07| Jaim

473 53 3
                                    

“Ish sakittt... ” Rengek (name) pada yukimiya.

“Bentar ya, tahan. sakitnya bakalan sembuh kok.” Ucap yukimiya dengan suara lembutnya.

Yukimiya berlutut mengobati kedua dengkul (name) yang lecet dan mengeluarkan darah dengan lembut dan telaten, namun gadis itu malah cemberut karna tidak jadi keren setelah jatuh dan gagal pamer seberapa cepatnya ia mengemudi.

Ini semua salah kucing oren yang tiba-tiba melintas tepat di hadapan motor vario nya, beruntung kucing itu tidak mengalami luka berat dan langsung bangkit setelah tertabrak.

sedangkan (name), ia terjatuh dari motor dan membuat kedua dengkulnya lecet, celana jeans nya saja sampai robek dibagian dengkul karna terjatuh mencium aspal.

“Ish... ” (name) kembali meringis kesakitan saat cairan Betadine menetes ke luka-luka nya. Dengan spontan karna merasakan rasa nyeri (name) tanpa sadar mencengkram bahu yukimiya.

Yukimiya tersenyum tipis, walaupun hanya mengangkat sedikit ujung bibir tapi tingkat kemanisan nya tidak kaleng-kaleng.

“Tahan sebentar, ya? tekan saja bahu ku yang kencang guna menolerir rasa sakitnya.” Yukimiya mendongakkan kepalanya, mata coklatnya yang menenangkan menatap tepat dimata (name) dengan hangat dan penuh perhatian.

(name) yang duduk di atas kursi melihat yukimiya rela berlutut dihadapannya hanya bisa membuat (name) tersipu dan semakin membuatnya hilang kendali. Ya ampun, tahan... tidak boleh tantrum di hadapan sosok pria sholeh dan kalem seperti yukimiya.

Ingat ya, demi image calon istri yang baik.

“TAPI GUE PALING NGGAK BISA DIGINIIN! SIALAN, GREENFLAG BANGET NIH COWOK!” Pekik (name) di dalam hati.

(name) menunduk dan menggigit bibir bawahnya, ujung bibir nya berkedut karna menahan senyuman.

Yukimiya terkekeh dan kembali menatap luka di dengkul (name). “Mau di pakaikan plester atau tidak?” Tanya yukimiya.

(name) mengangguk sambil menatap yukimiya dengan malu-malu. Yukimiya lalu tersenyum saat bertatap-tatapan dengan (name), dengan cepat (name) membuang muka.

“Helehhh, manja bet lo. Biasanya aja suka manjat pohon kelapa dengan gaya ala-ala monyet terus jatuh nggak ngeluh sakit, padahal kakinya keseleo.” Ejek kaiser yang sudah lelah melihat adegan romansa di hadapannya sedangkan ia menjadi nyamuk yang duduk di bawah pohon mangga.

Kaiser lalu melemparkan satu plester pada yukimiya dan ditangkap olehnya. Awalnya kaiser merasa speechless dengan sikap (name) kepada yukimiya yang 180° berbeda dengan sikapnya terhadap Yukimiya maupun Hayden. Kaiser menyipitkan matanya melihat ekspresi wajah (name) yang melunak dihadapan yukimiya, dan sikapnya yang lebih feminim dihadapan yukimiya.

Kaiser yang sebagai sepupu (name) saja bingung.

“Jaga image ya lo?” Kaiser berucap dengan blak-blakan pada (name), ekspresi wajah kaiser datar namun tersirat jelas ekspresi tidak percayanya.

(name) menoleh ke samping kiri menatap kaiser dengan tajam, lalu beralih menatap yukimiya dengan ekspresi melunak.

“Tuhkan.” Kaiser menggelengkan kepalanya, lalu ia sandarkan tubuhnya di batang pohon.

Kaiser menghela nafas dan mendongak menatap langit yang ntah mengapa lebih indah dari hari biasanya. Kaiser menggaruk lehernya yang gatal, terlihat jelas di area leher kaiser terdapat banyak luka memar dan bekas luka.

(name) menoleh pada kaiser dan menatapnya dengan iba. posisi (name) dan yukimiya berada tak jauh dari tempat kaiser selonjoran di tanah.

Mereka bertiga saat ini berada di taman. kaiser yang tadinya sedang nikmat-nikmatnya makan itu langsung berhenti saat mendengar suara motor jatuh, saat mengetahui bahwa (name) yang terjatuh dari motor, dengan cepat kaiser menghampiri (name) dan yukimiya.

ODGJ (Orang dengan genetik jawa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang