BUKAN GENRE BELOK!
[⚠︎Peringatan! : One Shoot ini menggunakan karakter OC! Alur dan ceritanya masih ada sangkut pautnya dengan Fanfic sebelah. Jadi, jika penasaran silahkan baca ke sebelah dulu!!!]
"Masa lalu akan menjadi cerita, sedangkan masa depa...
Cerita ini dimulai sebelum Saber tak sengaja bertemu dengan Zoro di pulau Kuraigana, menemui Luffy di pulau Rusukaina, dan berakhir menemani Sanji di pulau Momoiro. Ini adalah cerita, awal mula dari sebuah kepercayaan besar, hutang budi, dan kekaguman. Berakhir menjadi ikatan persaudaraan sesamar angin.
Ini adalah perasaan yang berhasil kembali untuk ke kedua kalinya di hidup Robin. Seorang arkeolog berbahaya dari Ohara-pulaunya para ilmuwan dan arkeolog berkumpul. Kebenaran tentang seorang pelopor yang membantu Jaguar D Saul dan sang ibu-Nico Olvia-keluar dari genggaman Angkatan Laut. Tepat 20 tahun yang lalu, sebelum berita kematian itu menyelimuti dunia.
Semua itu bermula sesaat setelah ke pensiunan sang Komandan terhormat divisi ke-2, Vincent Sab-
"HEEEEEEEEE?!!! SABER-SAN/-SAMA DIPENSIUNKAN?!!" ke-4 Den Den Mushi yang masing-masing terhubung kepada 4 Komandan Pasukan Revolusi yang lainnya memekik tidak percaya.
"Itu benar," suara berat khas Dragon menjawab dengan santai di tengah kepanikan.
"Kenapa anda memilih untuk melepaskan Saber-sama?!! Walaupun aku tahu kesalahannya sangat fatal, tapi anda pasti enggan untuk berpikir melepaskannya, 'kan?" suara salah satu Den Den Mushi yang menyampaikan keresahannya.
"Morley, tenanglah sedikit. Ucapanmu merusak telingaku," salah satu dari 4 komandan itu terdengar lebih santai. Bahkan terdengar seperti sedang menghembuskan rokok.
"Diam kau, Belo Betty!!"
"Apa? Tidak terima? Jika kau berkata seperti itu, sama saja kau seperti sedang memanfaatkan Saber-san," perkataan Belo Betty membuat Morley terdiam.
"Khukhukhu.. Anak didik Saber-san memang selalu berbeda," kikikan geli muncul dari Den Den Mushi yang tampak lebih tenang juga.
"Tutup mulutmu, Lindberg. Saber-san memintamu menyalin cetak biru lengannya, 'kan? Kerjakan itu dan diamlah," Komandan wanita itu berkata dengan jengah.
"Aw, aw!! Apa kau iri?" kikikan dari Lindberg mampu membuat perempatan imajiner tercetak pada Den Den Mushi yang tersambung kepada Belo Betty-Komandan Pasukan Timur.
"Diam!"
"Pasti ada alasan lain anda memilih untuk melepaskan Saber-san, 'kan? Dragon-san," Karasu angkat bicara. Mengabaikan keributan Komandan lainnya.