18

45 5 0
                                    

Bismillah.....
Happy reading




••••••••••••••••••••

Tanpa terasa haura sudah satu bulan tinggal di pondok sejak hari Haura dimana Haura curhat ke Anin disaat itulah ia mulai berubah mulai dari tutur kata yg tadi Lo gue jadi aku kamu hijab yg sekarang sudah menutup dada yg dulunya diikat dileher tanpa Ciput dan kaos kaki sekarang Haura sudah berciput jgn lupakan kaos kaki dan gamis ia sudah nyaman sekarang bergamis.

Untuk mengaji ia masih belum fasih namun ia tetap belajar agar bisa menghafal dan memberikan hadiah saat kelulusan ke ayah bunda dengan hafalan 30juz nya.

Anin dan yai dan nyai nya bangga dengan perubahan itu namun Haura tidak ia merindukan ayah dan bundanya yg tidak menjenguknya sejak ditinggal hari itu ia rindu apalagi sama abangnya.

"heii raa ngelamumm Mulu mikirin apaa"Anin datang membawa minuman dan cemilan ke ayunan dibawah rumah pohon(klen tau kan rumah'pohon nya mereka)

"Astgfirullah nin,datang tu ngucap salam dulu kaget tau"

"Eh iya ya lupa, assalamualaikum hauraa"

"Wa'alaikumsalam,sini duduk berdiri aja taro di meja aja makanan nya nin"jelas Haura

"iya-iya bentarr,nah sudah jadi Gimana ngelamunin apa tuh?" Tanya anin

"Ayah sama bunda kok gak kesinin sini ya nin,padahal Ara udah rindu banget"Anin kasian lihat raut wajah nya itu sedih sekali, walaupun Anin tidak dijenguk juga namun ia sudah biasa disini

"Hm mungkin ayah lagi sibuk Ra,sabar ya tunggu aja nanti pasti jengukin kamu kok"

"Masa nin buat jenguk anaknya aja ga sempet emg sesibuk itu ya?"

"Udah ih tu minum dulu tadi katanya haus"

Anin yg melihat Haura diam saja pun mengambil minuman dan memberikan ke Haura yg langsung diterima olehnya

"Makasih ya nin"

"Apasih kayak sama siapa aja udah minum jgn lupa--"belum sempat Anin menyelesaikan Haura sudah memotong ucapannya

"Iya jangan lupa bismillah kan"

"Tuh pinter"

Mereka minum dan makan sambil melihat ke danau udara yg sejuk cocok sekali duduk disini.

Sehingga suara seseorang membuat mereka menoleh,

"Permisi assalamualaikum Ning,Ning Haura dan Ning Anin di panggil sama kyai disuruh ke ndalem sekarang katanya"ternyata abdi ndalem supir pribadi kyai.

"Wa'alaikumsalam,nggeh mas terimakasih"jawab Haura dan Anin

"Saya permisi Ning, assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"Anin menoleh ke arah haura sama Haura pun menoleh ia mengangkat alisnya tanda bertanya

"Ngga tau juga Ra,udah ayo nanti yai marah kalo lama"

Mereka berjalan menuju ndalem, sesampainya mereka di depan ndalem Haura yg melihat mobil tak asing terparkir di depan ndalem pun langsung berlari masuk ia bahkan sampai lupa mengucap salam,saat melihat ke ruang keluarga disana sudah ayah bunda dan Abang nya ia segera berlari memeluk ayahnya,Anin yg baru sampai mengucapkan salam

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam,sini duduk nin"Anin menghampiri ayah bunda dan Abang ia menyalimi mereka beserta yaii dan nyaii nya ia duduk sebelah nyaii

"Huaa ayah jahatt kok engga jengukin araa sih hiks"Haura menangis di pelukan ayahnya ia rindu ingin menelepon hpnya di ayah

"Udah ih cengeng masa baru sebulan udah rinduu"ledek ayah ia menghapus air mata dipipi putrinya lihat hauranya sudah banyak perubahan ia bangga padahal baru satu bulan ia disini sungguh didikan abi dan umii luar biasa

"Kok diledekin,ayah ga kangen Haura ya?"tanya Haura

"Kamu ga kangen bunda dek?"sekarang bunda yg bertanya Haura segera menoleh dan memeluk bundanya

"Bundaaa Ara kangenn hiks bunda jaha--t katanya bakalan sering jengukin aara"

"Ayah kamu sibuk dek jadi belum sempat,tuh lihat Abang jg ikut dia jg kangen katanya sama kamu"

"Abang ga di peluk nih?"tanya Vero ia melihat adik nya itu sudah Masya Allah yg dulunya astgfirullah (dasar Abang biadap)

"Abangg"Haura segera memeluk abangnya atm nya ini pasti kesepian tidak ada lagi yg merecokinya

"Iya adekk Abang yg palinggg cantikk"Vero memeluk adiknya ia rindu sekali dengan tingkah aneh adiknya ini

"Mint--aa uang hiks"namun diluar prediksi Ternyata oh ternyata adiknya ini malah minta uang dasar matre

"Baru juga nyampe dek udah di palak aja"ayah Tertawa melihat putri kecilnya itu suka sekali palakin abangnya

"Kan udah lama yah engga dimintain sekarang mana bang cepat adekk mau jajan ke supermarket didepan ya gak nin"Haura mengadahkan tangannya meminta uang ia sudah menoleh ke anin yg cekikikan karna berhasil malakin bang Vero,karna Vero itu akan luluh jika menyangkut kehendak adik tercinta

"Abang kira bakalan kangen sama Abang taunya kangen sama duitnya"Vero menghela nafas lelah.

semua tertawa mendengar ucapan Vero,namun Haura yg sadar ada orang lain selain keluarga nya pun melirik dengan ekor matanya saat ia menoleh sempurna ia kaget ternyata ada es kutub juga

"eh ada es kutub ngapain disini?"tanya Haura heran,selalu ikut pikir Haura

"ketemu sahabat"jawab afran seadanya,tau kan es kutub it afran

"Sahabat emang siapa sahabat lo--eh kamu"hampir keceplosan lagi pikir Haura

"Tuh yg kamu peluk"tunjuk afran ke bang Vero yg masih asik mengelus puncuk kepala adik kesayangannya ini

"Hah"Haura menatap abangnya meminta penjelasan

"Gausa gitu natapnya serem engga jelek iya"jawab Vero yg mengerti tatapan adiknya

"Hih,jelasin!"

"Apanya yangg dijelasin dia sahabat Abang dek udah itu aja"

"Kok bisa"

"Ya bisa buktinya sahabatan"jawab Vero yg membuat Haura kesal

"Ah udah mana duitnya,Ara mau jajan sama Anin"

"Nihh"Vero mengeluarkan uang bernilai seratus ribuan itu beberapa lembar ke tangan adiknya

"Yey,ayo nin come on"ia berdiri dan mengucapkan salam"assalamualaikum bye"

"wa'alaikumsalam,dasar bocil kematian"mereka tertawa setelah mendengar ucapan Vero,termasuk afran namun hanya tersenyum tipis Vero yg melihat nya menatap curiga sahabat nya itu,heem ada sesuatu yg ia tidak tahu ini.






••••••••••••••••






segini dulu,see u next part 19!
udah banyak yg baca aja udh syukur,tp tlong bntu vote nya!!

TINGGALKAN JEJAK!!! INSYAALLAH NAMBAH PAHALA.
SEMOGA SUKA🌷

AFSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang