Taehwan marah.
Taehwan yang dibantu oleh bawahannya seketika menepis tangan anak buah itu cepat memegang dahi kuat ia dengan alis tertaut mengernyit kesakitan.
Sialan,sakit kepalanya semakin menjadi-jadi belum lagi dengan kondisinya yang kurang fit membuat segala aktivitasnya tersendat.alasan terbesar kenapa ia sampai seperti ini yakni Kim Saehyun selang dua tahun ia mencarinya mati-matian hingga mengabaikan kesehatan tubuhnya.
Tapi setelah penantian panjangnya ia harus kehilangan Kim Saehyun lagi? Brengsek! Jangan harap sialan setelah ia mencarinya seperti orang gila kini ia harus melepaskannya lagi—siapa pun,tidak satu pun ia biarkan Kim Saehyun direbut darinya.
Ia hanya membawa Kim Saehyun kembali padanya tapi,mengapa untuk mengambil sesuatu yang sudah menjadi hak miliknya sangat sesulit ini?
Kim Saehyun dia milikku hanya milikku benaknya murka.
"Bunuh mereka."
Ujar Taehwan menyanggah tubuhnya sang bawahan yang mendengar itu terkejut spontan kembali bertanya memastikan pendengarannya tidak salah.
"Ya?"
"Harus berapa kali ku katakan bunuh mereka."
"Tapi tuan—"
"Bunuh atau kau yang mati," menarik kerah pria itu dengan raut dingin. "Aku tak perlu omong kosong mu," melepaskan kerah sang bawahan Taehwan berbalik memunggungi.
"B-baik tuan," tergagap usai mendengar perintah sang bawahan itu kemudian pamit undur diri.
Sepeninggal pria itu Taehwan meremat rambut kepalanya erat dengan wajah pucat beserta peluh yang merembes deras ia menahan nyeri visinya sedikit mengabur belum lagi dampak sakit kepala membuat area sekitarnya tampak berputar-putar.
Menggigit bibir dengan dada yang naik-turun ia yang masih dikuasai amarah menghempaskan semua barang diatas meja.
Ia tak peduli mau polisi atau apapun selagi masih ada orang yang menghalanginya dengan Saehyun,siapa pun itu ia tidak akan segan-segan membunuh mereka.
◇●◇●◇
Di waktu yang sama Saehyun dengan tangan terikat meraih sebuah pisau cukur yang ia sembunyikan dibawah selimut sebelumnya.
Tepat setelah ia di kurung ia mendapati sesuatu yang berkilat di dekat kasur tepat disamping ia duduk entah sebuah keajaiban atau dewi fortuna berpihak padanya.
Atau bahkan jika Jo Taehwan yang lalai Ia tak peduli ia dengan cepat memotong ikatan ditangan mengabaikan rasa sakit dari bilah tajam yang menggoresnya sesekali ia dengan perasaan was-was menilik dari pintu ke tangannya secara bergantian.
Snap
Ikatan itu terputus ia segera bangkit memegang kenop pintu seperti yang diduga pintunya terkunci ia kemudian mengedarkan pandangan guna mencari sesuatu yang bisa membuka pintu kayu dihadapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Lousy Side Antagonist [END]
RomanceBUKAN NOVEL TERJEMAHAN CERITANYA PINDAH KESINI AKUN SEBELAH NGGAK DIPAKAI LAGI!! Kim Saejoon hanya seorang dokter yang ingin pulang kerumahnya selepas menyelesaikan pekerjaan tapi ditengah-tengah perjalanan truk besar melintas dalam kecepatan diatas...