HBA • 12

157 55 7
                                    


APA KESAN YANG KALIAN RASAKAN SETELAH BACA HBA SAMPAI SEJAUH INI?

TULIS DIKOLOM KOMENTAR YA ...

...

HAPPY READING

○●○

SAAT ini Agatha sedang berada digerbang sekolah. setelah membaca pesan dari Elgara yang menyuruhnya untuk segara menghampiri nya digerbang. Tapi sampai saat ini Agatha masih belum menemukan sosok pria jangkung bernama Elgara itu.

"Dimana sih," gumam Agatha.

Agatha lantas mendudukkan dirinya dipos satpam, untung saja tidak ada satpam yang menjaga gerbang. padahal biasanya ada kang Asep yang selalu berada dipos itu.

Setelah beberapa menit menunggu, Agatha semakin dibuat kesal olehnya. Pasalnya sebentar lagi bel masuk akan berbunyi tapi pria itu tak kunjung menghampiri nya disini.

Agatha menghela nafas panjang. ia kembali membuka ponselnya lalu mulai mengetikkan sesuatu diroom chat dengan nama kak elgara itu.

Namun deheman kecil yang terdengar ditelinga Agatha berhasil membuat gadis itu menoleh kearah sumber suara. Terlihat Elgara berjalan mendekati Agatha. Pria itu terlihat berjalan menjauhi ruang guru, apa yang sebenarnya Elgara rencanakan.

"Ngapain sih, lama banget."

"Minta izin buat bawa lo pulang," ucap Elgara enteng.

"Hah? maksudnya apa sih?"

Pria itu tersenyum, lalu menggenggam pergelangan tangan Agatha. Pria itu membawa Agatha berjalan keluar area sekolah, membuat Agatha semakin dibuat bingung olehnya.

Elgara memasuki mobil bersamaan dengan Agatha. Agatha terus menatap pria itu seksama, apa yang sebenarnya pria itu inginkan? sangat tidak jelas, pikirnya.

Elgara melajukan mobilnya santai. Agatha menyenderkan kepalanya pada senderan kursi. Terserah Gara saja akan membawanya kemana, ia tidak peduli. Pria itu memang sangat sulit untuk ditebak, sifatnya yang sering berubah ubah membuat Agatha semakin malas menanggapi nya.

Elgara membawa Agatha ke sebuah toko baju. Agatha semakin bingung, apa yang sebenarnya ada dipikiran pria ini.

"Ngapain sih kesini, baju aku kan banyak."

"Baju lo sempit. perut lo udah semakin buncit. gue takut ada yang sadar kalo lo hamil."

Agatha menghela nafas panjang, benar yang pria itu katakan. perutnya sudah semakin membesar. Ia harus membeli baju yang ukurannya lebih besar dari biasanya.

Mereka turun dari mobil, berjalan memasuki toko kemudian membeli beberapa baju yang dirasa cocok dengan Agatha. Agatha juga tak lupa mengganti pakaian nya.

Setelah aksi membeli baju tadi. Elgara mengajak Agatha untuk berkeliling kota bandar lampung seharian ini. pria itu ingin refreshing guna menghilangkan beban pikiran, ia juga ingin agar Agatha tak selalu terpuruk dalam kesedihannya.

Agatha senang, ia senang jika diajak jalan jalan seperti ini.

Keduanya kini berada disalah satu pantai yang terkenal dibandar lampung. Agatha duduk ditepi pantai sembari menatap kagum kearah lautan. Elgara pamit untuk membeli minuman dan makanan.

Gadis itu meraup kasar air mata yang hendak keluar. Selalu saja seperti ini, dimana pun tempatnya dan apapun kondisinya, sepertinya Agatha tidak akan pernah bisa melupakan rasa sakitnya, walau hanya semenit.

HUJAN BULAN AGUSTUS (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang