6. Kata Maaf

256 54 85
                                    

After Five Years

Adelia belum cukup nyali menghadapi Bintang sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adelia belum cukup nyali menghadapi Bintang sendirian. Bertatap muka lalu membalas setiap pertanyaan yang lelaki itu lontarkan, Adelia menyerah dan memilih untuk pergi menyusul Javas yang tengah berdiri menunggu giliran es krimnya diambil.

"Pak."

"Loh! Mas bilang tunggu aja disana, ini udah selesai kok." Javas memegang   buah es krim yang baru saja ia dapatkan. "Makasih mba." Javas bergeser saat tangan Adelia menarik pelan ujung jas yang lelaki itu pakai.

"Udah nggak sabar mau makan es krim sampai nyamperin kesini?" Javas tersenyum lalu menyodorkan es krim vanilla untuk Adelia. "Apa karena takut Mas digodain ibu-ibu disana?" Ujarnya bercanda, membuat Adelia memutar bola matanya jengah.

"Mau duduk? Mas cari kursi bentar." Lagi-lagi Adelia menarik ujung jas Javas saat lelaki itu hendak berjalan sambil celingukan mencari kursi. "Nggak usah. Disini aja, nggak usah kemana-mana."

Kening Javas berkerut. "Are u ok?"

Javas tahu kalau sejak masuk kedalam gedung tadi - raut cemas Adelia terlihat dengan jelas, matanya seperti mencari seseorang namun disisi lain Adelia seperti mencoba menghindari seseorang yang Javas tidak tahu siapa. Adelia tak menjawab apapun, seperti mengerti keadaan - Javas langsung mengambil tindakan. "Kita temuin pengantinnya dulu." Javas menggenggam tangan Adelia lantas membawa perempuan itu ketempat dimana Gista beserta suaminya berada.

"Siapa?" Bisik Gista saat Adelia menempelkan pipinya pada pipi pengantin wanita, sebagai salam dan ucapan selamat. "Pacar kamu?" Gista melirik Javas yang baru saja bersalaman dengan Haikal, sang suami.

Adelia menggeleng. "Kamu cantik banget, Mba." Adelia memilih mengalihkan pertanyaan Gista.

"Namanya juga aura pengantin baru." Ujarnya tersenyum bangga, membuat Adel memukul pelan lengan perempuan itu. "Eh kamu udah ketemu Bintang? Dia tadi nanyain terus, khawatir kamu nggak dateng."

Raut Adel mendadak terkejut lalu kemudian tersenyum. "Udah tadi."

"Kayaknya dia kangen banget sama kamu tuh." Ledek Gista. Adelia memang tidak pernah menceritakan pada Gista tentang apa yang terjadi dengannya dan Bintang, yang sudah hampir dua tahun ini tidak pernah lagi berkomunikasi atau sekedar saling mengirim pesan untuk menanyakan kabar.

Adelia hanya tersenyum. "Dapet salam dari Bang Tito, Katanya sorry nggak bisa dateng."

"Iya dia tadi udah telepon dan langsung transfer waktu aku bilang kirimin duit buat tiket ke bali. Terus gilanya itu manusia ngirimin duit beneran." Mata Gista melotot sambil bercerita dengan serius. "Padahal aku cuma bercanda, emang dia kira aku nggak punya duit apa? Cih!" Ujarnya dengan raut sebal yang dibuat-buat. "Tapi kan rezeki nggak boleh ditolak ya?" Kemudian perempuan itu tertawa begitupun Adel. Namun tawa itu terhenti saat suara Javas mengalihkan atensi kedua perempuan yang sedang asik bercerita.

After Five YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang