Sheva terbangun dari tidurnya karena mendengar suara guntur yang cukup keras, lalu entah kenapa rasanya Sheva penasaran dengan ponselnya, jam berapa ini?
Kenapa lo? Galau part 2 ya Va?
Sheva mendengus, Pras selalu seperti ini. Dia tidak perlu diceritakan detail juga sudah tahu apa masalahnya. Pras terlalu mengerti Sheva dengan baik.
Lo temenan sama Januar ngga di IG? Galau banget gua •́ ‿ ,•̀
Alay amat emot lo Va
Sheva terkekeh membaca balasan Pras, Sheva pikir saat ini Pras sudah tidur dan pesannya akan dibalas esok hari, tapi ternyata Pras langsung membalas.
Kok lo bales si Pras?
Lah emang harusnya gua apain chat lo kalo ngga di bales?
Lo besok ngga kerja emang? Kirain gua lo ngga bakal langsung bales...
Gua masih sibuk gambar Va, udah ada deadline soalnya
Jam berapa ini? Harus imbang Pras antara waktu istirahat sama kerja tuh
Iya... Lo masih sedih Va?
Menurut lo?
Kalo gua bilang Januar bukan orang yang pantes buat lo, lo marah ngga sama gua?
Ngga...
Kok cepet jawabnya?
Besok-besok deh gua jawabnya, mending sekarang tidur!
Sheva menghindar, karena Sheva juga tidak tahu harus jawab apa. Dalam hatinya, Sheva menginginkan Januar lah orangnya tapi tidak dengan pikirannya, logikanya mengatakan Januar tidak cukup baik, bukan Januar orang yang tepat.
Pagi hari tiba, saat ini Sheva sudah melangkah menuju ruangan kerjanya sambil membawa segelas kopi yang baru saja ia buat di pantry karen rasanya jika tanpa kopi maka hari ini Sheva akan tertidur.
"Va... Lo dipanggil Pak Bayu, katanya penting"
Sheva langsung bergegas menuju ruangan Pak Bayu, hal penting apa yang akan disampaikan Pak Bayu sepagi ini?
Tok...tok...
"Permisi pak... Bapak manggil saya?"
Sheva langsung dipersilahkan masuk, tapi dirinya dibuat terkejut karena di ruangan itu bukan hanya ada Pak Bayu tapi ada juga pria lain yang sangat ia kenali, Januar.
"Sorry ya Va, karena Arsen izin hari ini jadi saya panggil kamu, tolong bantu noted hal-hal penting yang akan kami bicarakan terkait kerjasama kita kali ini ya"
Sheva mengangguk.
Tidak salah ya pertemuan sepagi ini? Bahkan Sheva baru sempat membuat kopi tanpa menyeruput seteguk pun, mendaratkan dirinya di kursi kerjanya pun belum malah langsung mengikuti pertemuan dua pimpinan yang sedang membahas proyek kerjasama mereka?
Dua jam lamanya pertemuan di pagi ini, menurut Sheva paginya kali ini sudah buruk hanya karena bertemu lagi dengan Januar.
"Kenapa muka lo ditekuk gitu?"
"Sepupu lo ngga ada kerjaan ya di kantornya? Kepagian amat sih buat meeting"
Anna pasti tahu kalau nada bicara Sheva kali ini benar-benar kesal. Entah Sheva benar kesel karena waktu santai pagi harinya hilang atau Sheva kesal karena melihat Januar dan kembali teringat dengan apa yang ia lihat semalam di sosial medianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Januar
Teen FictionSheva Putri Ansafi, seorang wanita berusia 21 tahun, hidupnya selalu terlihat baik-baik saja tapi sebenernya ada sesuatu di masa lalu yang masih membuat Sheva terkadang sedih, dirinya tidak mengira kalau keputusannya dulu bisa membekas dan menimbun...