Bab 6

3.9K 8 0
                                    

Radit pun langsung membuka celana boxernya, mengeluarkan penisnya dan tak makan waktu lama, langsung saja ia menerobos lubang vagina Marsha yang telah basah tanpa kendala.

Jlebbbbbb..

"Ohhhh!! Ohhhh!! Ohhhh!! Ohhh!!" Desah suara Radit yang merasakan penisnya keenakan dalam vagina Marsha.

Radit menggoyangkan pinggulnya maju mundur dengan pelan dan lembut, ia begitu meresapi setiap gesekan penis pada lubang vagina Marsha. Radit sangat menikmatinya hingga tergambar jelas dari raut wajahnya, dengan menutup matanya.

"Dit, yang cepet dong mainnya.. lebih cepet dit." Desak Marsha.

"Sabar sha, gua lagi menikmati setiap centi vagina Lo, ohhhh... Gila nikamat banget memek Lo sha! Ohhh... Ohhh..." Kata Radit yang begitu menikmatinya.

Setelah puas bermain slow, Radit pun menambah tempo permainannya.. ia mempercepat gerakannya pinggulnya menerobos vagina Marsha. Hingga bunyi penyantuan kelamin mereka terdengar jelas dengan merdu.

"Ohhh.. ohhh.. ohhh.. ohhh.. shit! Ohhh! Ohh! Ohh! Ohh! Ohh!" Radit menyodok kuat penisnya pada vagina Marsha.

"Ahh.. ahh.. ahhh.. ahh.. iya dit, gitu.. enak banget sodokan Lo dit! Ahhh.. ahh.. ahh.."

" Sha, gua mau keluar nih.. ohhh! Ohh! Gua keluarin dimana? Ohh! Ohh!"

"Terus dit, jangan berenti.. terus.. isep tete gue dit.. gue juga mau keluar." Radit pun mengisep tete Marsha dan pelepasan bersama pun terjadi. Radit mengeluarkan cairan spermanya di dalam rahim Marsha. Radit memeluk Marsha dan menciumnya.

"Thanks sha, udah buat gua keluar.." kata Radit mengelus kepala Marsha.

"Iya sama-sama, Lo juga udah buat gue keluar."

"Gua boleh tanya sesuatu sama Lo?"

"Tanya apa? boleh masa nggak boleh sih."

"Tapi sorry banget, Lo jangan tersinggung."

"Apaan si Lo dit, ngomongnya gitu banget.. biasanya juga santai-santai aja sama gue, ini mentang-mentang udah ngerasain tubuh gue jadi kaya orang asing deh."

"Bukannya gitu sha, ini sensitif buat Lo.. ya mungkin sih."

"Ya udah apa? Gue mau denger."

"Lo pernah kaya gini, maksud gua ngeseks sama laki-laki dari umur berapa? Gua liat dari cara Lo kaya udah handal aja sha, siapa orang laki-laki pertama yang udah perawanin Lo?"

"Ohh.. pertanyaan itu, yang merawanin gue ya bang Rere.. dia yang ngajarin gue dit.. jadi sejak pacaran sama bang Rere lah gue begini."

"Jadi gua laki-laki kedua setelah bang Rere Lo?"

"Apaan sih, Lo sendiri.. kayanya Lo juga handal dari cara Lo servis gue tadi.. pernah ngapain aja Lo sama cewe SMA Lo itu."

"Riana maksud Lo? Jujur gua belum sampe tidurin dia, kalau grepe-grepe, oral seks, ciuman sih 2 bulanan gua pacaran sama dia pernah."

"Jadi gue cewe pertama yang Lo tidurin?"

"Lo cewe ke 4 sha.."

"Apa? Ke 4? Siapa-siapa aja yang pernah Lo tidurin dit? Ihh.. nakal juga Lo ya diam-diam, ternyata suhu."

"Waktu SMA.. mantan-mantan gua udah lama banget. Cewe yang pertama kali gua tidurin namanya Sania gue kelas 2 SMA doi kelas 3 SMP."

"Serius Lo dit? Anak SMP Lo gituin? Pedofil Lo ya! Sih Riana SMA.. Lo kayanya suka sama cewe yang lebih muda ya dit.."

"Nggak juga ahh.. tergantung."

"Ya udah yang ke 2 siapa?"

"Yang ke dua nama Anjani kelas 1 SMA gue masih kelas 2 SMA tuh.. yang ke tiga namanya Hanny kelas 1 SMA gua waktu itu kelas 3 SMA. Dan Lo sahabat gua, satu kampus.. tapi baru kali ini sih tanpa ikatan pacaran gue tidurin cewe."

 Cinta MarshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang