Usik

4 1 0
                                    

Terkadang, aku berpikir bagaimana jika aku hidup dalam ketenangan. Hidup tanpa adanya kesibukan dari rutinitas sehari-hari, hidup tanpa perlu khawatir dengan stigma atau pandangan negatif dari orang lain. Kalau mau jujur, aku benar-benar merindukan akan ketenangan.


Jika disuruh memilih antara hidup di masa kecil dengan penuh ketenangan, tanpa adanya masalah yang membebani pikiran atau hidup penuh dengan kekayaan, tentunya aku memilih hidup tenang di masa kecil. Tapi sayang, waktu tak bisa diputar kembali. Hahahaha.

Semakin kita dewasa, semakin banyak hal yang membebani pikiran. Memaksakan kita untuk menyelesaikan segalanya tak peduli bagaimana cara kita menyelesaikannya. Hidup memberikan kita pilihan antara menyerah untuk menjadi pecundang atau melawan semuanya, bersakit-sakit untuk melangkah lebih jauh lagi.

Memang, semakin kita dewasa, kita mampu mengerti segalanya, kita mampu mendapatkan apapun yang kita inginkan. Ya, semuanya kita dapatkan, tapi kita kehilangan satu hal, ketenangan.

Coba hitung, berapa banyak orang yang di pagi harinya ia merasa baik-baik saja, lalu, pada penghujung hari, ia memutuskan untuk bunuh diri? Mungkin setiap menitnya ada manusia yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Mereka semua, hanya kehilangan satu hal. Ketenangan.

Dunia ini kehilangan ketenangan, dunia ini disibukkan dengan kehilangan dan pilihan sehingga ketenangan yang bersemayam dalam hati pergi begitu saja. Kuharap, semua ini bisa berhenti sejenak dari keramaian hiruk pikuk dunia ini. Kuharap, ketenangan bisa hadir kembali di dalam hati orang-orang yang sedang berduka atas berbagai masalah yang mengganggu kestabilan jiwa, hati dan emosi.

Kuharap, keramaian ini bisa berhenti sejenak, karena menurutku, dunia ini terlalu berisik bagi aku yang suka ketenangan.

Kamu Gapapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang