DISCLAIMER
Cerita ini mengandung beberapa kata kasar, tidak baik untuk ditiru dan bukan untuk edukasi.
Harap bijak dalam membaca.
Terimakasih.
Berada di sebuah acara bersama banyak orang mungkin sudah bukan hal asing untuk Raquinn. Dia sudah terbiasa dengan situasi ini di manapun, profesi menuntutnya untuk melakukan hal tersebut. Tetapi kembali kemari, kenapa rasanya dia kehilangan kepercayaan diri. Menghadapi suasana tempat ini, mendadak dadanya sesak.Berjalan menuju balkon, Raquinn memilih menyendiri di sana. Toh, mami dan papinya sedang berkumpul dengan teman lama mereka. Antony sendiri sibuk menjamu koleganya, di tempat ini Raquinn seperti orang asing.
"Long time no see..."
Suara husky itu mengejutkannya. Tidak berniat menoleh, Raquinn tahu jika Alpha sedang berjalan menuju tempatnya berdiri.
"Acara belum selesai, ngapain di luar?."
"Nothing. Kak Alpha sendiri, ngapain ke sini?."
Gotcha. Gadis kecil itu langsung melempar pertanyaan padanya. Sifatnya belum banyak berubah, masih sama seperti dulu. Dugaan Alpha sepertinya benar. Dia gengsi. Sudah jelas.
"Gue mau ngerokok sih. Kalau nggak nyaman lo bisa masuk ke dalem." ujar Alpha acuh sambil mengeluarkan sebatang rokok dari bungkus yang ia keluarkan dari saku celananya.
Lelaki itu menunggu sebentar agar Raquinn pergi dari sana, karena yang ia tahu gadis itu sangat benci asap rokok. Dulu ketika Antony ketahuan merokok saja, Raquinn akan mencak-mencak dan membuang rokok kakaknya sampai bertengkar hebat.
"Its ok, ngerokok aja."
Alpha terdiam. Pertemuan pertama setelah sekian tahun lamanya, kenapa Alpha malah seperti menahan emosi sendiri.
Membuang nafas kasar, Alpha mencoba tidak peduli dan tetap menyalakan api pada rokoknya dan menghisap pelan sambil menikmati angin malam.
Tidak ada percakapan kemudian, hanya bunyi jari Raquinn yang sibuk dengan ponsel miliknya. Diam-diam melirik sambil mengamati, Alpha merasa ragu lagi dengan dugaan awalnya.
"Stay di sini apa balik?." Sempat beberapa detik menunjukan rasa kaget, Raquinn akhirnya menimpali dengan santai.
"Belum tahu. Masih diatur manajer aku."
Sial. Alpha merasa sikap cuek Raquinn tiba-tiba membuatnya canggung sendiri. Memang waktu bisa merubah segalanya. Gadis cerewet itu bisa menjadi sok dingin di hadapannya.
Mulut Alpha urung terbuka ketika Raquinn kini menempelkan benda pipih itu ke telinganya.
"Dont dare to do this, Ren. Gue belum bilang gue approve maksud lo kemaren."
Kedua alis Alpha terangkat, mendadak ia tertarik dengan percakapan gadis itu bersama orang lain lewat ponselnya.
"Please, gue baru sampai. Jangan gila Ren.. Thomas anjing!! Gue nggak peduli ya, cari dia ke manapun. Gue bakar itu kelab malam kalau sampai dia approve project itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha : Just Mine
RomanceAlphaleo Shawn Dirgantara menyatakan dengan lantang jika dia ingin menikahi Raquinne Edwin, adik dari sahabatnya sendiri. Tidak masuk akal dan di luar nalar, itulah persepsi yang Raquinn dapatkan setelah mendapati ide gila Alpha. Jadi, apakah keduan...