4. EKSTRAKURIKULER

17 10 44
                                    

Happy Reading Sky's

4. EKSTRAKURIKULER 

Setelah beberapa hari menjalankan ujian masuk ekstrakurikuler. Hari ini adalah hari pengumuman penerimaan anggota baru ekstrakurikuler PMR.

Sekarang yang ditunggu-tunggu seorang Rhaquella Zamora, yaitu daftar penerimaan ekstrakurikuler PMR sudah tertempel rapi pada mading sekolah.

"Nama gue mana, anjir!?" ucap Mora mencari-cari namanya.

"Yes!" seru Mora yang telah menemukan namanya ditengah lembaran kertas.

Zamora berjalan menuju ruang kelas dengan perasaan riang gembira.

"Gimana, Ra?" tanya Amara pada Mora.

"Pasti kalian udah tau hasilnya, secara gue kan emang pinter," balas Mora yang membuat dua sahabatnya memutarkan bola mata jengah.

"Makin hari, makin pede tingkat dewa!" decak Zia.

"Liat aja, besok jadi gila," lanjut Zia kesal. Mora adalah perempuan yang tingkat percaya dirinya tidak ada yang bisa menandinginya.

"Inget Ra, kalo udah masuk PMR jangan tantrum," ucap Zia tersirat pesan didalamnya.

"Nggak janji," balas Mora tersenyum menampilkan gigi rapihnya.

"Tadi ketua kelas ngasih info, nanti pulang sekolah yang keterima ekskul PMR kumpul diruang rapat," ujar Amara memberi informasi pada Mora.

Mendengar hal itu, Mora mengangguk dan tersenyum, "Makasih, Amara sayang."

Bel pulang sekolah telah dibunyikan. Seperti informasi sebelumnya, seluruh anggota ekstrakurikuler PMR dikumpulkan pada ruang rapat sekolah.

Sama halnya dengan Arsen dan pengurus PMR lainnya, yang begitu sibuk dengan penerimaan anggota PMR gelombang 2 ini.

Setelah semua anggota berkumpul, Dirga yang sebagai moderator menata dan membuka acara ini dengan baik.

"Sekarang waktunya sambutan dari Ketua PMR, dipersilahkan!" ujar Dirga.

"Selamat Sore, gue Hattala Arsen, Ketua PMR SMA ANGKASA," ucap Arsen mengedarkan pandangan kepenjuru ruangan. Ucapannya terhenti karena pandangannya tertuju pada satu orang.

"Gue berterima kasih buat kalian semua yang mau gabung diekskul ini, gue mohon kerjasamanya," lanjut Arsen berusaha memfokuskan diri.

Tanpa disadari, ada seseorang yang mati-matian menahan diri untuk tidak berteriak.

"Dan gue ingetin, jangan ada hubungan sesama anggota PMR disini, gue harap kalian bisa profesional," jelas Arsen yang membuat semua pendengar membelakkan mata mereka. Peraturan apa ini?

MORA POV

"Anjrit! Gue salah masuk ekskul ini," gerutuku sembari memijat pangkal hidung. Bagaimana mungkin aku bergabung dengan orang yang aku senangi?

"Dan kenapa dia ketuanya?" lanjutku merasa semakin pusing.

"Dan peraturan apa itu? Nggak masuk akal," decakku dengan perasaan tidak terima.

RHAQUELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang