DISCLAIMER
Hanya cerita fiksi, terdapat banyak kata tidak baku dan kasar di dalamnya. Bukan untuk ditirukan. Cerita ini murni karya sendiri. Tolong bijak dalam membaca. Terimakasih.
Raquinn melempar sembarangan tasnya, dia tidak memiliki kekuatan untuk menyimpan dengan rapi barang-barang tersebut. Malam ini dia ingin segera tidur karena tubuhnya sudah sangat lelah.Bertemu dengan Miguel di bar hari ini, cukup membuat perasaan Raquinn terhibur. Mereka mengobrol sedikit banyak tentang pekerjaan tapi tidak jarang juga tentang rencana-rencana liburan lainnya.
Melemparkan tubuhnya ke kasur, Raquinn memejamkan mata usai sampai di dalam kamar. Sudah hampir tengah malam. Dia harus segera tidur karena besok ada hal lain yang mungkin akan menunggunya.
Di bawah sana, di sudut jalan di mana dari kaca jendela kamar Raquinn terlihat menyala sebelum akhirnya redup. Seseorang di dalam mobil tengah mencengkeram erat kemudi. Diam dan hanya mengawasi. Tidak mencoba mendekat ataupun memastikan.
Sampai beberapa menit kemudian, mobil itu melaju pergi meninggalkan halaman raya apartemen. Meninggalkan angin yang menyebabkan dedaunan berterbangan.
•••
Raquinn hampir melempar ponselnya jika benda itu tidak berhenti berdering di pagi buta ini. Matanya masih begitu ingin terpejam, tapi dering ponsel itu terus mengganggu telinganya.
"Apa sih?." gerutunya sebal. Tanpa melihat siapa yang menelepon, Raquinn menggeser layar ponselnya begitu saja.
"Turun, atau gue yang naik ke sana?."
"Apa sih. Buta ya, ini jam berapa. Gila apa.." terus mengomel tidak terima. Raquinn terbangun dari tidurnya.
"Raquinn. I give you ten minutes. Lo turun dan temuin gue di depan apartemen, atau gue sendiri yang masuk unit kamar lo."
"ALPHALEO SHAWN DIRGANTARA.!!" teriak Raquinn frustasi.
"Gak usah teriak." sahut Alpha di seberang sana.
"Lo yang harusnya diem, gue gak mau berkaitan sama lo ya. Udah berapa kali gue bilang. Gue gak mau menikah sama lo, ngerti gak sih maksud gue. Lo nangkep poinnya gak sih?."
"Satu-satu Quinn. Mandi sekarang trus turun. Gue gak bisa lama-lama nunggu di sini."
"Gue gak peduli. Gue gak mau. Gue mau lanjut tidur lagi, bye!."
Diam. Setelah mematikan ponsel itu, Raquinn nyatanya tidak kembali tertidur. Gadis itu diam di atas kasur menatap gamang pintu kamarnya. Alpha telah mendapatkan nomornya, biang kerok dari semua ini sudah jelas Antony. Sulung itu benar-benar ingin melemparnya ke kandang singa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha : Just Mine
RomanceAlphaleo Shawn Dirgantara menyatakan dengan lantang jika dia ingin menikahi Raquinne Edwin, adik dari sahabatnya sendiri. Tidak masuk akal dan di luar nalar, itulah persepsi yang Raquinn dapatkan setelah mendapati ide gila Alpha. Jadi, apakah keduan...