[BUDAYAKAN FOLLOW AND VOTE YA BUBUB]
Ini seperti cerita yang bersambung dari tahun 1884 lalu, melanjutkan kisah kedua anak semesta yang selalu berharap bertemu kembali dengan keadaan semesta yang mendukung mereka. Semesta memberikan kehidupan yang l...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa kau masih memikirkankejadian hari itu? Sangat membekas di hati mu benar kan?"
Suara dari Elena membuyarkanlamunan Lucy yang sedang terduduk di kursi balkon sembarimemandangi kosong ke arah ramainya kota di luar sana, pikirannya kalut, dia sedih dan tentu saja kedua matanya sembab karena terlaluberlarut dalam kesedihan dan terus menangis.
Lucy kembali menutupwajahnya dengan bantal miliknya dan kembali menangis, membuat Elena bingungberbuat apa dan hanya dapat mengusaplembutpunggungkakaknyaberharaptangisnyaberhenti.
"Sudah lah Lucy.. Arne sudah datang, temui dia dan lupakankejadian itu. Arne akan menjadi pengganti yang baik, bahkan yang terbaik."
Lucy menggelengkankepalanya, mengadahkankepalanyahingga kini wajah sembabnyaterlihatbegitu jelas.
"Kau salah, tidak ada yang bisa menggantikannya. Ayo lah dia lah yang terbaik Lena!"
2 MINGGU YANG LALU
Tepat sehari setelah acara perjodohan yang di laksanakankeluarga Lucy dan keluarga Arne, ketika Lucy kabur bersama Joseph saat tengah malam hingga sore hari.
Kaburnya Lucy membuatseisi istana hebohhingga mencari ke seluruh sudut istana dan di seluruh penjuruh kota, sore harinya Joseph mengantar Lucy kembali ke istananya sambil menaiki Amstel.
Tentu hal itu menjadi pusat perhatian.
Lucy yang sedaritadi di cari akhirnya pulang bersama dengan seorang lelaki yang notabenenya bukan lelaki biasa. Lelaki itu Jendral Joseph van der Meer, siapa yang tidak tau kisahnya? Siapa yang tidak kagumpadanya? Siapa yang tidak tau betapa terhormatnya dia? Tapi sekarang seluruh mata melihat sang putri dan sangpemimpin perang berada di atas kuda putih, bukan sesuatu yang aneh karena mereka berfikirbahwa lagi-lagi Joseph menjadi pahlawan.
Perasaan khawatir menyelimuti Lucy, setelah bersenang-senang bersama Joseph akhirnya Lucy merasakan nikmatnya perasaan gelisah yang sebelumnya menyelimutinya.