Pacar Kakak Dokter

560 17 0
                                    

atreya as yedam
shankara as doyoung
100% fiksi, bxb, boylover, fluffy, cringe, naskah jorok, porn, mpreg, anal sex, sex in hospital, 1271 + 1368 word, happy reading!

Atreya Putra Gautama, laki-laki yang kini masih fokus pada kesibukannya. Melupakan waktu yang telah menunjukkan saatnya makan siang.

Dan berpindah atensi ketika mendengar suara; "Kakak Dokter, adek pacar dateng!" agak lirih karena sang pemilik suara tau ini adalah rumah sakit.

Sudah menjadi kebiasaan sejak dua tahun lalu—dari lima tahun mereka berpacaran. Pacar tampannya akan datang dijam makan siang sembari membawa makanan. entah itu masakannya sendiri, ataupun membeli.

Mau tau bagaimana kisah awal mereka? Berawal dari Shankara yang menemani sang bunda diusia bangku kelas 2 SMP. Bunda yang memiliki riwayat diabetes, mau tak mau membuat Shankara dan kakaknya menemani saat beliau berada di rumah sakit.

Atreya, sang dokter magang yang kebetulan bertugas untuk merawat pasien bernama Tisha Arunika Prameswara; sang ibunda dari—calon—pacarnya saat itu.

Atreya gemas sendiri kala tak sengaja melihat interaksi antara tiga manusia itu. Shankara yang terus mengoceh soal sesuatu yang harusnya tak dilakukan sang ibunda, si Kakak Shankara —Ardian— yang lebih membela ibunda, dan sang ibunda yang diam atau kadang menimpali sedikit ocehan dua putra nya.

Lalu, Shankara si pemuda labil yang tiba-tiba berbisik pada Ardian. Membahas soal si dokter magang yang berhasil menarik atensinya.

Ya, walaupun sempat mendapat geplakan gemas dari sang Kakak sembari mengatakan; "Sekolah masih SMP gegayaan jatuh cinta. Belajar yang bener!"

Kemudian, suatu hari, jarak dua tahun setelah Atreya magang—yang artinya ia telah resmi menjadi dokter tetap dirumah sakit, dan Shankara yang duduk dibangku kelas 1 SMA.

Lagi-lagi mereka dipertemukan dengan cara yang sama. Shankara dengan setelan seragam sekolahnya mengantar ibunda untuk control soal penyakitnya, dan Atreya sebagai dokter yang memeriksa ibunda.

Shankara kembali terpesona dengan dokter manis ini. Maniknya terus menatap fokus pahatan wajah si dokter yang tengah memeriksa ibunda. Walau Atreya kadang tersadar, tapi ia tetap tak peduli, melainkan melanjutkan pekerjaannya tanpa hambatan.

Sang ibunda juga menyadari apa yang dilakukan oleh si bungsu. Beliau sedikit terkekeh, dan berbisik; "Kalo suka sama Dokter Atreya bilang, Dek."

Shankara sedikit tersentak, dan tanpa ia sadari wajahnya memerah. "B-Bunda Aru ngomong apa sih?"

Bunda Aru tertawa, lucu sekali anak bungsunya ini. Beliau mendekat, dan membisikkan; "Bunda juga suka sama Dokter Atreya. Kalo Shan suka, Bunda malah seneng banget."

Shankara berdehem, menetralkan sesuatu yang bergejolak lumayan keras dalam dadanya.

Atreya kembali membawa secarik kertas berisikan resep obat yang akan digunakan sebagai pengobatan sang ibunda.

Lagi dan lagi, Shankara terpesona dengan cara berjalannya sang dokter. Aneh memang, tapi itulah adanya. Karena Atreya berjalan layaknya model papan atas dengan profesionalnya.

Bibir Shan terbuka, ia sungguh kagum. Lalu, saat Atreya duduk di singgasananya, Shan tanpa sadar menyeletuk; "Kak Dokter Atreya cantik deh."

Aktivitas keduanya terhenti sejenak, saling menatap satu sama lain. Shankara merutuk dalam hati. Sementara, Atreya tersenyum ramah.

"Kamu juga ganteng, mau jadi pasangan, Kakak?"

"LOH?"

Atreya tertawa kecil.

a dodam fanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang