"Lalala ... Atla!"
"Zofan, semangat sekali nak. "
"Eh tante, hehe ..."
Ia dengan barang-barangnya yang satu tas penuh, memasuki rumah Atla dengan semangat. Dari belakang ada Eri dan juga Auri yang mengantarkan.
Eri sudah memberikan pengertian dan wejangan kepada putranya itu untuk tidak membuat kekacauan dan harus menjaga sikap. Saking tidak sabarnya, Zofan memaksa ingin sore hari pergi ke rumah Atlanya.
Keluarganya sudah tidak dapat berkata apa-apa lagi, mungkin sudah pusing dan pasrah saja dengan tingkah putra bungsunya itu.
"Atlanya di mana, Tan?"
"Ada di kamar, samperin sana ..."
Ia berlari menaiki tangga, tidak akan susah mencari kamar Atla sebab penghuninya saja sedikit di rumah ini. Meskipun ada maid dan bodyguard tetap saja kamar pemilik rumah ini tidak sembarangan.
"Atla ..."
"Siapa?"
"Eh, maaf om salah kamar hihi. "
"Anjir tolol. " gerutu Zofan. Itulah titik kebodohannya sekarang, tidak bertanya lebih dahulu.
Alhasil dirinya malah mengetuk pintu kamar Om Alano, untung lah tidak mendapatkan semburan panas. Ia menuju kamar lainnya yang tidak jauh, dan kini yakin pasti kamar Atla.
"Atla, di dalam lo kan?" bisiknya ia fakut salah kamar lagi.
Namun tidak ada sahutan dari dalam, ataukah salah kamar lagi? Atau Zofan terlalu pelan bicaranya?
"At-"
"Masuk anjir! Gue liat lo dari cctv!" teriak dari dalam, senyum Zofan langsung sumringah. Ia langsung masuk dan benar Atla sedang rebahan sambil memainkan gawainya.
"Ngakak banget gue liat lo ketuk kamar sebelah ahaha. "
"Bahlul lo! Bukannya jemput gue. "
"Alahh, lo bukan anak kecil. "
"Main kuy ah ..." Zofan berbinar melihat ada play station di kamarnya Atla, ia juga punya hanya saja gak seru kalau main sendiri.
Kakaknya sibuk kerja, Papanya sibuk juga masa iya Zofan harus ngajak main mamanya, kan gak bisa juga. Hidup Zofan tidak berwarna seperti Atla.
Kali ini Zofan akan memanfaatkan waktu satu harinya bersama Atla agar bisa melakukan apapun yang ia mau, sebab ada teman pula. Lain cerita jika nanti sudah di rumahnya lagi.
"Nyalain lah buruan. " Atla bangkit dari posisi rebahannya ikut gabung, selama di sini juga Atla jarang sekali memainkan itu.
Sebab Atla tidak berani mengajak Papanya, mungkin jika di coba pasti akan dituruti.
Baiklah lupakan semua itu, malam ini harus menjadi malam yang menyenangkan bagi Atla dan Zofan, sebab keduanya bisa melakukan segala hal.
"Gue gak liat si Genzi deh. "
"Gak tau, gue gak ngurusin hidup orang, lagian satu rumah pun belum tentu tau semua aktivitasnya kan. "
"Lo pinter Atla "
Mereka sudah mulai bermain game. Sementara itu orang-orang dewasa masih berkumpul di ruang keluarga, termasuk Eri dan Auri yang belum pulang.
Pembahasan orang-orang dewasa, seperti pekerjaan sampai kabar keluarga Tio sekarang seperti apa. Tidak lupa juga membahas anak-anak mereka yang sedang aktif-aktifnya, yang di mana rasa penasarannya itu masih sangat tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERI LAUT
Mystère / ThrillerAtla sangat suka laut. Atla sangat mengagumi keindahan laut. Atla jatuh cinta dengan laut! Ketika banyak masalah yang menimpa Atla, maka laut adalah pelarian yang tepat untuknya. Bagi Atla laut itu indah, penuh misteri, dan kejam. Meskipun sudah mer...