Penjaga Hati

36 6 0
                                    

Mengapa engkau mudah sekali menitipkan hatimu kepada orang yang belum tentu namanya tertulis dalam lauh mahfuzh bagi takdirmu kelak? Seakan-akan ialah yang berhak menerima dan menyimpan hatimu yang suci nan tulus.

Engkau dengan mudahnya mempercayakan masa depanmu kepadanya, berharap pada janji-janji palsu yang seringkali kau dengar ketika pagi hingga malam hari. Seolah-olah hanya itulah aktivitas rutinmu setiap hari yang mampu membahagiakan pikiran dan hati. Membuatmu yakin bahwa perkataan-perkataan tersebut akan menjadi kenyataan suatu hari nanti.

Membuatmu melupakan waktu yang panjang, membuat sia-sia hal penting yang seharusnya kau lakukan. Seakan-akan kau dan dirinya adalah poros perputaran zaman. Lucunya, engkau tahu bahwa hubungan tersebut dapat melukai dan meninggalkan bekas yang dalam pada pikiran dan perasaan. Engkau sesungguhnya tahu bahwa hubungan tersebut mampu membawamu ke jurang penderitaan abadi.

Sangat lucu bukan? Sungguh ironi.

Engkau juga tahu, hubungan yang kau jalin sekarang mampu menyisakan luka dan duka berkepanjangan. Manis diawal, pahit ditengah dan sakit diakhir.

Biarkanlah.

Sudahilah perbuatanmu.

Tak perlu kau menjaga, mempertahankan orang yang membuat perhatianmu tersita karenanya, membuat hatimu beralih dari Yang Maha Kuasa. Biarkan Tuhan memilih yang terbaik bagimu.  Sesungguhnya Tuhan tahu siapa yang akan menjadi bahagiamu kelak. Bukankah Tuhan mengetahui apa yang tidak kita ketahui? Bisa jadi yang menurutmu akan menjadi bahagiamu tetapi akan menjadi dukamu dan begitupun sebaliknya.

Biarkan hatimu tetap suci dari tipu daya setan yang mengotori.

Jika engkau berada dalam hubungan tersebut, maka lepaskanlah dirinya. Biarkan engkau mengikuti takdir yang dipilihkan Allah SWT kepadamu. Tak apa, walaupun sakit. Adukanlah sakitmu pada yang Maha Pendengar, yang mendengar curahan hati hambanya. Niscaya Allah SWT akan memberikan solusi, Karena ia lebih tahu keadaan hamba-hambanya.

Jika engkau ingin berada dalam hubungan tersebut, ingatlah, Tuhan membenci orang yang terlena-lena dalam dosa, merasa aman dalam kubangan maksiat.

Berdoalah dan jagalah hatimu.



Al Ghifari Muhammad.


Kamu Gapapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang