Hallo semua! maaf ya menunggu lama .. oh iya untuk Cerita Jagadhita upload setiap hari kamis saja ya. terima kasih bagi pembaca yang sudah memberikan komen dan vote. Yok baca episode hari ini. apa yang bakal terjadi sama Geng 3G??
Ke-esokan harinya, tepat setelah pulang kuliah semua teman sekelas Panca , Andri dan Andre datang ke lokasi tempat acara syukuran itu di gelar. Mereka hanya mengundang beberapa teman saja untuk acara ini, hanya mengundang kedua orang tua, teman dan Pak RT. Selesai acara digelar, semua makan hidangan yang sudah disediakan. Panca yang melihat mereka begitu senang merasa terharu. Ia senang impiannya mempunyai usaha sendiri akhirnya tercapai, tetapi ia sedih karena disaat seperti ini ibunya tak disampingnya. Menyemangatinya, memberikan pelukan hangat sebagaimana Andri dan Andre yang mendapat pelukan dari ibu mereka.
"Pan.," panggilan itu membuat Panca tersentak kaget. "Enek opo se?" tanya Andre yang berada disampingnya.
"N_ngga., ngga enek opo-opo. Cuma kangen Ibuk." jawab Pnaca pelan. Ia mengusap air mata di ujung matanya. Andre yang tahu itu langsung merangkul pundak sahabat kecilnya.
"Tenang aja., masih ada aku sama Andri. Aku janji ngga akan ninggalin kamu sendirian. Kita kan wis koyo dulur."
"Suwun yo, Ndre."
"Iyo, eh nanti malem setelah Angkringan ini tutup, kamu sama Andri mau ngga nganterin aku ke desa sebelah?" Bisik Andre.
"Mau ngapain?" Panca balik bertanya.
"Biasa, ono tari jaipongan nek kono."
"Hoalah,Ndre. Kita baru buka usaha, loh."
Andre yang mendengar itu memohon sekali lagi pada Panca. Pemuda berkaos hitam itu mau tak mau akhirnya menuruti permintaan Andre. Malamnya, Angkringan 3G diserbu oleh Masyarakat setempat, tak hanya itu teman-teman kampus, teman desa pun semua mampir untuk menikmati angkringan yang baru dibuka ini, banyak pemuda dan pemudi yang duduk dan sabar menanti pesanan mereka. Tak hanya itu, disebelah nya juga banyak para bapak-bapak yang sedang asyik menikmati secangkir kopi dan bermain catur. Gelak tawa membuat suasana Angkringan tersebut membuat malam semakin ramai ditambah hari ini juga cuaca sedang mendukung untuk guyub rukun. Panca, Andre, dan Andri sibuk dengan tugas mereka masing- masing. Di meja sebelah, gelas berjejer rapi berisi kopi hitam bubuk, dan segala jenis minuman. Andri sedikit kewalahan ketika pesanan minuman sudah terlalu banyak.
"Piye, Ndri. Aman?" teriak Panca yang berada di depan tengah mengipasi nasi bakar. Tak ada jawaban hanya acungan jempol yang terlihat menandakan situasi masih bisa ditangani.
Sementara Andre, ia mencatat pesanan dan menerima beberapa lembar uang dari pembeli. Matanya berbinar melihat kotak uang yang hampir penuh karena pembeli yang banyak. Hatinya merasa puas ini artinya rencana mereka bertiga membuka usaha berhasil. Jam menunjukkan pukul 23.00 semua pelanggan mulai meninggalkan Angkringan tak lupa ke tiga sahabat itu mengucapkan terima kasih kepada mereka.
"Matur suwun, mas." Ucap Panca saat salah satu pembeli menerima kembalian dari Andre dengan senyuman tulus.
"Ayok berangkat!" Andre langsung beranjak dari duduknya dan mengantongi dua batang rokok.
"Sekarang?" Andri yang duduk sambil menatap temannya yang sibuk mengenakan jaket.
"Iya, biar nda kemaleman. Ayok!"
Andri menghela nafas Panjang, sebenarnya ia Lelah namun ia juga tak mau disini sendirian. Mereka pun menutup Angkringan dan bergegas jalan menuju desa sebelah.
"Haa~h tau gini kalau rame mending buka Sego bebek ae, Pan." Celetuk Andri ditengah perjalanan.
"Mungkin belum saat nya kita buka itu, siapa tahu kalau Angkringan-nya tambah rame duitnya tambah banyak kita juga bisa nambahin daftar menu yang kamu usulin itu tadi." Andri manggut-manggut setelah mendapat penjelasan dari Panca.

KAMU SEDANG MEMBACA
JAGADHITA
Horrorsering kali kita lupa bahwa dunia hanyalah permainan. Namun kebanyakan orang, mereka lebih memilih hidup sejahtera di dunia "JAGADHITA (kesejahteraan dunia)" dimana orang akan lebih takut miskin daripada takut akan berbuat dosa.