19

41 4 0
                                    

Bismillah.......
Happy reading

••••••••••••••••••••

Setelah perginya Haura dan Anin ke supermarket semua masih lanjut mengobrol lain hal dengan Vero yg menatap sahabatnya penuh selidik.

Afran yg menyadari itu balik menatap Vero,ia mengangkat alisnya tanda bertanya?

"Ikut gue Lo,yai nyai,ayah bunda vero saama afran izin ke taman belakang bentar ya"

"Iya bang"

Vero bangkit disusul afran,setelah sampai di dekat gazebo Vero dan Afran duduk disana,afran hanya diam menunggu apa yg akan di sampaikan oleh sahabat nya ini.

Setelah lima belas menit hanya diam Vero tidak tahan segera memulai pembicaraan.

"Kok Lo ga ngomong?"tanya Vero kesal.

sedingin dingin nya sikap vero lebih dingin lagi sikap afran,vero masih bisa bercanda sedangkan afran.

Afran yang mendengar nya menatap bingung Vero,"ngomong apa bukanya kamu yg ngajak saya ngomong"

"Lo tu ya,saya saya kek sama siapa aja"

"Hm"

"Hm doang?,bener bener Lo zi"

Afran yg mendengar nama yg disebut oleh Vero tadi menoleh dengan cepat"Jangan panggil dengan sebutan itu ver"

"Kenapa?bukanya Lo suka kalo kita semua panggil Lo itu?"

"Dulu"

"Sekarang juga,ingat af masa lalu ya masa lalu jangan diingat lagi lupain"

"Ngomong doang kamu ga ngerasain"

"Apa Lo bilang!!,Lo gatau kita semua juga ngerasain af bukan CUMA LO" Vero menekan suaranya di akhir

Afran diam ia tidak ingin nama itu diucap lagi,bayangan masa lalu itu sungguh membuat nya ingin mengganti nama saja.

flashback on:

Segerombolan anak muda sedang duduk di bangku markas mereka,tidak ada keanehan disana mereka bercanda tertawa bersama hingga satu telpon masuk membuat mereka diam semua.

Glang is calling 📞...

Galang:"Hall-oo Zii Cepat kesini sekarang tol--ongg guu--e "

Suara penelpon itu rizi kenal itu adalah suara sahabat nya Galang ya Galang pria broken home, terpaksa hidup sendiri karna keegoisan orang tua nya yang hanya ingin kebebasan tanpa memikirkan anak nya mereka bahkan tidak memikirkan bagaimana sakitnya hati anak itu yang masih kecil butuh sosok perhatian dari orang tua dipaksa dewasa oleh keadaannya hidup hanya untuk nenek nya yang mau menerima nya membiayai nya bahkan menyayanginya yang tidak ia dapatkan di orang tua nya.

Rizi:"hallo Lo dimana gal"

Glang:"gu--gue di jalanan sepi zi tolo--"belum selesai Galang berbicara di arah belakang ia mendengar suara segerombolan motor mendekati nya yang sedang bersembunyi dibalik pohon demi menyelamatkan dirinya.

Rizii yg tidak mendengar suara Galang lagi Pun panik,ia lupa hp semua anggota sudah ia pasang GPS nya ia segera meriksa dimana keadaan Galang, jalanan ini didekat gedung tua yang sudah tidak terpakai.

ia segera memberitahu semua anggota untuk segera bergegas pergi ke tempat dimana Galang berada, mereka ngebut dijalan tidak memperdulikan lagi semua orang, sekarang pikiran rizi hanya satu sahabat nya itu ia tidak boleh telat.

tiga puluh menit diperjalanan mereka sampai disana ternyata biang keroknya adalah musuh mereka STARGAS tidak kapok juga mereka ini buat ulah selalu mencari penyakit,semua anggota STARGAS menoleh saat melihat ada yang datang terutama ketua mereka dan jangan lupakan Galang yang sudah tidak berdaya dibawah Sana bagaimana ia melawan jika mereka keroyokan gini jelas tidak seimbang.

"PENGECUT LO!!" Rizi yang melihat itu segera turun dari motor KLX nya.

"Wah wah lihat guys siapa yang datang,Lo liat sahabat kesayangan Lo yang gak diinginkan ini lihat hahahah!!"balas Revan ketua dari STARGAS,mantan Haura!

"Jangan main main Lo sama gue!"tekan rizi

"Engga gue cuman bercanda aja kok"balas Revan santai

Rizi membisikan sesuatu di telinga revan yang tidak seberapa itu
"Kalo sampai terjadi sesuatu sama sahabat gue!Lo ga akan pernah lepas dari GUE!"Setelah nya ia menendang perut Revan sampai Revan terhuyung kebelakang.

"Wah ngamok dia"ternyata belum takut juga anak kucing ini pikir rizi

"Kalo cuma modal uang gue juga bisa!"setelahnya terjadi baku hantam di sana banyak sebagian dari anggota STARGAS sudah tumbang terutama ketua mereka,babak belur sudah rizi mengahajar nya membabi buta tanpa jeda,Vero yang melihat nya segera melepaskan sebelum rizi membunuh orang.

"Udah zi,cepat Lo bawa Galang kerumah sakit biar bocah ini gue yang urus"

Setelah mendengar ucapan dari Vero ia segera berlari menghampiri Galang yang sudah lemas itu

"Bertahan gall gue bakal bawa Lo kerumah sakit ya sabar,Ale cepatt bawa mobil kesini bangsa*"

Ale yang mendengar nya segera memutar mobilnya menuju rizi dan Galang mereka meletakkan Galang di kursi tengah dengan paha rizi sebagai bantalan.

"Zi-zi"panggilan kecil lolos dari bibir Galang yang sudah robek,rizi yang melihat tidak tega ini semua karna dirinya yang lalai.

"Bertahan gal demi gue,gue mohon ya"

"Engg--aa zi gue udah engg-a kuat lagi"suara Galang Semakin mengecil membuat rizi panik

"BISA CEPETAN DIKIT GA LO NYETIRNYA HA"Bentak rizi ke Ale,Ale yang mendengar nya mengangguk saja sekarang bukan waktu yg tepat untuk berbicara

••••••••••••••••

Segini dulu next part 20!
TINGGALKAN JEJAK!!!!

semoga suka🌷

AFSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang