Rumah Singgah

14 3 0
                                    

Mari kita merenung sejenak. Lupakan sejenak berbagai macam tagihan yang membengkak, lupakan sejenak hiruk pikuk dunia yang menyesatkan, lupakan sejenak tugas-tugas dan berbagai pekerjaan yang semakin membanyak

Kita hidup di dunia dan "akan" hidup di dunia yang bernama akhirat. Sudah cukupkah bekalmu untuk tiba disana? Jangan sampai tak adanya bekal bekal yang cukup membuatmu berada dalam penderitaan abadi, lalu menyesal dengan kata "andai-andai" yang panjang.

Seringkali kita mendengar kata "akhirat". Seringkali mata kita menangkap kata tersebut yang semakin lama semakin memuakkan. Engkau sesungguhnya tahu tentang adanya akhirat, namun bagimu itu hanyalah bualan belaka dan kau menganggap akhirat bagai angin lalu.

Jujur saja, Tuhan tahu kok.

Banyak orang yang terlena dengan dunia. Seperti Fir'aun, menganggap dirinya Tuhan, lalu ia ditenggelamkan bersama para pasukannya. Pada saat itu, tak ada lagi ampunan. Jika nyawa telah diangkat, tak ada lagi kata maaf. Hanya ada dua pilihan: surga atau neraka.

Jangan berlebihan.

Kita hidup di dunia yang sementara, di dunia yang fana. Untuk apa berbangga-bangga? Kita hidup di dunia yang fana, segalanya akan ditinggalkan. Maka perbanyaklah perbekalanmu ketika di perjalanan. Agar tak ada penyesalan ketika kau telah meninggalkan rumah singgah.

Kamu Gapapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang