03

349 41 4
                                    

"Mau jadi pacarku tidak?"

Pertanyaan Liam sontak membuat seluruh orang yang ada disana terkejut. Bahkan Gun sampai menutup mulutnya karena saking terkejutnya.

Sedangkan Jay hanya bisa menganga mendengar tawaran orang didepannya ini. Demi tuhan mereka baru saja berkenalan dan bagaimana bisa Liam langsung mengajaknya berpacaran?

Hell yang benar saja.

"Kid, what do you mean?" desis Off sambil menepuk pundak Liam.

"Aku hanya bercanda" santai Liam sambil melepaskan jabatan tangannya dengan Jay.

"Tapi jika kau mau jadi pacarku aku juga tidak keberatan" lanjut Liam tersenyum menatap Jay sambil menaik turunkan alisnya menggoda.

Jay berpura-pura terbatuk sambil mengalihkan pandangannya gugup, dadanya bergemuruh hebat hanya karena candaan tak berfaedah yang diberikan tuan muda didepannya ini.

"Maaf tuan, tapi saya bukan gay"

Liam sontak mengubah wajahnya menjadi datar.

"Oh, kau straight?" tanya Liam sambil duduk di sebelah ayahnya yang masih setia memandangnya bingung.

Jay hanya mengangguk menanggapi tanggapan Liam, ingin rasanya ia segera pergi dari sana karena tatapan Off yang diberikan padanya sungguh sangat menyeramkan.

"Aku dulu juga straight" santai Liam sambil menopang dagunya dengan tangannya sambil menatap Jay intens.

"Tapi sekarang aku mendadak jadi gay karena seseorang, tapi sayang sekali orang itu baru saja menolakku untuk menjadi pacarnya karena ternyata dia straight" sambung Liam menciptakan kerutan imajiner di dahi Jay.

"Maaf tuan saya rasa pembahasan anda mulai melenceng jauh dari niat saya untuk datang kesini" tegur Jay berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Huh El?"

"Ya tuan?"

"Berapa usiamu?"

Jay semakin memandang bingung Liam dan orang-orang disana, mengapa tuan mudanya ini mudah sekali merubah topik?

"30 tahun" jawab Jay apa adanya.

"Wah, ternyata kau lebih tua dariku" Liam sedikit terkejut saat mengetahui fakta bahwa usia orang didepannya ini jauh lebih tua darinya.

"Tapi tidak masalah, jarak kita hanya terpaut 7 tahun saja, itu tidak berbeda jauh dengan usia Papi dan Dadda saat menikah dulu. Dan itu artinya aku masih bisa merubah mu"

Apa ini? kenapa Liam tiba-tiba membawa-bawa orang tuanya dalam pembicaraannya?. Gun ingin sekali menyela anaknya tapi ia ingin melihat sampai mana anaknya itu membual karena sejujurnya Gun sudah bisa menebak arah pembicaraan anaknya.

"Maaf tuan, saya tidak mengerti maksud anda" kata Jay sopan dan tenang namun tak lama kemudian semua orang di ruangan itu berteriak terkejut dengan kalimat yang baru saja Liam lontarkan.

"Aku bisa merubah mu menjadi gay dan membuatmu suka denganku"


ASDFGHJKL

LIAM ANJ---


~~~


Jika kalian berpikir Jay akan menjadi lebih gugup saat bertemu Liam, maka tebakan kalian salah. Karena malah Liam yang menjadi lebih gugup dan berusaha untuk menghindari kontak mata langsung dengan pria yang sedari tadi selalu ia goda itu.

Sedari mereka berangkat sampai kini mereka sudah tiba di Phuket, Liam hanya diam tak berani bertanya maupun mengajak berbicara pada Jay. Ia bahkan hanya mengangguk singkat selama Jay menjelaskan apa saja kegiatannya selama di Phuket.

Finally FoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang