One Shoot - 𝑴𝒚 𝑪𝒐𝒎𝒎𝒂𝒏𝒅𝒆𝒓 (One Piece X OC! Reader's) [Slow Update]

Sir Crocodile - 𝑺𝒊𝒄𝒌

「One Shoot」

“𝑲𝒆𝒃𝒆𝒓𝒂𝒅𝒂𝒂𝒏 𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒈𝒊𝒎𝒖? 𝑻𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒓𝒂𝒅𝒂𝒂𝒏𝒎𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌𝒌𝒖?”

–Crocodile–

Request by :  indriani_ari & LuppyandToji

[Jujur, sebenarnya saya nggak yakin jika ni orang rill lanang. Soalnya saya penasaran sama rahasia dia dengan Ivankov ya, curiga.]

~ • ~

Mereka saling menatap tajam, angkuh, dan dengki. Entah kenapa, padahal ini pertama kalinya mereka bertemu, tapi sudah menaruh rasa tak suka saja. Mereka berdiri berhadap-hadapan, salah satunya melipat tangan didepan dada, dan yang lainnya mengantongi salah satu lengannya angkuh. Asap rokok juga cerutu mereka meliuk-liuk naik ke udara dan menghilang, atau dihembuskan dengan cara kasar.

“Perkenalkan, dia anggota baruku, Vincent Saber. Kadet Pasukan Revolusi,” pria? yang menengahi mereka mencoba untuk tenang dan melakukan sedikit dialognya. “Dan bersikap baiklah dengannya, Saber! Untuk saat ini kalian harus berteman!”

“Teman?!” delikan tak suka ditujukan untuk Komandan Pasukan Utama Revolusi itu–Emporio Ivankov. “Kami?!” dan mereka lagi-lagi menatap sengit.

“Tentu! Croco–boy!” pria yang disebutkan namanya itu melirik malas. “Bersikap baiklah karena kau hanya tawanan!” decih tak setuju diberikan Crocodile.

“Saber-cyan!” tatapan tak terima Ivankov dapatkan. “Bersikap baiklah! Ini adalah misi pertama mu selama pelatihan, mengawal tawanan! Paham?”

“Seperti orang penting saja di kawal. Dia hanya gembel,” mereka pun kembali menatap sengit.

“Hentikan kalian berdua!” Ivankov berusaha untuk melerai. “Sebenarnya ada apa dengan kalian? Bukankah kalian baru saja bertemu?!”

“Tidak tahu!” Mereka sama-sama membuang muka.

Ivankov pun menghela nafas. “Terserahlah, sesuka kalian,” waria itu kembali bergerak. “Kutitipkan kepadamu untuk sementara waktu ya~ Ada beberapa misi yang harus aku lakukan, HEYHAW!!!”

“Mati saja sana..”

“TEME!!!”

Saat Ivankov berbalik dan menatap kedua orang itu–yang perlahan berjalan pergi beriringan, walaupun berjarak–namun ada yang membuatnya sedikit familiar saat menangkap pemandangan itu. Dia mendengus geli setelahnya.