"Ma, Mama." panggil Raveena sembari menuruni tangga.
Hari sudah mulai gelap. Malam pun tiba. Raveena tidak ikut makan malam karena sore tadi sepulang sekolah Raveena sudah makan bersama kakaknya Ravin dan Dylan teman Ravin.
"Halo, adik cantik." Raveena terkejut lagi. Raveena pikir Dylan sudah pulang karena ini sudah malam. Raveena langsung berlari masuk kamar karena malu. Rambutnya yang acak-acakan karena bangun tidur. Tadi saat Raveena masuk kamar, dia benar-benar mengantuk dan akhirnya tertidur.
Raveena bergegas mandi dan berdandan. Setelah merasa rapi, Raveena pun kembali turun. Di depan TV masih ada Dylan dan Ravin. Mereka sepertinya asyik bermain game.
"Mau kemana? Tumben malam-malam dandan." tanya Ravin. Padahal mereka sedang fokus bermain, tapi tetap saja masih bisa melihat ke arah Raveena.
"Mama kemana?" tanya Raveena mengalihkan pembicaraan.
"Mama sama Papa pergi ke rumah Tante Ani. Katanya mau menginap. Jadi, kakak nggak balik ke asrama malam ini." ucap Ravin menjelaskan.
"Bentar, pertanyaan yang tadi belum kamu jawab. Mau kemana kamu?" tanya Ravin lagi.
"Aku mau keluar. Iya, keluar. Mau ke toko buku." jawab Raveena ngawur.
"Beli apa?" tanya Ravin lagi.
"Beli buku lah. Emang di toko buku jualan cilok?" jawab Raveena membuat Dylan terkekeh. Adik kakak satu ini benar-benar menggemaskan.
Ravin meletakkan gamepad nya dan berdiri menghampiri Raveena.
"Sama siapa? Pulang jam berapa?" tanya Ravin mengintimidasi.
"Sendiri, nggak tau pulang jam berapa. Berangkat aja belum, nanya pulang kapan. Dasar orang tua." jawab Raveena membuat Ravin kesal.
"Apa? Orang tua? Di kampus kakak, banyak yang suka sama kakak. Bahkan teman-teman kamu juga suka kakak karena kakak terlihat seumuran dengan mereka." ucap Ravin tidak terima.
"Nyenyenye. Rav, pergi." ucap Raveena meninggalkan Ravin dan Dylan. Sebenarnya Raveena sendiri tidak tau dia mau kemana. Tapi, berhubung Raveena pamit ke toko buku, akhirnya Raveena pergi ke toko buku.
Sebelum ke toko buku, Raveena berniat ke toko bunga, Ayana Florist. Raveena berniat bertanya kepada bibi Ayana tentang cara merawat bunga yang benar. Raveena segera masuk dan menyapa Bibi Ayana.
"Selamat malam Bibi Ayana." sapa Raveena memasuki toko.
"Selamat malam, Rav. Malam ini kamu terlihat bersinar seperti rembulan. Kamu sedang bahagia?" tanya Bibi Ayana yang seakan bisa membaca wajah Raveena.
Raveena segera duduk di kursi yang tidak jauh dari Bibi Ayana. Bibi Ayana sedang menyiapkan buket bunga yang telah dipesan orang sembari dibantu karyawan nya. Sembari menunggu Bibi Ayana selesai, Raveena melihat-lihat bunga yang ada di dalam toko. Setelah Bibi Ayana selesai, beliau pun segera menghampiri Raveena dan duduk di sampingnya.
"Kenapa? Cerita." ucap Bibi Ayana setelah duduk.
"Raveena baru saja dapat bunga anggrek. Makna bunga anggrek itu apa ya?" tanya Raveena. Sebenarnya bukan ini yang ingin Raveena tanyakan. Entah kenapa mulutnya mengeluarkan apa yang beda dari pikirannya.
"Bunga anggrek itu mengartikan kesederhanaan dan keindahan. Lihat, kelopaknya tidak sebanyak mawar, aster, camelia, atau bunga matahari. Tiap bunganya hanya punya kelopak beberapa saja, tapi lihat dia juga cantik, indah seperti bunga yang lainnya bukan? Lihat bunga anggrek putih itu. Orang bilang bunga anggrek itu diberikan untuk orang yang patah semangat agar memulai kembali hal baru. Dia berharap orang yang diberinya bunga anggrek akan bahagia dengan awal yang baru." jawab Bibi Ayana sembari menatap bunga-bunga anggrek yang tersusun rapi tidak jauh dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Break-up
Teen FictionTerlalu banyak kesalahan untuk dimaafkan. Raveena, dia selalu memaafkan kesalahan Zayn. Sebagai kekasih selama empat tahun, Raveena merasa gagal. Raveena merasa tidak bisa mengubah sifat buruk Zayn. Sekuat apapun Raveena bertahan, akhirnya rasa lel...