Bab 10

3.7K 7 0
                                    

Setelah masuk ke dalam rumah dan Marsha menutup pintu rumahnya. Pak Gani langsung menyerang Marsha dengan brutal.

Pak Gani mendorong Marsha ke belakang pintu, mengangkat kedua tangan Marsha ke atas, tanpa ampun pak Gani mencumbui tubuh Marsha.

Mereka berciuman panas, meluapkan setiap hasrat dan gairah yang tertahan dari tadi.
Setelah puas mereka bercumbu dibalik pintu. Sambil terus berciuman, Marsha memandunya berjalan ke arah ruang tengah dengan masih berpaut bibir satu sama lain.

Lalu pak Gani menjatuhkan tubuh Marsha di atas sofa. Ia membuka semua kancing kemeja dan bra yang Marsha pakai, hingga nampak dua gunung payudara yang besar membuat gairahnya semakin memuncak.

Tidak menunggu waktu lama, pak Gani langsung melahapnya dengan rakus seakan tidak ingin berbagi dengan orang lain.

Mereka terbawa nafsunya.. Marsha pun membuka kemeja dan celana pak Gani hingga membuatnya kini telanjang menampakan batang penisnya yang berurut berdiri kokoh.

Pak Gani yang duduk di sofa menerima permainan mulut Marsha di batang penisnya.
Marsha terus memaju mundurkan kepalanya di depan kemaluan pak Gani. Ia benar-benar menservis pak Gani. Ia menjilati seluruh kemaluan pak Gani.

Setelah itu pak Gani mengangkat tubuh marsha dan membuka bawahannya hingga nampak kemaluan Marsha dengan bulu-bulu tipis menghiasi vaginanya.

Pak ganti lalu membuat Marsha duduk disofa, kini Marsha yang akan menerima permainan lidah pak Gani di vaginanya.

Di bawah sana, pak Gani tekukung oleh kedua kaki Marsha. Bukan hanya menjilati tapi ia juga menghisap dan mengemut klitorisnya. Membuat sang emping kejang-kejang menikmati pelepasannya akibat lidah dari pak Gani.

"Mmmhhhhh... Mhhh... Ahhhh.. pak.. saya keluar, ahhh.. nikmat banget mulut pak Gani." Desah Marsha.

Pak Gani mencium bibir Marsha lalu membalikkan tubuhnya. Pak Gani memasukkan penisnya ke dalam vagina Marsha dengan gaya doggy style.

Jlebbb..

"Arrghhhhhh!! Ohhhh... " Desah pak Gani setelah memasukkan penisnya ke dalam vagina Marsha tanpa kesulitan, karena vagina Marsha sudah sangat basah.

Setelah masuk penisnya ke dalam vagina Marsha. Ia tidak langsung menggerakkannya. Tapi hanya mendiamkannya sejenak untuk merasakan rasa bercinta yang dulu sekali ia pernah rasakan.

Sambil terus memeluk tubuh Marsha dan memainkan kedua payudaranya.

"Pak.. kok diam aja?" Tanya Marsha heran karena pak Gani hanya memainkan payudaranya. Membuat vaginanya gatal ingin di genjot.

"Maaf sayang, sabar ya? Maklum mas baru kali ini berhubungan dengan seorang wanita. Mas sedang merasakan vagina kamu ini. Udah siap mas gempur sayang?" Kata pak Gani.

"Iya pak, saya udah siap.." jawab Marsha.

"Mulai hari ini, kamu jangan panggil saya dengan sebutan pak, panggil saya mas sayang, oke?"

"Iya mas.. "

"Panggil mas Gani.."

"Iya mas Gani sayang, cepetan njot Marsha Kya gini, aku udah gak tahan pengen ngerasain kontol mas gani yang besar dan berurat ini." Kata Marsha menggerakkan vaginanya yang berada di atas penis mas Gani.

"Oke, kamu siap-siap menerima genjotan mas.. pasti bikin kamu ketagihan setelah ini." Kata mas Gani mulai menggoyangkan pinggulnya secara perlahan.

"Ahhh.. ahhh.. ahhh.. iya begini mas.. enak.." seru Marsha menikmati goyangan pelan tapi berasa sampe di perutnya.

"Kamu mau yang cepet apa yang pelan sayang?" Kata mas Gani sambil terus menggoyangkan pinggulnya.

"Yang cepet mas.. ahhh.. ahahh..."

"Yakin, hm?"

"Ahhh.. ahh.. iya yakin sayang.."

Mas Gani pun mempercepat goyangannya, lalu sambil ia menghisap payudara Marsha. Membuat Marsha semakin lama, semakin kewalahan.

"Ahh! Ahh! Ahh! Ahh! Ahh! Ahh! Ahh!" Desah Marsha cepat akibat goyangan penis mas gani di dalam vaginanya.

"Bagaimana sayang? Enak?"

"Ahh! Ahh! Ahh! Ahh! E! Nak! Mas! A! Aku! Gak! Kuat! Ah! Ah!"

Hampir Marsha ingin keluar tapi tiba-tiba mas Gani memberhentikan permainannya.

"Mas? Kok berenti? Padahal aku tadi mau nyampe?" Kata Marsha kecewa.

"Mas tau, mas sengaja.. mas ingin buat kamu enak sayang.."

"Enak bagaimana?"

"Karena pelepasan kamu tertahan.."
Kata mas Gani lalu menidurkan tubuh Marsha di atas sofa.

Ia kembali memasukan penisnya ke dalam vagina Marsha.

Jlebbbbbb..

"Uhh! Uh! Uh! Masss.. Mhhhhh... Ahh! Ah! Ah!!" Desah Marsha keenakan.

"Ohh! Ohhhh! Ohh!!"

"Eumhh... Hhh.. hhh.. hhh.."

"Sayang mas udah mau keluar, mau keluarin di dalam apa di luar hm?"

"Di dalam aja mas.. ahhh.. ahh.. ahh.. ahh.. aku juga mau keluar, kita sama-sama mas."

"Kamu yakin di dalam?"

"Iya.. aaahhhhhhh!!! Mhhhhhh!!!! Mhhh! Mhh.. mhh.. mhhh.. enak banget sayang.. mas bener, hhhh.. nikmat." Pelepasan Marsha.

"Aaarrrrggggghhhhhhhh!!!!! Arggh! Arrghhhhhh!! Argh.. argh.. argh.." pelepasan mas Gani.

Mas Gani langsung memeluk tubuh Marsha. Dan mencium keningnya hangat layaknya seorang suami habis menyetubuhi istrinya. Dengan penyatuan mereka dibawah.

"Terima kasih sayang udah puasin bukan cuma mas tapi junior mas yang di bawah sini juga puas".  Kata mas Gani.

"Iya sama-sama sayang, tapi junior mas kayannya masih pengen lagi.." kata Marsha karena merasakan penis mas Gani yang masih di dalam vagina belum menciut setelah pelepasannya tadi.

"Dia masih pengen lagi katanya.. 3 ronde lagi dia baru caoe sayang.."

"Apa 3 ronde? Ahhhh... Mas!" Teriak Marsha terkejut karena mas Gani tiba-tiba mengangkat rubuh Marsha masih dengan penyatuan mereka.

Mas Gani menggendong Marsha ala koala style. Dengan Marsha yang mengalungkan kedua tangannya pada leher mas Gani. Lalu Mas Gani berdiri menyamping di depan cermin. Mereka melihat tubuhnya dengan penyatuan kelamin mereka dibawah sana menambah gairah dan hasrat seks mereka kembali.

Mas Gani memegang bokong Marsha, memaju-mundurkan nya di depan penisnya dengan cepat.

"Ah! Ah! Ah! Ah! Ah! Ah! Masss... Ah! Ah!"

"Hhh.. Hhh.. Hhh.. iya sayang kenapa? Hm?"

"Ah! Ah! Ah! Enak banget sih!! Ahh! Bisa- bisa aku ketagihan sama kontol kamu mas."

"Mas juga sayang.. Hhh.. Hhh.. Hhh.. bisa ketagihan sama memek kamu ini."

"Massss... Aku keluar!! Gak tahan mas, enak.. ahhh! Mhhh... Mhhh... Mhhh... Ahhhhhh..." Kembali Marsha menikmati pelepasannya.

Lalu disusul dengan pelepasan mas Gani.

"Aaarrrrggggghhhhhhhh.... Arrghhhhhh.."

Setelah itu, mereka membersihkan diri mereka mereka bersama, mereka mandi bersama di kamar Marsha. Bahkan di kamar mandi pun kembali mas Gani menggempur tubuh Marsha tanpa ampun.

Setelah sekian lamanya, akhirnya mas Gani bisa melepaskan segala masa lalu dulunya. Bersama Marsha ia menjadi lebih hidup dan berenergi.

Ia bisa kembali merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Mas Gani pernah mencintai seseorang dulu yang benar-benar sangat ia cintai, tapi sayangnya ia di khianati. Ia mempergoki kekasihnya sedang bercinta dengan ayah tiri dari kekasihnya di rumah.

Saat itu mas Gani datang kerumah ingin memberikan kejutan, tapi nyatanya ia yang di buat terkejut oleh kekasih dan ayah tiri dari kekasihnya itu. Dari sana ia kecewa dan dari sana juga ia menerima tawaran untuk menikahi istrinya yang sekarang ini bersamanya. Karena keterpurukkannya.

 Cinta MarshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang