Author's Note :
Upacara nyiramin atau yang umumnya disebut mandusin merupakan upacara yang bertujuan untuk membersihkan tubuh jenazah.
Oh, iya karena ada dialog dalam bahasa bali, untuk terjemahannya ada di dalam narasi, yah <3
Thank you so much
***
Betapa menakjubkannya melihat keluarga besar Ayahku mengabaikan jejak Ibu, mereka bicara padaku seolah aku hanyalah anak Ayah seorang. Aku tahu bedanya, terasa sekali perbedaan itu. Berkali-kali mereka bilang Ayah sendirian sekarang di Sanur, Ezra sekolah jauh dan lama tinggal di asrama. Para sepupuku terus mengajakku pindah ke sekolah mereka dan Ayah nggak membantu apa-apa dengan kata-katanya.
"Dulu pas SMP gampang ngajak Ezra main, jani be joh sajan, dot ketemu gen misi izin ke satpam."
Sekarang aku jauh dan kalau mau ketemu harus minta izin ke satpam.
"Awak matugelan pedidi, de kaline bapak, pedalem."
Kamu anak tunggal, jangan tinggal Ayah sendirian, kasihan. Well, fuck you.
Begitu topik obrolan utama, semua orang membandingkan bagaimana mudahnya bertemu aku sebelum masuk SMA.
"Nak jelek masih masuk di asrama, bes jos, nden engsap jak keluarga. Nak kel keweh masih, nyen kel ngurus rerama?" Ucapan dari Om Sakti membuatku mendongak kali ini. Sejak tadi aku cuma mendengar sambil tersenyum maklum, namun yang ini menyakitkan telingaku.
Om baru saja bilang masuk asrama adalah hal yang jelek karena terlalu jauh, nanti bisa lupa dengan keluarga. Itu bisa menyusahkan, siapa yang akan urus orang tua nanti?
Obrolan berganti dan orang-orang larut dalam teori konspirasi COVID-19 adalah buatan China untuk perang melawan Amerika. Aku beranjak ke tumpukan gelas plastik air mineral, kurasakan pandangan Ayah mengawasi dari sisi lain ruangan dan aku terus mengabaikannya.
Sosok Ibu terbujur kaku dalam selimut kain kafan saat upacara Nyiramin* melintas di kepalaku. Kaku, pucat, membengkak, tanpa ekspresi.
"Pulang, yuk?" tahu-tahu Ayah berdiri di sebelahku, tangannya menarik piring kosong berisi lemper. Aku mendongak, Ayah berbisik di tengah ekspresi datarnya dan aku cuma mengendikkan bahu.
Apa ibuku meninggal karena aku menyayanginya dengan salah dan dengan sedemikian kurangnya?
***
Ibuku adalah Putu Sridevi Mayashura dan Ayah adalah Made Bagus Ekadanta Gautama, orang-orang memanggil Ibu dengan nama Devi tetapi Ayah memanggilnya Maya, nama masa kecil Ibu. Sebenarnya Ayah lebih sering memanggilnya May, karena terdengar kayak My.
Ayah bertemu Ibu pertama kali, saat Ibu masih punya pacar. Iya, nggak salah baca.
Pada suatu hari —ini dongengnya, serius —Ibu masuk ke kantor Ayah bersama seniornya dalam satu tim audit. Singkat cerita, Ayah ditugaskan membantu tim audit melakukan proses audit di perusahaan tempat Ayah bekerja dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Remains of The Day
Dla nastolatkówFather. Son. And A Grave In The Middle of Their House. Setelah Ibu bunuh diri, Ezra luar biasa menghindari rumah dan ayahnya. Bersekolah di asrama telah memberinya kesempatan untuk pergi jauh. Sayangnya, pandemi COVID-19 memaksa Ezra kembali ke ru...