Chapter XI

4.5K 366 5
                                    

Aku yang melangkah pelan menuju kamar Charlotte, seketika itu tertegun saat Aaron berteriak memanggilku.

"Hei kau pelayan Charlotte, kemarilah."

"Ia memiliki pelayan sendiri untuk apa memanggilku?"

"Ya Tuan?"

Sahutku yang dengan terpaksa berjalan menghampirinya.

"Kau terlihat senggang, lebih baik melayani tuan muda ini."

Seketika itu Aaron menarik tanganku masuk kekamarnya.

"Jangan Tuan."

Pria ini setelah lulus dari pendidikannya tidak bertambah pintar.

"Kakak, jangan mengganggu Marie."

Charlotte yang tampak tergesa-gesa menarikku kearahnya.

Hingga akhirnya kami meninggalkan Aaron, yang diam terpaku.

'Ternyata Charlotte berguna juga, jika bukan karenanya, ntah apa yang akan terjadi padaku, aku tak bisa membayangkannya sangking mengerikannya."

"Marie, bagaimana menurutmu?"

Tanya charlotte sembari menunjukkan sebuah gaun bewarna perak mirip rambutnya.

"Sungguh indah Charlotte, apakah ini koleksi terbaru Dream Chatcher?"

Tanyaku riang dan meletakkan gaun itu ke lemari Charlotte.

"Tidak, aku mendapatkannya dibutik yang baru dibuka dijalan Rouen."

Ujar Charlotte, yang tampak bersemangat.

Persiapan pesta perjamuan hampir selesai, Kastil keluarga count semakin mewah karena dihiasi barang antik yang didatangkan dari luar negeri.

Para pelayan sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing, sehingga tidak ada waktu untuk bersantai.

Aku yang tidak sempat memikirkan cara membalaskan dendamku, karena Aaron yang selalu memperhatikanku hingga membuatku risih, terpaksa harus menahan diri.

                              ***

Hingga akhirnya, pesta perjamuan yang diselenggarakan tepat hari ini dimulai, Keluarga count sebagai tuan rumah menyambut tamu dengan ramah.

"Itu tuan Aaron, rumornya Ia menyelesaikan pendidikannya lebih cepat dengan nilai yang memuaskan."

Ucap seorang Lady.

"Ia sangat tampan, apakah tuan Aaron telah memiliki kekasih?"

Ujar Penelope, putri dari keluarga viscount.

"Kurasa belum, namun dari yang aku dengar, Julia menyukainya, itulah mengapa Julia selalu berada disekitar Charlotte."

Sahut lady lain menimpali.

"Grand Duke dan Grand Duchess bersama putranya Edward Garrick memasuki Ruang perjamuan."

Teriakan seorang penjaga pintu menggema diseluruh ruangan.
Seketika itu para tamu yang hadir, menatap keluarga Grand Duke itu. Mereka kagum dengan keluarga yang tak pernah memiliki rumor buruk.

"Itu keluarga Grand duke, mereka sangat dekat dengan keluarga count."

Para Lady yang gemar bergosip membicarakan semua bangsawan yang menghadiri pesta perjamuan.

"Bukankah Edward Garrick merupakan calon Putra mahkota?"

Ucap Charlotte yang ikut bergabung dengan perkumpulan para Lady itu.

"Benar, meskipun belum resmi.
Namun hanya keluarga Grand duke lah bangsawan terhormat yang hampir setara dengan keluarga Kaisar."

Pungkas Putri dari Baron.

Balas Dendam Seorang Pelayan [NOVEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang