Diperjalanan pulang semua tertidur kecuali Dewa yang memang lagi nyetir, ia sesekali melihat Vina lewat spion dalam mobil.
Tiba-tiba saja handphone Vina berbunyi, Dewa sedikit tak tega membangunkannya kemudian ia mengambil handphone vina pelan-pelan yang kebetulan ada disamping sang pemilik dan mengecek siapa nama yang menelepon
'mas sandy?'
Dewa mengernyit, setaunya Vina gapunya saudara bernama Sandy. Atau temannya ya, atau sepupunya.
Tubuh Vina bergerak, dewa segera menaruhnya kembali sebelum si empu menyadarinya.
"Barusan ada telefon vin."
"Oh iya kah."
Setengah sadar Vina mengecek handphonenya, kemudian tersenyum simpul. Hal ini membuat dewa makin penasaran lantaran senyum Vina seperti orang yang sedang kasmaran. Aiss kenapa dewa sedikit cemburu pada sosok yang bernama Sandy padahal ia tak pernah bertemu.
"Siapa vin, sampai senyum salting kayak gitu."
Vina hanya melirik kemudian menggeleng, "Bukan siapa-siapa. Nah sudah sampai."
"Eh bentar wa, biar aku yang bangunin Hanif."
Dewa yang udah tau niat Vina hanya diam kemudian turun dan mengambil barang-barang pemberian ustadz zayn. Vina turun dari mobil, kemudian menutup pintunya dengan kencang sampai Hanif terlonjak kaget.
"Astaghfirullahhalaadzim, Ya Allahh Gusti pangapuran ingsun."
Melihat kalayan Hanif membuat dewa dan Vina tergelak tak kuat menahan tawa melihat ekspresi hanif yang sangat konyol. Sedangkan yang dikerjain masih belum mengumpulkan nyawa hanya melihat kedua temannya dengan wajah cengo hingga beberapa detik kemudian tersadar jika ia sednag dikerjain.
"Kurang ajar!"
Vina segera lari masuk ke pondok putri, tak lupa ia mengambil terlebih dahulu barang pemberian ustadz zayn di Dewa.
"Maafin ya haniff."
***
"Ini juga ada titipan lagi dari istrinya beliau mi."
"Oalah, ada-ada saja mereka ini. Yawes nduk makasih ya."
"Nggih mi' sama-sama Vina pamit dulu Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Vina berjalan keluar dari ndalem, ia berpapasan sama ifa.
"Mba Vina."
"Ifa, ada apa?"
"Muhadhoroh besok mba Vina yang mauidhoh hasanah ya."
"Loh kenapa tiba-tiba fa."
"Ifa lupa kasih tau sama mba, maafin ya mba."
"Yaudah wes gapapa, oh iya temanya apa to?"
"Bebas mba, ga ditentuin kok."
"Iya wes makasih ya."
"Kalau gitu Ifa mau nyampein ke yang lainnya dulu mba, assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
keesokan harinya
"Acara selanjutnya yakni, Mauidhoh hasanah yang akan disampaikan oleh ustadzah Vina."
Vina beranjak dari duduknya kemudian berjalan ke depan.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab serentak para santri yang berada diaula.
Vina mulai menyampaikan kalimat demi kalimat dengan tutur kata yang tegas namun menyejukkan telinga. Hingga di pertengahan mauidhoh ada santriwati yang bertanya membuat mauidhoh sedikit terjeda, membuat yang lainnya sedikit menggerutu karena dengan beraninya perempuan tersebut menyela.
"Teman-teman mohon tenang, Nabila silahkan berdiri." Vina memberikan micnya kepada santriwati bernama Nabila tersebut, ia merupakan santri baru jadi pengurus cukup memakluminya.
"Maaf menyela, tapi saya ingin bertanya. Kenapa dalam rumah tangga selalu ada pertengkaran? bagaimana caranya agar bisa mempunyai rumah tangga yang bahagia?" pertanyaan yang membuat Vina terenyuh, ia tau kondisi keluarga Nabila sekarang karena kemarin ia mendapati Nabila menangis di tempat jemur pakaian kemudian bercerita kepadanya.
Vina tersenyum kemudian menjawab, "Tentu ada."
"Rumah tangga Rasulullah SAW adalah contoh yang baik, atas kebahagiaan ada di dalam hati tidak bisa untuk bertemu dengan mencari kebahagiaan di luar hati. Ada orang yang mencari kebahagiaan melalui tumpukan uang, mobil mewah, rumah yang megah, dan jabatan yang tinggi. Akan tetapi, ada banyak orang yang memiliki harta melimpah tetapi kondisi rumah tangganya banyak mengalami cek-cok.
"Sebaliknya, kita pasti pernah melihat banyak orang yang hidup secara sederhana tetapi selalu menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan. Jadi, dunia bukan menjadi ukuran yang sesungguhnya baik. Rasulullah SAW mengajarkan kebahagiaan dan keindahan rumah tangga melalui kemesraan dalam bercinta dengan begitu indah."
"Rasulullah SAW selalu menemani istrinya, Aisyah, dan tidak membiarkan dirinya sendirian. Sementara sekarang ini, ada banyak pasangan suami-istri yang jarang melakukan komunikasi baik."
"Jadi, baik suami dan istri harus bisa untuk saling berkomunikasi supaya bisa menyelesaikan semua masalah rumah tangga yang dialami dengan sebaik mungkin."
Tanpa sadar Toa di aula pondok putri telah distel hingga terdengar sampai ke pondok putra, beberapa santriwan yang mendengar mauidhoh Vina cukup terenyuh apalagi ustadz-ustadz yang bentar lagi akan segera menikah.
Seseorang tengah tersenyum simpul, 'beberapa bulan kedepan mungkin aku gabakal bisa ketemu kamu lagi vin, masing-masing kita akan menemukan masa depan. Semoga kamu mendapatkan apa yang kamu impikan selama ini.'
****
see youu\(^o^)/
KAMU SEDANG MEMBACA
AKAD
Spiritual*** [ON GOING] Menunggu kehadiran sosok yang dinanti-nanti, yang selama hidup tak pernah kau bayangkan akan kehadirannya yang tiba-tiba saja datang kerumah menemui ayahmu dengan niat untuk mengkhitbah. Hal itu yang dirasakan oleh sosok perempuan yan...