04| Ngawartosan ka abinya

743 58 2
                                    

  __HAPPY READING__

Langit yang awalnya berwarna biru telah terganti dengan warna jingga yang cantik dan hangat, Dua insan itu telah dipisahkan oleh waktu dan akan dipertemukan kembali di hari esok. (Name) berbaring di sofa sembari memainkan ponselnya, sedangkan salah satu teman sebayanya dan tuan rumah duduk selonjoran di lantai sambil menonton televisi.

Niat awalnya (name) datang kerumah temannya ini untuk menginap dan menonton drama film bersama, namun karna kejadian tadi membuat ia salah tingkah jadinya (name) terus fokus ke ponsel nya. Entahlah, ia merasa rindu karna tak ada kabar dari seseorang.

Temannya itu mendengus malas karna (name) yang terus fokus melihat ponselnya. “Ih maneh teh, ek ningali drama film naha tetep fokus kana hp?”

Translate: Ih kamu teh, mau lihat drama film kenapa tetap fokus ke hp?

(Name) melirik sekilas ke arah lara teman sebayanya itu lalu kembali menatap ponselnya, Lara yang merasa dicuekin pun merebut ponsel (name).

“Naon dih sia?!” Pekik (name) yang tak suka ponselnya direbut.

Lara terkekeh dan menjulurkan lidahnya mengejek. “Makannya jangan lihat hp terus! Chattingan sama siapa sih, kepo deh~” Lara menyalakan layar ponsel (name) lalu melihat chattan (name) dengan nama kontak bernama yuki.

Lara semakin penasaran, (name) mulai menarik-narik baju lara dan berjinjit karna ponsel miliknya diangkat tinggi oleh lara, sedangkan tinggi badan mereka cukup jauh. Lara lebih tinggi ketimbang (name) yang se-lehernya saja.

“Siniin hpnya!! Lara!” (name) berteriak dan semakin brutal menarik baju lara.

“Siniin hpnya!! Lara!” (name) berteriak dan semakin brutal menarik baju lara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lara melihat pesan chat antara sahabatnya dengan.. eumm kekasihnya? tertawa terbahak-bahak, Apa-apaan respon singkat (name) pada kontak bernama yuki itu? Haha.

“Apa-apaan?! Hahaha, kaku amat typing mu, ahahahaha.” Tawa lara pecah begitu saja.

Urat-urat wajah (name) terlihat akibat marah bercampur malu dengan lara yang telah melihat isi chattingan nya dengan yukimiya, (name) karna sudah emosi lompat lebih tinggi dan merampas ponsel miliknya.

Lara menepuk-nepuk bahu (name) keras sembari tertawa terbahak-bahak. “Apa yang lucu sih?!” Pekik (name).

“Si jones udah punya laki ternyata, selamat ya! Wkwk!”

“Apaan sih!!” Bentak (name) lalu menampar tangan lara yang sedari tadi menepuk-nepuk bahunya keras.

(Name) mendengus, rona merah akibat tersipu terlihat di pipinya. “Cieee~ Anak sapa sich, lucu amat.” Goda lara sambil menekan-nekan pipi (name).

(Name) mendengus dan semakin malu akibat lara, ia memegang tangan kanan lara yang terus menekan-nekan pipinya, raut wajah (name) sudah tidak bersahabat akibatnya. “Bisa diem gak? Gigit nih tanganmu sampai potong!” Ancam (name) dan berusaha mendekatkan jari-jari tangan lara ke mulutnya.

Lara memberontak keras saat (name) tak bercanda. “Iya iya deh maaf!! Iya ampun..! ” Mohon lara. dengan raut wajah yang masih emosi akibat godaan lara, (name) menghempaskan tangan kanan lara dan memalingkan wajahnya.

Lara terkekeh melihat raut wajah ngambek (name) yang menurutnya menggemaskan.

“Apa ketawa?!” Bentak (name),  temperamental nya sedang tinggi alhasil sedikit saja diganggu akan dibacok oleh (name).

“Slow deks!”

Lara berhenti tertawa dan langsung memasang raut wajah serius. “Siapa itu? Kenapa gak bilang ke aku kalau punya pacar? Orang mana? Dia baik ke kamu, kan? Dia gak jahatin kamu, kan? Dia gak apa-apain kamu, ka—”

“STOP LARA! Iya dia baik, mungkin.”

Lara memicingkan matanya tajam. “MUNGKIN?! Jawaban macam apa itu, kids?!” Pekik lara yang tak percaya.

(Name) mendengus. “Iya iya, aku ceritain kronologi nya deh dari awal.” Lara memasang telinganya dan bersiap-siap memberi (name) nasihat, lara ini bagi (name) selain sahabat adalah ibu atau kakak bagi (name).

(Name) menghela nafas panjang  lalu menghembuskannya. “Jadi gini moybi................... Nah begitu kronologi nya.”

Lara mengangguk sambil mulutnya berbentuk 'o' “Ohhhh begituuu.”

“Nahh paham kan sekarang.”

“GOBLOG LU BELUM JELASIN OGEB! APAAN CUMAN BENGONG DOANG?!” Pekik lara sambil menjitak kepala (name).

(Name) cengar-cengir sendiri sambil mengusap kepalanya yang sakit karna dijitak lara. “Sorry, hehe. Oke, sekarang aku serius. Aku dijodohin sama bunda ayah dengan cowok itu.” Ucap (name) kali ini serius.

Namun malah dianggap bercandaan oleh lara, alhasil lara mengangkat satu tangannya. “Bener, kan? Kalo boong ku tampol nih.” Ancam lara sudah siap mendaratkan tangannya.

“Iya ih bener! Kalo gak percaya, tanya aja sama bang hayden!”

Lara kembali tenang dan kembali duduk bersila di lantai. “Terus kamu terima?”

“Terima apanya?”

“PERJODOHANNYA LAH, YA AMPUN ANAK SIAPA SIH.”

(Name) hanya nyengir seperti biasa sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. “Iyalah aku terima, mau gimana lagi, kan?”

Lara menolehkan kepalanya menatap (name) yang berada di belakangnya duduk di atas sofa. “Karna apa kalian berdua di jodohkan?”

“Apa yah, aku juga bingung.”

“Lho? Tolol nya udah permanen ya?” Ucap lara yang merasa aneh dengan (name).

“Apaan sih, ih. Bentar aku inget dulu.”

“Gak tau ah, nanti aku tanya ke ayah aja.” Lanjut (name) enteng.

Lara mengangguk. “Kalo udah tau kenapa, Tong hilap ngawartosan ka abi.”


***

TBC!!
Ingfo klw ada typo maaf kalo garing

Janlup tinggalkan jejak



By!

ODGJ (Orang dengan genetik jawa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang