"OM APA-APAAN SIH?!"
Liam menjauh dari Jayden sesaat mereka memasuki kamar hotel.
"Maafkan saya tuan, tapi perilaku anda tadi bisa membuat rencana yang sudah kita susun gagal total" jelaskan Jayden yang membuat Liam mengerutkan dahinya bingung.
"Gagal bagaimana?"
"Tuan--"
"Liam" peringat Liam pada Jayden agar memanggilnya langsung dengan namanya.
"Maaf, tapi bukankah anda mengatakan bahwa anda berencana untuk menyelidiki masalah yang ada di hotel ini lewat para staff hotel?"
"Iya, lalu apa hubungannya dengan perilaku ku tadi?" tanya Liam masih dengan nada kesalnya.
"Perilaku anda tadi bisa membuat orang lain tidak nyaman dan terganggu tuan, selain itu anda juga tidak bisa fokus pada tujuan utama anda berada disini. Jadi sangat penting bagi anda untuk menjaga tingkah laku dan profesionalisme anda tanpa terpengaruh oleh tindakan buruk yang biasa anda lakukan. Dengan cara ini, anda bisa bekerja secara efektif dan efisien dalam menyelesaikan urusan kita disini tanpa terganggu oleh hal yang tidak perlu"
Jelas Jayden panjang lebar yang membuat Liam memutar bola matanya jengah.
"Astaga, kau terlalu serius om" ucap Liam kesal sambil duduk di kasur dengan melipat kedua tangannya di depan dada.
Liam menatap tajam pada Jayden yang balas menatapnya dengan tatapan tenang tanpa rasa bersalah.
"Asal om tau ya, dengan cara tadi tuh bisa membuat aku mendapatkan informasi tambahan atau bahkan aku bisa manfaatin staff tadi buat bantu cari biang kerok masalah disini!" lanjut Liam ketus
"Ide anda memang terdengar sangat menarik tapi coba bayangkan jika anda terlalu memusatkan perhatian pada hal tersebut dan bukannya mencari tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi? saya hanya tidak ingin anda memfokuskan diri pada hal-hal yang tidak perlu" balas Jayden masih dengan pendapatnya.
Liam berdecak kesal sambil melengoskan pandangannya kearah lain. Sebenarnya Liam masih mencari kata-kata untuk menjawab ucapan Jayden.
"AAAAAAA!!!!!"
Saat suasana sedang hening tiba-tiba saja ada seekor kecoa yang melintas di depan Liam, membuat pria jangkung tersebut reflek mengangkat kakinya dan berdiri di atas kasur sambil menunjuk kearah kecoa tadi yang terus berjalan.
Jayden yang melihatnya reflek ingin menangkap kecoa tersebut sebelum pada akhirnya serangga tersebut masuk diantara sela-sela meja dan lemari.
"Om ih buruan singkirin kecoa itu tadi!!" desis liam dengan nada tinggi dan raut wajahnya yang cemas.
Sedangkan Jayden berusaha mencari keberadaan serangga berwarna cokelat dengan sayap yang bisa kapan saja terbuka untuk terbang.
"HUWAAA ITU KECOANYA OM" teriak Liam saat melihat kecoa tersebut kembali terlihat berjalan di lantai.
Belum sempat Liam mengatasi keterkejutannya, lagi-lagi hewan yang dibenci oleh seluruh manusia itu tiba-tiba saja mengeluarkan kemampuan terpendamnya dengan mengepakkan sayapnya dan terbang kearah Liam.
Mata Liam melebar saat menyadari hewan itu terbang kearahnya, alisnya terangkat tinggi menandakan kecemasan dan keterkejutan yang luar biasa, Liam reflek meloncat kearah Jayden yang berdiri didepannya.
Merangkul kuat bahu Jayden dengan kakinya yang sedikit terangkat, nafas Liam sedikit tersengal dengan kedua matanya yang terpejam. Namun tangan dan kakinya mencengkram kuat tubuh Jayden seolah takut untuk melepaskan.
Sementara itu, Jayden berdiri kaku di tempatnya, terkejut oleh kejadian yang terjadi begitu cepat. Jayden kebingungan juga keheranan akan apa yang dilakukan tuannya. Matanya terbelalak dengan mulut yang sedikit terbuka tapi tangannya juga memegang erat kaki Liam yang melingkar dipinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finally Found
FanfictionS2 of Complicated Love Liam terbiasa hidup dalam kemewahan dan apapun yang ia inginkan akan langsung ia dapatkan. Hingga suatu kesalahan membuat dirinya mendapat hukuman dari ayahnya untuk mengurus salah satu hotel milik ayahnya yang hampir bangkrut...