09| Belajar sama ahlinya

269 34 1
                                    

Halo haloo gayss
Author kembali setelah sekian lamanya hehe, maaf karna Hiatus lama 🤧🙏 soalnya akhir-akhir ini aku banyak bangetttt kegiatan sana-sini.

Maaf yaa 🥺👉👈

Oh by the way, jangan lupa baca ulang chapter sebelumnya yaaa. Pasti pada lupa sama chapter awal karna kelamaan Hiatus 🤧

Aku up nya sebenernya mau langsung 3 chapter atau lebih, tapi satu dulu nggakpapa okeey? Soalnya author satu ini sibuk hafalin ini-itu guysss, sorry ygy.

Happy reading___

"WOE! KALUAR KALUAR!" Pekik seseorang dari luar mobil sambil mengetuk-ngetuk kaca mobil milik yukimiya.

(Name) Menoleh ke samping dan mendengus kesal melihat Hayden dengan wajah tak slow mengetuk kaca mobil yukimiya, dengan cepat (name) keluar dari mobil dan menatap Hayden kesal.

"Nanaonan sih sia! Ngerakeun ih!" Balas (name) tak kalah nge-gas.

Translate: "apa-apaan sih kamu! Malu-maluin ih!"

Hayden mengangkat satu alis tebalnya dan menyeringai jahil, "Hayo siah, keur naon maraneh didieman tina mobil." Goda sang kakak sambil menaik turunkan alisnya.

Translate: "Hayo siah, lagi ngapain kalian diem-dieman di mobil."

(Name) Yang melihat kejahilan sang kakak lantas mencubit pinggangnya dengan keras karna saking gregetnya, membuat Hayden mengaduh kesakitan dan reflek menepis tangan (name) dengan lumayan keras.

"NYERI ONDOL!" Ringis sang kakak.

Translate: "Sakit idiot!"

(Name) Hanya menatap Hayden kesal
, "MAMPUS!"

Perdebatan antara adik-kakak itu masih terus berlanjut, membiarkan Yukimiya menjadi patung dibelakang (name) dan hanya terus memperhatikan interaksi troublemaker siblings dihadapannya dengan speechless.

"Wani ka aing?" Tanya Hayden sambil melotot dan mengangkat dagu menatap (name) yang lebih pendek darinya dengan angkuh.

Translate: "Berani ke gua?"

"Wani, naha urang kudu sieun ka lalaki modelan maneh?" Tak mau kalah, (name) pun ikut mengangkat dagu dan melipat tangan di depan dada.

Translate: "Berani, kenapa aku harus takut sama cowok modelan kamu?"

“Heee, beneran wani sia? Hayulah gelut Anying.” Tantang si Hayden sambil memperagakan kuda-kuda boxing.

(Name) Semakin melotot kesal dan berkacak pinggang lalu mendekati Hayden dengan tampang sok keras, “Hayulah, Gelut ka lapang bal gigireun imah Boni! Arek teu?!”

Translate: "Hayulah, gelut di lapang bola pinggir rumah Boni! Mau gak!?"

“Heleh, sok keras pisan maneh teh, disenggol saeutik oge mental jauh maneh mah.” Ejek Hayden, wajahnya benar-benar menunjukkan ekspresi menyebalkan membuat (name) siap berancang-ancang menampar pipi Hayden. Namun ia urungkan karna ada Yukimiya dibelakangnya.

Wajib jaim.

Tapi nggak deh, jaim nya gagal gara-gara muncul Hayden.

Translate: "Heleh, sok keras banget lo, disenggol sedikit juga mental jauh lo mah."

“Emang keras.” Jawab (name) dengan percaya dirinya.

Hayden akhirnya mengalah dan hanya mendengus tak ingin menanggapi ucapan (name) karna akan memperpanjang adu bacotnya. Hayden melirik Yukimiya yang berdiri diam di belakang (name) sambil bersandar di mobil dengan senyuman kecil, "Yuki~ Gimana kabarnya hari ini adik iparku?" Sapanya dengan ekspresi Hayden yang langsung berubah menjadi berseri-seri menatap Yukimiya.

ODGJ (Orang dengan genetik jawa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang