6. MUNDUR?

1 0 0
                                    

Happy Reading Sky's

6. MUNDUR?

Langit berganti warna jingga, jalanan yang dibasahi air hujan ditambah angin yang semilir membuat Raquella Zamora memasukkan kedua tangannya kedalam saku hoodienya.

"Dingin banget, buset!" gumam Mora yang berjalan kaki keluar dari rumahnya.

Lebih tepatnya, Mora diperintah Bundanya untuk ke supermarket yang tidak jauh dari perumahannya.

"Tau begini jika~" senandungan Mora terhenti begitu melihat pemandangan yaitu Arsen mebonceng Dhea yang sekarang tetangga baruny. Mora melihat dengan jelas karena mereka berdua tidak ada yang memakai helm.

"Anjrit!" umpat Mora memalingkan pandangannya dan menutup kepala dengan tudung hoodienya.

Merasa bodoamat dengan apa yang baru saja ia lihat, Mora mempercepat langkah kakinya.

Setelah selesai dengan urusan di supermarket, ia memandangi anak kecil yang terlihat akan menyebrang jalan raya.

"Hai! Kamu mau nyebrang?" sapa Mora pada anak perempuan tersebut yang umurnya kira-kira 5 tahun.

"Iya, kak!" balas anak perempuan tersebut sembari menganggukkan kepalanya pelan.

"Sini, nyebrang sama kakak!" ajak Mora meraih tangan anak perempuan tersebut dan membantu menyebrangkannya.

"Makasih kakak cantik!" ucap anak perempuan tersebut dan dibalas Mora dengan mengusap kepala anak tersebut dengan gemas, "Sama-sama, sayang."

Mora kembali menggunakan tudung hoodienya dan berjalan sembari bersenandung kecil.

Perbuatan Mora sadari tadi tidak lepas dari sepasang mata yang terus memandanginya dari dalam supermarket.

"Lucu," gumam seseorang tersebut menampilkan senyum tipisnya.

"Ma!" panggil Arsen menuju dapur. Melihat dapur yang sepi, ia berjalan menuju ruang keluarga yang juga tidak ada siapa-siapa.

Arsen memutuskan untuk bersantai didepan televisi sembari menunggu Mamanya pulang.

"Sen! Mana pesenan Mama?" tanya Mama Gita yang baru saja masuk rumah.

"Ini, Ma," Arsen menyerahkan kantong belanja pada Gita.

Gita dengan senang hati menerima kantong belanja tersebut, kemudian ia duduk disamping Arsen, "Kamu nggak mau cari pacar, Sen?" tanya Gita dengan bercanda.

"Langsung aja, Ma," balas Arsen memutarkan bola mata malas, ia tahu Gita hanyalah berbasa-basi.

"Mama kasian sama Dhea, dia selalu nemenin Mama, padahal dia juga pasti punya kesibukan sendiri," ucap Mama Gita menatap Arsen.

Oke, Arsen tinggal berdua dengan Mamanya saja. Papa Arsen bekerja diluar negri dan jarang sekali pulang kerumah.

"Apa hubungannya sama Arsen cari cewek, Ma?" tanya Arsen tidak tahu dengan jalan pikiran Gita.

"Lagian Dhea juga fine-fine aja, dia juga kesepian dirumahnya," lanjut Arsen.

Dhea adalah sepupu kesayangan Arsen dari jalur Papanya. Orang tua Dhea tinggal diluar negri, dan hanya Dhea yang memutuskan tinggal di Indonesia.

"Tapi Sen, kan enak kalo ada cewek kamu, bisa gantian temenin Mama," balas Gita memberi penjelasan pada putra tunggalnya.

Masalahnya, Arsen tidak pernah membawa perempuan kerumah, Gita hanya takut anak semata wayangnya ini tidak menyukai perempuan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RHAQUELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang