VIJF 05

29 1 0
                                    

Pagi ini, di pagi hari yang cerah ini Lucy sudah merasa kesal, dia kesal sekesal-kesalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, di pagi hari yang cerah ini Lucy sudah merasa kesal, dia kesal sekesal-kesalnya. Hal ini di karenakan ada pertemuan keluarga yang benar-benar mendadak akan di laksanakan nanti malam. Bukan pertemuan keluarga biasa, melainkan pertemuan ini menghadirkan 2 keluarga kerajaan yang pengaruhnya cukup besar pada saat itu.

Sebenarnya Lucy mau-mau saja menghadiri pertemuan keluarga itu, tapi semalam dia terlanjur berjanji pada Joseph untuk menemuinya di danau, selain itu pun Lucy juga merindukan pujaan hatinya dan jika mengirimkan surat pada Joseph tidak akan sesederhana dan secepat itu.

Sekarang Lucy berada di balkon kamarnya sambil memakan semangka yang nampak segar. Dia memikirkan bagaimana cara yang tepat agar dapat kabur dari pertemuan sialan itu, matanya sedaritadi tertuju ke arah bawah, memandangi sibuknya situasi istananya demi mempersiapkan pertemuan nanti malam. Dengan langkah gontai Lucy berjalan memasuki kamarnya dan mendapati para pelayan yang kini tengah sibuk mempersiapkan gaun yang akan di kenakannya.

"Tidak kah yang ini terlalu berlebihan? Aku mungkin akan kesusahan memakainya." Ucap Lucy sambil memandang heran ke arah gaun di hadapannya membuat para pelayan seketika berhenti dalam aktivitasnya.

"Mohon maaf tuan putri, tapi yang mulia ratu sendiri yang memilihkan gaun ini," ucap salah satu pelayan menjelaskan sambil menunduk hormat.

Ingin sekali Lucy menemui ibunya untuk memberitahu rasa keberatannya itu, namun ia terlalu malas untuk melakukannya. Malas berdebat karena hal sepele semacam ini.

Lucy menyerahkan mangkuk kosong yang ada di tangannya kepada pelayan, "tolong ambilkan semangka lagi untuk ku."

Sungguh saat ini yang di butuhkannya adalah–

Semangka merah yang segar.

━━━━━━━━━

Sore menjelang malam, kini Lucy sedang di rias sedemikian rupa agar nampak menawan. Terpasang korset ketat di tubuhnya, rasanya sungguh-sungguh sesak. Lucy menatap gaun di sampingnya, sangat indah namun dalam hatinya ia enggan mengenakannya.

PUNARBHAWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang