5. OVT I

5 4 31
                                    

Happy Reading Sky's

5. OVT I

"Eh!" kaget Mora menghentikan kegiatan teman-temannya.

"Kenapa, Ra?" tanya Zia penasaran.

"I-itu Arsen kan?" tanya Mora menyipitkan kedua matanya memandangi seseorang yang ia kenal bersama dengan seorang perempuan cantik.

Mendengar pertanyaan Mora, Zia dan Amara langsung menyipitkan kedua matanya menerawang. Apa benar itu Arsen?

"Iya, anjay!" ucap Amara dengan kaget.

"Itu kan Dhea! Anak IPS tiga," ujar Zia mengenal betul dengan seseorang yang tengah bersama Arsen.

Sakit menjalar di dada, itulah yang sekarang dirasakan Rhaquella Zamora. Tidak tahu kenapa rasanya sakit sekali melihat pemandangan yang ada didepannya tersebut.

"Lo nggak papa kan, Ra?" tanya Zia pada Mora.

"Emang gue kenapa, i am okey!" balas Mora tersenyum tipis seolah-olah tidak terjadi apapun.

"Gue yakin, mereka berdua nggak ada apa-apa!" tegas Amara menyakinkan Mora.

"Kalian apaan sih, gue nggak papa! Emang gue ada hak buat cemburu?" ucap Mora diiringi dengan kekehan kecil.

Zia dan Amara menatap nanar pada Mora, mereka tahu apa yang dirasakan Mora sekarang.

"Biarin aja! Kita disini kan mau senang-senang, ayo lanjut!" ucap Zia memecahkan keheningan.

"Pulang aja, yuk!" ajak Mora, yang langsung membuat Zia dan Amara memandang satu sama lain.

"Kita makan dulu, baru pulang!" balas Zia. Dan akhirnya diangguki Mora.

Setelah selesai makan, mereka bertiga memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing.

MORA POV

Setelah sampai dirumah, aku langsung membersihkan tubuhku yang terasa sangat lengket, setelah itu aku merebahkan tubuhku di ranjang.

"Gue kenapa deh?" lirihku sembari menyeka air mata yang tiba-tiba luruh di pipiku.

Untuk apa aku merasa sakit hati? Memang aku mempunyai hak untuk melarang Arsen dekat dengan siapa?

"Oh gini rasanya bertepuk sebelah tangan?" samarku terkekeh pelan.

"Lemah banget, Ra! Baru gini aja udah nangis," ejekku pada diriku sendiri.

Ting!

Mendengar suara notifikasi ponselku, aku langsung meraihnya dan ternyata pesan dari dua temanku yang sangat banyak.

Mendengar suara notifikasi ponselku, aku langsung meraihnya dan ternyata pesan dari dua temanku yang sangat banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RHAQUELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang