After Five Years

2. Nikah sama saya ya?

After Five Years

Adelia meringkuk dibalik selimut tebalnya. Sejak kemarin sore gadis itu merasa tak enak badan, kepalanya yang terasa sangat pusing itu hanya ia biarkan dengan harapan akan segera hilang saat gadis itu beristirahat. Namun ternyata dugaannya salah, padahal siang ini Adelia harus bimbingan Skripsi. Ini semua karena ditengah perjalanan pulang bimbingan kemarin hujan turun sangat lebat dan gadis itu lupa membawa baju hujan, padahal Farah sudah mengingatkannya. Alhasil Adelia demam, disertai flu dan juga disempurnakan dengan gastritis nya yang kambuh. Ditambah lagi dengan satu alasan yang belum Adelia ceritakan.

"Sekali ini aja kenapa kamu tuh nurut sama bunda. Kita kerumah sakit aja, biar cepat dikasih obat." Kata Farah sambil menepuk pelan punggung Adelia.

Adelia menggeleng cepat. "Nggak mau Bun. Suruh aja Abang kesini, punya Abang dokter kok malah kita yang repot-repot ke rumah sakit."

Baru saja beberapa hari lalu ia pergi kerumah sakit untuk mengantarkan bekal, lalu sekarang ia harus ke rumah sakit lagi untuk berobat dirinya sendiri? Amit amit!

Farah menghela nafas pelan. "Abang kamu belum bisa dihubungin ,kayaknya dia lagi sibuk."

"Yaudah kita tunggu aja." Sahutnya membuat sang Bunda hanya geleng-geleng kepala. "Adel masih tahan kok. Bunda turun aja, Adel mau tidur dulu." Pinta gadis itu.

Berbeda dengan Tito yang memiliki sifat penurut dan juga tidak banyak protes, Adelia justru kebalikannya - anak perempuan farah yang satu itu memang memiliki sifat keras kepala yang terkadang Farah sendiri bingung dari mana sifat itu didapat. "Kalo ada apa-apa telepon. Bunda dibawah." Ucap Farah sebelum Akhirnya menutup pintu kamar.

Sakit bukanlah alasan untuk berhenti Fangirling. Selepas Farah keluar dari kamarnya, Adelia langsung mengambil ponselnya lalu menonton video-video EXO, mulai dari musik hingga variety show EXO seperti EXO ladder. Karena jika Bundanya ada disini - Adelia akan diminta beristirahat tanpa boleh memainkan ponselnya sama sekali.

Hampir satu jam berlalu Adelia menghabiskan waktu yang katanya istirahat itu untuk menonton, meski sesekali gadis itu akan mengaduh saat perutnya terasa nyeri namun kekuatan oppa-oppa korea mampu membuatnya menahan rasa sakit itu.

Kreeet.

Adelia menoleh terkejut mengira kalau Bundanya lah yang datang masuk kedalam kamarnya. "Oh Abang Tito." Ujarnya lalu kembali memunggungi Tito dan fokus pada ponsel yang menampilkan gerakan-gerakan dance para pria tampan itu.

"Bukannya istirahat malah maen hape."

"Abang lama banget sih!" Sungut Adel sambil masih memainkan ponselnya.