heat; aboverse

627 25 1
                                    

bxb, 100% fiksi, frontal word, kissing, anal sex, 1143 word, happy reading!

.
.
.
.

Kesalahan besar bagi Doyoung, si alpha tampan yang malah masuk kedalam kamar Yedam ketika omega itu menjerit tanpa alasan.

Tidak, pasti ada alasan dibalik jeritannya.

Awalnya, Doyoung datang hanya untuk menanyakan materi apa saja yang ia tinggalkan. Karena ia telah absen hampir selama dua minggu. Sekalian minta di ajari sih.

Biasalah, modus.

Tadi malam juga sudah bertukar pesan. Yedam menyetujui apa yang ditulis oleh Doyoung di buble chat. Lagipula, tak ada salahnya kan membantu teman?

Namun sayangnya, Yedam terbangun karena rasa panas yang menyerang tubuhnya, serta kepala yang tiba-tiba berat. Dan otak yang tak bisa berpikir dengan jernih.

Merogoh rak di samping ranjangnya tanpa menemukan apapun.

Ia membutuhkan pertolongan.

Saat datang, Doyoung disambut dengan aroma manis yang menyeruak, menorobos masuk kedalam indra penciumanya. Mengetuk pintu berkali-kali, tetapi tak ada sahutan sama sekali dari balik pintu.

Ia mencoba membuka pintu, tak dikunci? Yedam tertidur dengan pintu utama yang tak dikunci?

"Elah, bikin khawatir aja." ujar Doyoung sembari melangkah masuk. "Gue masuk ya, Dam." masih sama, sama sekali tak ada sahutan.

"Yedam, gue disini woy."

Doyoung meletakkan tasnya disofa. Mendudukkan pantatnya pada sofa. Meraih ponselnya yang tersimpan didalam saku. Kemudian mengutak-atik ponselnya.

Namun, semua kegiatannya berubah ketika ia mendengar seseorang menjerit. Dahinya mengkerut heran, mempertajam fungsi indrarungunya.

"Yedam?" Doyoung beranjak dari duduknya. Kakinya melangkah, membawa tubuhnya menuju kamar sang pemilik rumah.

"Sepi banget rumahnya. Tumben juga gue ga disuruh kesini. Ini misal gue ngga nanya tugas, Yedam sendirian dirumah dong?"

Benar, rumah ini hanya diisi oleh Yedam saja. Tebakan Doyoung sih, pasti orang tuanya dinas keluar negeri. Biasalah, pebisnis.

Doyoung tiba-tiba menahan nafasnya. Bau manis yang tadi tercium oleh hidungnya, kini semakin tajam. Semakin jelas dimana arah asal bau ini.

"Bubble gum?" gumamnya lirih.

Berdiri tepat didepan kamar sang pemilik rumah, Doyoung mengetuknya. "Yedam?"

"Aahk!"

Doyoung yang panik justru membuka pintu kamar tanpa pikir panjang. Didapatinya si teman masa kecil yang bergelung didalam selimut.

"Ya ilah, masih tidur aja lo. Hei, katanya mau—"

Kalimat Doyoung terpotong ketika Yedam membuka selimutnya. Menampilkan piyama pink yang basah karena keringat, dan... Hei, celana piyamanya dimana?

"Doy... Pergi du-lu." Yedam berucap terbata. ia lemas sekujur tubuh. Dengan sisa kewarasannya, ia mencoba mengusir alpha itu agar pergi sekarang juga.

Karena, feromon milik si alpha malah membuat sisi lain dirinya meronta. Berharap agar si alpha berbuat sesuatu pada tubuhnya yang kini basah akan keringat.

"Yedam, lo— heat?"

Dengan lemas, ia mengangguk. "Per-gi, Doy."

Bukannya beranjak pergi, Doyoung justru mematung tak percaya. Ia hanya asal bicara, dan berharap Yedam menggeleng sebagai jawabannya. Namun, bukan itu yang didapatkannya.

a dodam fanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang