Bab 13

4.1K 13 3
                                    

"mas Gani lama banget.." kata Marsha mengeluh.

Tiba-tiba senior beda fakultas menghampiri Marsha yang sedang menunggu mas Gani. Marsha lumayan populer karena ia anak yang mudah bergaul.

"Sha, ngapain kamu disini?" Kata kak Yanggi.

"Ehh.. kak, lagi nungguin temen kak." Jawab Marsha.

"Temen apa temen nih.." kata Yanggi iseng.

"Temen kok kak.." jawab Marsha tak enak seperti di usik pribadinya.

"Ohh.. kirain kamu sendiri, kalau sendiri aku mau ngajak kamu pulang bareng."

"Terima kasih kak niat baiknya, mungkin nanti lain kali." Jawab Marsha.

Beberapa menit kemudian, mobil Range Rover berhenti di depannya.

Tinnn... Tinn.. Tiiiiiinnnn... Bunyi klasok mobil.

"Ya udah kak, aku duluan ya? Temen aku udah datang soalnya." Marsha pun berlari lalu masuk ke dalam mobil.

"Kayanya gua pernah liat mobil itu, tapi di mana ya? Jadi amnesia gini.." kata Yanggi berbicara sendiri.

"Kok lama sih mas? Aku nungguin lumayan lama tau." Kata Marsha kembali mengeluh pada mas Gani.

"Maaf sayang, tadi beberapa materi yang tertinggal di kelas, jadi mas balik lagi.. btw itu siapa yang ngobrol sama kamu?" Tanya mas Gani penasaran.

"Ohh.. itu, bukan siapa-siapa.. anak kampus juga yang lewat tadi." Marsha tidak meneruskan ceritanya.

"Mau ngajakin pulang bareng?" Tebak mas Gani.

"Iya.."

"Terus kamu bilang apa?"

"Aku bilang, temen aku mau jemput aku."

"Temen?"

"Iya temen.. apa lagi dong?"

"Ohhh...." Mas Gani mulai cemburu.

"Iya tapi kan temen tapi mesra.. mas janji kan gak maksa aku buat nerima hubungan ini?"

"Iya sayang maaf, kita jalani aja hubungan tanpa status ini.. tapi bukan berarti kamu berhak di sentuh oleh laki-laki yah??"

"Hmm.. gimana ya mas??"

"Gimana apanya?"

"Ya, status kamu kan suami orang.. "

"Iya tapi mas kan gak pernah nyentuh dia sayang."

"Aku kan gak tau mas, itu kata mas aja.."

"Jadi kamu gak percaya sama mas nih?"

"Marsha mau nunggu mas pun lama, kontrak kalian 3 tahun lagi.."

"Terus maunya kamu gimana?"

"Pokonya kita jalani aja tanpa ikatan apapun, jika di perjalanan nanti aku ketemu seseorang yang tepat buat aku maka aku akan memilih dia, tapi kalau mas gak bisa menerima itu semua berarti hubungan kita akan berakhir sampai disini." Kata Marsha.

Mas Gani memikirkan apa yang diucapkan Marsha, ia sangat mencintai Marsha.. belum ada seorang wanita pun yang bisa membuatnya jatuh cinta setelah mantannya. Mas Gani tidak ingin kehilangan Marsha maka ia pun berusaha menerima keputusan Marsha.

"Baiklah.. mas mengalah, mas akan ikut permainanmu saja.. entah mau sampai dimana nanti ujungnya." Kata mas Gani pasrah.

"Loh.. mas kita mau kemana? Ini bukan jalan ke rumah aku?" Kata Marsha melihat sekitar.

"Iya, mas mau menunjukan sesuatu ke kamu sayang."

"Apa itu?"

"Kejutan.."

Setelah beberapa menit perjalanan mereka pun sampai di sebuah gedung apartemen yang cukup besar dan mewah. Tidak sembarang orang bisa masuk dalam akses apartemen ini, hanya penghuninya saja.

Mereka pun berjalan menuju unit 205 lantai 5.
Dalam apartemen ini sudah ada tempat gym, kolam renang, sauna, bahkan fasilitas lainnya. Bahkan mall pun ada.

Akhirnya mereka pun sampai di unit yang di tuju.

"Kejutan.." teriak mas Gani.

"Wow.. bagus banget mas, mewah lagi.. ini punya kamu?"

"Ini punya kita sayang, mas beli ini atas nama kamu.. ini kuncinya kamu pegang, mas pegang kunci cadangan apartemen ini, gimana kamu suka?"

"Suka banget mas.. tapi gak mungkin aku pindah tinggal disini, bisa curiga mas Andre."

"Untuk saat ini, anggap aja ini jadi tempat santai kita sayang, nanti kalau sepupu kamu menikah atau kamu sudah mandiri punya kerjaan tetap, kamu berhak kok buat pindah dari rumah sepupu kamu itu."

"Bener juga ya mas, tapi kalau hubungan kita gak jadi.. aku bakal balikin apartemen ini ke kamu."

"Gak usah sayang, ini punya kamu.. sekalipun kita gak jadi nantinya tapi berdoa semoga jadilah.. hahaha.. ini tetap punya kamu. Anggap ini hadiah dari aku ke kamu, karena kamu sudah hadir dalam hidupku dan memberi warna, ini sebagai ucapan terima kasih, jadi kamu gak boleh nolak."

"Terima kasih mas, aku tau aku gak berhak menerima ini dari mas, karena aku gak bisa menjanjikan apapun tentang hubungan kita ke depan akan seperti apa, maafkan aku yang rapuh ini." Kata Marsha.

"It's oke, mas tau kamu perempuan yang baik.. hanya masih terluka aja, mas gak akan menuntut apapun dari kamu, kita jalani semuanya bersama." Kata mas Gani.

Tiba-tiba Marsha menerima telpon dari kakak sepupunya. Mengatakan bahwa saat ini ia sedang ada di rumah sakit menemani kekasihnya yang dirawat akibat kecelakaan.

Mendengar itu Marsha ingin menemani sang kakak di rumah sakit sekedar memberikan semangat bagi sang kakak yang tengah bersedih.

"Siapa yang telpon?" Kata mas Gani.

"Kakak sepupu aku mas." Jawab Marsha.

"Kakkak sepupu kamu? Kenapa memangnya? Kok muka kamu langsung berubah gitu? Ada sesuatu yang terjadi sama kakak sepupu kamu sayang?" Kata mas Gani penasaran.

"Bukan dia tapi pacarnya, saat ini mas Andre sedang di rumah sakit karena pacarnya baru saja kecelakaan." Kata Marsha menjelaskan.

"Terus kamu ke sana?"

"Iya, aku mau ke sana menemani dia, maaf ya.." kata Marsha tidak enak.

"Iya nggak apa-apa sayang, bisa lain lagi kok kita ke sini, ya udah kamu kesana menemani kakak sepupu kamu, pasti dia sangat terpukul karena orang yang dia cintai dalam keadaan yang sedang tidak baik-baik saja." Kata mas Gani mengerti perasaan kakak sepupu Marsha.

"Ya udah aku pergi dulu ke rumah sakit."

"Mas antar kamu sayang."

"Gak usah mas nggak apa-apa kok, biar aku sendiri ke rumah sakit, kalau kamu ikut nanti aku bingung menjelaskan tentang kamu mas ke mas Andre. Lagi pula ini kayanya waktunya gak pas buat kalian ketemu." Kata Marsha menolak di antar oleh mas Gani.

"Mas antar kamu sampai rumah sakit sayang, mas gak ikut masuk, boleh yah?" Kata mas Gani memaksa.

"Oke, ya udah yuk.." ajak Marsha.

Marsha pun langsung pergi ke rumah sakit dengan di antar oleh mas Gani.

Beberapa menit kemudian mobil mereka tiba di depan lobi rumah sakit. Marsha turun dan mas Gani pun melanjutkan perjalanan pulangnya.

"Terima kasih mas udah nganterin aku ke sini, maaf  jadi ngerepotin kamu mas." Kata Marsha.

"Nggak apa-apa kok sayang, nanti kalau ada sesuatu kamu bisa hubungi aku." Kata mas Gani.

"Iya mas, terima kasih udah care sama aku. Kamu hati-hati di jalan, kabarin aku juga."

"Iya sayang." Kata mas Gani.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Cinta MarshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang