One Shoot - 𝑴𝒚 𝑪𝒐𝒎𝒎𝒂𝒏𝒅𝒆𝒓 (One Piece X OC! Reader's) [Slow Update]

Smoker - 𝑺𝒉𝒆 𝒊𝒔 𝑴𝒚 𝑪𝒂𝒑𝒕𝒂𝒊𝒏

「One Shoot」

"𝑩𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒏𝒄𝒊𝒎𝒖? 𝑲𝒂𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒋𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒍 𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂𝒌𝒖, 𝑲𝒂𝒑𝒕𝒆𝒏."

-Hakuryō no Smoker-

Request by : ReinerBraun789

~ • ~

"SELAMAT PAGI SEMUA!!!"

Dia, wanita penuh energi itu kembali menyapa setiap pagi di atas kapal ini-unit kapal Armada Angkatan Laut. Dia, wanita yang sangat dihormati dan disegani, catatan penugasannya memang sedikit, tapi sangat berbahaya. Tidak heran jika dia kini menjabat sebagai Kapten kapal Angkatan Laut.

"Oi, oi, oi, oi! Smoker!!" dan pastinya dia akan menyapa tangan kanannya. "Kenapa kau melamun?! Kau harusnya terseyum!" ukiran indah senyumannya yang lebar, tampaknya dapat mengalahkan terangnya sinar matahari pagi ini.

"Padahal semalam badai besar, anda tidak kelelahan ya, Saber Taisa?" ia merasa lelah setelah berjaga semalaman. Bisakah ia melewatkan apel pagi? Ini merepotkan.

"Astaga, kau ini masih muda! Jangan bermalas-malasan!" tepukan ringan di lengan Smoker agak sakit, lengan besinya itu sangat kasar. "Kau mau ngerokok tidak? Aku bawa beberapa batang," kini, dia malah terlihat menyusun rencana penyelundupan. Beginilah nasib menjadi Sersan Mayor-nya.

"Jangan bawa cerutumu! Aku terlihat seperti bapak-bapak jika menghisapnya," bisikan itu kembali terdengar. "Kita tidak perlu ikut apel di markas, bolos saja! Dan merokok di kabin belakang? Bagaimana?" dan itu adalah inti dari niat bulusnya.

"Kapten," entah kenapa tiba-tiba tubuh Smoker terasa berat, apa yang terjadi? "Jangan mengatakan yang tidak-tidak! Akainu-san pasti akan marah! Jangan bertindak konyol lagi," kakinya melangkah pergi.

"Oi, Smoker! Kau kenapa? Kau sakit?! Ooooi!"

Seruan itu tidak diindahkan oleh Smoker. Ia masuk kembali ke kabin, membaringkan tubuhnya dan berbaring untuk beristirahat sejenak sebelum kapal berhasil berlabuh di markas. Semua unit dipanggil, entah apa yang terjadi, mereka hanya mengatakan jika akan ada apel pagi di markas pusat. Karena itu patroli kali ini ditunda terlebih dahulu.

Saat ia terlelap, harusnya Smoker mengindahkan usulan Saber untuk bolos. Konsekuensinya mungkin tidak akan sampai memperburuk masa depan..

~ • ~

Bruk!