***

39 6 0
                                    

"Aku menulis kisah ini untuk kenangan kita dan untuk janji ku buat Gibran Ervano, laki laki yang membawa perubahan besar di hidupku. Laki-laki yang dengan sejuta kelebihan, namun dipandang dengan sebelah mata. Hei Bran, aku merindukanmu. Aku merindukan bagaimana saat aku berdiri bersamamu di tiap cuaca, bagaimana senyummu selalu mengembang mengalahkan keindahan pelangi yang muncul setelah hujan, dan bagaimana hanya dengan tatapan matamu... kau mampu mendeskripsikan dunia dan segala isinya."

Bran.... di tiap detik, bayangan sosokmu yang selalu tersenyum terlintas saat ku dengarkan lantunan musik yang selalu kau dengarkan,Lantas aku teringat bagaimana menyuruhku untuk selalu tersenyum saat mendengarkan lagu tersebut....

Aku tersenyum saat mengingat nya

...Kemudian,Menangis....

.... dipaksa selesai, padahal cerita kita baru saja dimulai. semesta menolak adanya kata 'kita', seperti bulan yang baru saja bersinar namun telah ditutupi awan hitam. pada akhirnya kita harus sama sama terbiasa dengan takdir....

Note!!!!

Semua watak, karakter , maupun sifat  semua tokoh  dalam cerita ini ada beberapa kisah nyata tapi tidak sepenuh nya kisah nyata cuma beberapa kisah nyata. Jadi untuk pembaca mohon maaf jika ada salah dan kemiripan mohon maaf karena ini murni ide Author dan tidak ada plagiat.

falied loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang