Susu Kotak Warna Pink

603 24 0
                                    

atreya as yedam, shankara as doyoung, 100% fiksi, bxb, rape, kissing, 1357 word, happy reading!

Atreya berjalan sedikit tergesa menuju kelas. Sesekali membalas sapaan dari siswa-siswi lainnya—sedikit terpaksa. Jam istirahat hampir selesai dan perutnya sama sekali belum terisi apapun—selain air putih—dari pagi. Namun, ia harus menemui Shankara secepat mungkin. 

Atreya tidak tahu apa yang terjadi, dan ini bukan seperti biasanya. Shankara akan paham jika diberi penjelasan. Tapi tidak kali ini. Kekasih bongsornya itu sepertinya marah. 

Terbukti ketika Atreya mencoba menunda perintah Shankara yang mengajaknya bertemu secepatnya di kelas, dengan alasan dirinya yang belum menikmati jam istirahat dengan benar karena pertemuan mendadak daripada ekstrakurikuler yang diikutinya. Namun, Shankara tidak peduli dengan itu. 

Bahkan si pacar mengirim rekaman suaranya yang berteriak dengan kata kasar. Jelas, Atreya merasa ada yang tidak beres. 

Ponselnya yang bergetar, dan menampilkan nama kekasihnya sebagai pemanggil telepon, berhasil membuat Atreya semakin gugup. Bahkan tangannya terlihat bergetar. 

Sampai di kelas, Atreya mendekati Shankara yang duduk dibangku miliknya. Dengan kaki yang berada diatas meja, serta dua jarinya yang mengapit rokok, tak lupa hembusan asap yang berasal dari mulutnya. 

“Astaga, Shan! Kamu apa-apaan sih? Ini sekolah, dan ini ruang kelas aku!” Tangan Atreya meraih sebatang rokok yang telah tersisa, tidak peduli meskipun rokok panas itu menyundut kulitnya. Dan berjalan keluar, melempar sebatang rokok itu kedalam kolam—yang syukurnya tidak ada kehidupan disana selain air. 

“Shan,”

Si empunya nama tak menggubris, ia hanya memutar-mutar, memainkan susu kotak berwarna pink di tangannya. 

“Shankara, aku udah disini dan kamu ngga pedul—”

“Dari siapa?” Shankara memotong kalimat Atreya, bertanya dan menunjukkan susu kotak rasa strawberry itu.

“Hah? Oh, susunya?” Bertanya untuk memastikan, dan mendapat anggukan sebagai jawaban. “Loh, bukan punya kamu itu?”

Shankara menatap Atreya malas. “Punya aku? Aku nemu ini di bangku kamu, ya, Kak. Ngga usah ngelak.” Ujarnya lalu berdiri menghadap Atreya. “Ada sticky notes,” lanjutnya memberikan selembar kertas berbentuk persegi berwarna hijau. 

Halo, Kak! Semoga harinya menyenangkan, ya! 
Di minum ya susunya! Jangan dibuang,
nanti susunya sedih :(
—secret 

Pandangan Atreya beralih menatap Shankara takut-takut. “Aku ngga tahu siapa, dan apa tujuannya. Aku bahkan ngga tahu kalo ada yang naruh ini di bangku aku, Shan.” Ia mencoba memberi penjelasan. Berharap tidak ada kesalahpahaman. 

Dalam hati Atreya merutuk, mengumpat si pengirim yang –sepertinya– tidak ada takutnya. Semua orang pasti tahu siapa itu Atreya, dan siapa itu Shankara. Tidak ada seorangpun –kecuali guru– yang berani mengusik hubungan keduanya. 

Memang tidak ada sesi melabrak pelaku. Tapi bagi seluruh warga sekolah, aura yang dibawa oleh keduanya ketika saling bertengkar cukup mencengkam. 

“Shan, aku berani sumpah. Kamu lihat sendiri, aku bahkan baru balik dari rapat ekskul,” ucapnya masih mencoba meyakinkan si adik pacar. 

Shankara justru memperhatikan sekitar. Meneliti setiap gerak-gerik siswa yang ada di kelas saat ini. Tapi, tidak ada yang mencurigakan menurutnya. 

Kemungkinan, yang memberi Atreya susu kotak rasa strawberry ini adalah adik kelas. 

a dodam fanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang