Seni Membohongi Diri

26 6 0
                                    

Seringkali kita menjumpai orang yang tampak selalu bahagia dalam hidupnya. Wajah yang senantiasa dihiasi senyuman yang indah lagi memikat, disertai sifat yang seolah-olah tak ada kesulitan dalam hidupnya. Kita berpikir, apakah orang tersebut memang benar-benar tak memiliki beban dalam hidupnya?

"Wih, senyum terus tuh orang. Kayak nggak pernah ketemu masalah dalam hidupnya."

Pertanyaan demi pertanyaan terus berkecamuk dalam pikiran, membangkitkan rasa keingintahuan yang amat besar.

Benarkah ia memang bahagia?

Nyatanya tak semua orang merasa bahagia dalam hidupnya. Yang tampak bahagia, ternyata menyimpan permasalahan pelik dalam hidupnya. Terkadang mereka menutupi rasa sakit, perih dan luka agar hanya mereka yang tahu tentang masalah hidupnya.

Sebenarnya tak masalah jika menyimpan segala permasalahan hidup itu sendirian. Namun, justru segelintir orang yang tak mampu memecahkan masalahnya dan hanya mampu memendam masalah dalam hatinya, kebanyakan memilih untuk mengakhiri hidupnya. Karena mereka berpikir bahwa mati mungkin menyelesaikan masalah.

Benarkah demikian? Apakah memang benar mati menyelesaikan masalah?

Sungguh tersesatnya orang yang berpikiran seperti itu. Justru mati itulah yang akan menimbulkan masalah lain. Apakah di akhirat kelak mereka akan damai? Tentram? Sejahtera? Tidak sama sekali.

Jika mereka memiliki kepercayaan kepada Tuhan, tentunya mereka tak akan berpikir demikian. Bunuh diri justru mendapatkan kemurkaan yang besar dari Tuhan, karena ia, orang yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, mendahului takdir yang telah Tuhan buat sedemikian rupa untuk hidup, dan orang itu mendahului takdir Tuhan tersebut.

Padahal, Tuhan membenci bunuh diri. Padahal, Tuhan menyayangi makhluknya. Padahal, kita sebagai manusia hanya diperintahkan untuk kembali menjadi manusia yang fitrah lagi suci.

Segeralah bertaubat. Meminta maaflah kepada-Nya atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Tak masalah jika ingin menutupi masalah. Akan tetapi, mengadulah kepada Tuhan jika masalah yang dihadapi tak mampu untuk dilalui.

Menangislah, seraya berdoa kepada-Nya. Adukan masalahmu dengan penuh kerendahan hati. Mungkin, Tuhan bersedia melepaskanmu dari jeratan-jeratan masalahmu.

Kamu Gapapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang