TIGA

658 60 0
                                    

DISCLAIMER
Hanya cerita fiksi, terdapat banyak kata tidak baku dan kasar di dalamnya. Bukan untuk ditirukan. Cerita ini murni karya sendiri. Tolong bijak dalam membaca. Terimakasih.

Alpha menarik tangan Raquinn hingga gadis itu nyaris terjerembab ke pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Alpha menarik tangan Raquinn hingga gadis itu nyaris terjerembab ke pelukannya. Tidak menyangka jika reaksi Raquinn terhadap kakeknya akan sekeras itu.

"Apalagi?."

Teriakan Raquinn membuat Alpha memejamkan matanya sebentar. Tingkah ini mengingatkannya pada masalalu.

"Lepaskan aku." Detik berikutnya, Raquinn memberontak. Sekuat tenaga dia mencoba melepaskan genggaman tangan Alpha pada pergelangan tangannya.

"Jadi gini, hasil dari kepulangan lo setelah tiga tahun. Kesopanan lo benar-benar udah gak ada nilainya."

"Diem ya kak. Jangan ngomongin sopan santun sama aku."

"Raquinne."

Tatapan itu lagi, sejak dulu Raquinn memang takut dengan mata Alpha yang selalu menatapnya tajam ketika dia sulit diajak berdiskusi. Masalahnya dulu dia masih anak-anak sekarang semua sudah berubah.

"You dont need to scolding your grandpa like this. Dia orang tua, kesampingkan rasa kesalmu. Gak lihat apa wajah kakek kecewa kayak gitu."

"Ya kalau kak Alpha gak diem aja, semua gak akan kayak gini."

"Gue menjawab apa yang sebenarnya. Di mana letak salahnya?."

Genggaman tangan itu mengendur, membuat Raquinn akhirnya menarik tangannya cepat.

"What do you mean?." Melangkah agak mundur membiarkan ada ruang di antara mereka. Aroma parfum Alpha benar-benar mengusiknya. Dia benci menjadi lemah. Ternyata benar, waktu akan menjadi obat nyatanya hanya sebuah hal palsu. Dia masih tersisa di sana.

•••

Raquinn melempar semua barang-barang di apartementnya secara brutal. Tidak peduli jika tempat itu barusaja ditata oleh orang suruhannya. Tidak peduli juga kalau sekarang semua berubah berantakan. Isi kepalanya ingin keluar. Baru sehari kembali saja otaknya sudah mengebul seperti mesin tua yang siap meledak.

Bagaimana bisa Alpha dengan santai menyatakan dia menyetujui rencana perjodohan di antara mereka. Lelaki itu benar-benar tidak waras.

"Bisnis? Bisnis apa yang dia maksud. Sialan." Lagi sebuah gelas kaca menjadi korban terakhir Raquinn.

Sebelum kembali ke apartemen, Raquinn harus menghadapi perdebatan hebat dengan Alpha di halaman kediaman keluarganya. Lelaki itu mengejek seolah Raquinn tidak berani mengiyakan perjodohan karena masalah di masa lalu tentang mereka.

"Kenapa lo harus marah-marah hanya soal perjodohan kayak gini, did you scared to fallin love again with me?."

Cara lelaki itu mengatainya membuat Raquinn semakin naik darah. Jika dulu dia tidak berani membantah ejekan Alpha mengenai dirinya, kali ini dia tidak bisa membiarkan hal itu begitu saja.

Alpha : Just MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang