SEBELAS

1.1K 63 13
                                    

DISCLAIMER
Cerita ini hanya fiksi dan tidak ada kesamaan terhadap karakter aslinya. Terdapat kata kasar dan beberapa ejaan yang tidak baku. Harap bijaksana dalam membaca dan dan jangan lupa tinggalkan pesan terbaik kalian.
Terimakasih

 Terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bagian 10.

Setelah kembali dari studio perusahaan, Raquinn hanya mengurung diri di dalam unitnya. Dia belum ingin pergi ke manapun atau melakukan aktifitas apapun. Konsentrasi dan kinerja otaknya dipenuhi dengan bayangan Alpha yang menarik dirinya semalam hingga membuat mereka akhirnya berciuman.

Raquinn sudah pernah melakukan hal ini, tetapi bersama Alpha semuanya mendadak berbeda. Ada banyak kumpulan perasaan aneh yang beradu dalam dirinya hingga Raquinn tidak bisa memahami dirinya sendiri.

"Gue beneran bisa stres."

Jam di nakas sekarang masih menunjukan pukul empat sore hari. Hari ini, ia berencana pergi ke kediaman utama Dirgantara. Raquinn ingin menemui sendiri kakek Dirga. Rencana konyol ini harus digagalkan sekarang juga sebelum semua berubah kembali menyerang dirinya sendiri.

Tanpa banyak menunda waktu lagi, Raquinn terbangun dan mengganti pakaiannya menjadi sedikit lebih tertutup. Pertama kali dalam hidupnya, dia memberanikan diri untuk datang ke rumah besar itu tanpa Alpha karena saat sekolah dulu, Raquinn hanya ke sana jika Antony dan Alpha mengajaknya.

Mobil yang Raquinn pesan dari aplikasi online miliknya telah berhenti di depan rumah utama Dirgantara. Kaki jenjang itu terdiam sesaat sebelum pada akhirnya memutuskan masuk ke dalam sana meskipun masih ragu.

Rumah besar ini, Raquinn bisa merasakan bagaimana rumah ini terlihat begitu sunyi. Hanya ada para maid yang berlalu-lalang melakukan pekerjaan mereka.

"Raquinn?." Sambutan pertama yang Raquinn dapat ialah pelukan hangat dari ibu Alpha. Wanita yang usianya hampir setara dengan maminya.

"Ya Tuhan. Kamu cantik banget, bunda sampai takjub."

Bunda. Itu panggilan yang sudah disematkan sejak lama bahkan saat Raquinn masih kanak-kanak. Rasanya sudah sangat lama sekali ia tidak pernah menyebut nama itu.

"Selamat sore bunda. Bunda lagi sibuk?."

Raquinn melihat ke belakang meja, ada beberapa bunga yang baru saja dipotong tangkainya dan yang lain sudah tersusun cantik di dalam vas keramik. Ibu Alpha memang sangat menyukai bunga sejak dulu.

"Oh itu, bunda kebetulan lagi ganti bunga di kamar Alpha. Anaknya jarang pulang sih, jadi bunganya sampai kering jelek di kamar dia."

Hanya mengangguk sambil tersenyum kecil. Raquinn tahu, hubungan keluarga Dirgantara memang tidak sebesar namanya. Alpha sendiri tidak pernah bisa sepaham dengan ayahnya. Cerita itu sudah sering Raquinn dengar dulu.

"Mau bunda bikinin apa?. Khusus buat kamu karena udah mampir ke sini, biar bunda sendiri yang bikinin."

Raquinn menggeleng lemah, tangan gadis itu mencoba menahan langkah ibunda Alpha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alpha : Just MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang