HBA • 09

179 58 6
                                    


HAPPY READING

○●○

BEL istirahat berbunyi, semua siswi SMA nuraga bangsa berhamburan keluar. Mereka sibuk dengan aktivitas nya masing masing. Ada yang ke kantin untuk mengisi perutnya yang kosong, ada yang ke toilet, ke perpus juga ada yang hanya berdiam diri dikelas. Agatha contohnya.

Gadis itu tengah melamun, memikirkan masalah yang kini menimpa dirinya. Memikirkan bagaimana jika ia terus merasa mual disekolah. Dan bagaimana jika perut nya tiba tiba terasa sakit.

Ia tidak mengerti sama sekali tentang gejala apa yang diderita ibu hamil. Yang ia tau hanya ibu hamil akan terus merasa mual.

Agatha merasakan perutnya yang berbunyi nyaring. Gadis itu terkekeh, "Laper ya?" tanya gadis itu pada janin didalam perutnya.

Agatha tak khawatir jika ada yang mendengarnya. Karena ia sendirian didalam kelas. Mustahil ada orang lain yang mendengar ucapannya.

Gadis itu beranjak, menuju kekantin. Setelah sampai dikantin gadis itu duduk sendiri dimeja kosong paling pojok. Ia malas berinteraksi dengan orang orang disekitarnya. Lebih baik ia duduk sendiri dan menyantap makanan nya bersama bayi didalam perutnya.

Agatha memesan satu mangkok bakso, makanan kesukaannya dan satu cangkir es teh. Sembari menunggu makanan nya sampai gadis itu kembali melanjutkan kegiatan melamun nya yang sempat tertunda tadi.

Beberapa detik melamun gadis itu tak melanjutkan aksi lamunannya. Dikarenakan perutnya yang terus mengeluarkan bunyi membuatnya susah untuk berkonsentrasi.

Setelah beberapa menit menunggu, makanan yang ditunggu tunggu akhirnya sampai juga. Gadis itu menatap makanan nya, antusias.
Ingin segera menyantap bakso yang menggugah selera itu.

Tanpa babibu, Agatha langsung menyantap baksonya. Rasanya begitu nikmat. Entah mengapa, sejak ia berbadan dua semua makanan yang ia makan justru terasa lebih nikmat dari biasanya.

Tanpa disadari, tiga orang dari kejauhan datang menghampiri Agatha. Mereka ialah Aurora dan kawan kawan. Agatha sadar akan keberadaan mereka, tapi gadis tak menggubris sama sekali. Lebih baik ia menghabiskan makanannya dulu, dari pada rugi dianggurkan saja.

Aurora menampar wajah Agatha kuat. Hingga membuat gadis itu tersedak bakso yang ia makan.

uhuk

uhuk

Agatha kesulitan bernafas. Aruni datang dari kejauhan lalu menghampiri Agatha, ia membantu Agatha mengeluarkan bakso dari tenggorokannya. Setelah bakso itu keluar dari tenggorokan Agatha, gadis itu langsung dengan cepat meminum es teh nya.

Ketiga gadis itu tertawa melihat Agatha yang hampir sekarat, juga Aruni yang terlihat begitu panik.

Aruni mengepalkan tangannya, lalu menampar Aurora hingga membuat gadis itu tertoleh kesamping. "Lo gila? Hah?! Lo mau bunuh anak orang, iya?!" bentak Aruni. Hingga membuat seisi kantin terdiam.

"Lo bilang gue gila?" tanya Aurora santai.

Aurora terkekeh. Lalu memberi instruksi pada teman teman nya untuk mengunci pergerakan Aruni agar tak bisa melawan. Kedua tangan Aruni dicengkeram, juga tubuhnya yang dikunci hingga ia tak bisa bergerak sama sekali.

HUJAN BULAN AGUSTUS (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang