14. Gaya favorit

344 45 32
                                    

Ada sedikit adegan yang bikin gerah
Maaf kalo agak aneh ya hihi.

After Five Years

"Jangan pulang sama gojek lagi ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pulang sama gojek lagi ya. Kamu disini aja terus sampai Mas selesai kerja, kalo perlu nanti Mas order makanan buat kamu sama Dara biar kalian nggak bosen." Javas menahan lengan Adelia yang hendak membuka pintu besi. Adelia hanya mengangguk-angguk, persis seperti anak sekolah yang sedang diberi nasehat oleh orangtuanya sebelum dilepas masuk kedalam sekolah.

"Denger Mas, sayang?"

Adelia mengangguk lagi lalu menarik lengan sang suami dan mencium punggung tangannya. "Denger, Pak." Sahut Adelia dengan senyumannya yang tersungging begitu manis. Sementara Javas sudah mengulurkan tangannya untuk meraih hidung kecil istrinya, yang masih sering menggodanya dengan panggilan Pak itu.

Semenjak menikah — Adelia seringkali menggunakan panggilan yang pernah ia gunakan saat masih menjadi mahasiswi bimbingan Javas waktu itu. Terutama saat Javas berada dalam mode tegas, protektif dan posesif. Seperti sekarang — suaminya itu melarang Adelia untuk pulang menggunakan ojek online, karena perempuan yang adalah istrinya itu seringkali melanggar perintah Javas yang memintanya untuk menunggu dirinya saja dan tidak perlu mencari ojek online.

Apa gunanya suami kamu ini kalau pulang dari mana-mana kamu masih naik ojek online terus! Begitu katanya, padahal kenyataannya Adelia terkadang lupa kalau dia sudah punya seseorang yang bisa dimintai antar-jemput. Adelia lupa kalau dirinya itu sudah menikah, dan memiliki seorang suami yang begitu menyayanginya.

"Sekali lagi panggil begitu..." Javas menyipitkan matanya lalu menaik turunkan alis tebalnya, menyiratkan maksud yang membuat Adelia tersipu malu — lalu membuka paksa pintu mobil dan melangkah keluar. "Nah kan. Tadi berani manggil pak pak pak, sekarang malah kabur." Javas sedikit berteriak, hanya demi agar suaranya terdengar oleh Adelia yang sudah berjalan semakin menjauh masuk kedalam pekarangan rumah Dara.

Lelaki dengan berpakaian kemeja hitam yang masih rapi itu menyunggingkan senyuman, matanya masih terus memandangi punggung Adelia yang kini sudah menghilang dari pandangannya. Perempuan yang sudah hampir dua bulan ini selalu mencium punggung tangannya setiap akan ditinggal bekerja, yang selalu menyambut lelahnya Javas sepulang kerja dengan cerita random istrinya yang tidak pernah jauh dari seputar dunia per-koreanya.

"Mas! Sainganmu berkurang lagi satu. Haechan udah aku blacklist dari daftar idolaku, soalnya dia — argh aku kesel kalau ingat-ingat." Telapak tangan kecil Adelia yang menghilang dalam genggaman Javas itu dapat ia rasakan mengepal kuat. "Pokoknya Mas jangan bahas Haechan lagi ya!" Perintahnya. Padahal selama ini juga Javas tidak pernah lebih dulu membahas soal idola-idola istrinya itu, kalau bukan Adelia yang cerita lebih dulu.

Kecuali tentang drama korea. Siapa sangka — Javas yang sebelumnya tidak mengetahui sama sekali tentang dunia drakor itu kini seolah menjadi teman menonton drama Adelia. Berawal dari istrinya yang meminta ditemani menonton drama yang saat itu sedang tayang, sebagai syarat agar malamnya Adelia bersedia menuruti permintaan Javas yang cukup liar itu.

After Five YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang