17.Stay away for a while

38.8K 1.1K 35
                                    

Happy reading•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

Cesya keluar dari rumah Regan dengan air mata yang terus mengalir di pipinya, dadanya terasa sangat sesak tubuhnya bergetar memendam kesedihan yang mendalam.

Sungguh dirinya sangat mencintai Regan, semua sudah ia lakukan untuk Regan ia selalu memberikan yang terbaik untuk suaminya itu. Cesya tak meminta balasan apapun ia hanya ini dicinta balik oleh Regan dengan sepenuh hati tetapi nyatanya hal itu begitu sulit untuk Regan yang memang cintanya sudah habis di Starla.

"Gaboleh nangis Ce," ucapnya menguatkan dirinya sendiri, ia mengusap kasar air matanya lalu tersenyum mengadahkan kepalanya ke atas menatap langit malam yang nampak mendung.

Terdengar suara petir menggelar disusul hujan deras dimalam itu, semesta turut merayakan kesedihannya rupanya.

Cesya memejamkan matanya takut mendengar suara petir, ia terus berjalan dibawah guyuran hujan entah kemana tujuan gadis itu sekarang tapi ia bersyukur air hujan bisa menyamarkan air matanya yang terus turun.

Saat tengah memejamkan matanya tiba tiba saja ia sudah tidak merasakan air hujan yang membasahi tubuhnya, ia mendongak dan melihat Nakula yang tengah memayungi dirinya.

"Nakula..."

"Lo ngapain disini Ce?" tanya Nakula setelah dari tadi diam.

Bukannya menjawab, gadis itu malah semakin terisak melihat kedatangan sahabatnya itu.

"Gue anter pulang ya?" tawarnya yang mendapat gelengan  dari gadis itu.

Mengerti keadaan Cesya, laki laki itu merangkul pundak Cesya menuju mobilnya.

"Pulang ke rumah gue," ucap Nakula setibanya mereka didalam mobil.

"Gausah La, gue gamau ngrepotin lo," ujar Cesya mengingat hubungannya dengan Sadewa sedikit renggang.

"Kaya sama siapa aja lo, biasanya juga tiap hari main ke rumah," tuturnya lalu menjalankan mobilnya menuju ke rumahnya.

Setibanya dirumah Nakula, Cesya turun dengan Nakula yang setia merangkul pundaknya dengan handuk yang menyampir dipundak gadis itu.

"Astaga Cece kok basah kuyup gini sih nak?" tanya Tasya merupakan bunda Nakula.

Cesya tersenyum lalu mencium punggung tangan Tasya.

"Gatau bun dia kaya gelandangan dijalan sendirian sambil hujan hujan," sahut Nakula ngawur.

"Yaampun, sekarang kamu mandi dulu gih nanti pake baju Bunda," titah Tasya membuat Cesya menatap Tasya tidak enak.

"Udah gapapa gih kamu mandi, nanti masuk angin loh."

"KAKKKK CECEEEEEE!" teriak seorang gadis berusia 5 tahun yang merupakan adik dari Nakula dan juga Sadewa.

Married With Pak Dokter[END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang