19.Bullying

76 5 0
                                    

Didalam kelas Aurora sedang asik Membaca Buku Novel,dengan Liana Yang Ada di sampingnya Yang sedang Makan bekal Dari Aurora,Aurora yang asik Membaca dan bahkan Sekali-kali dia tertawa,tiba-tiba Dikejutkan oleh kedatangan Fifi dan kedua antek-anteknya Yang Menarik Rambut Aurora Sampai meringis.

"Ahhh tolong lepas,Sakit,Ringis aurora meminta ampun"

"Gue ngak kasih ampun lo,asalkan lo jauhin Zian,Ucap Fifi menarik keras rambut aurora"

"Gue ngak dekat sama zian"

"Lo jangan bohong aurora,lo kemarin malam jalan sama zian ka,gue liat lo di ikutin zian dari belakang"

"Lo lepas teman gue bangsattt,teriak mengebu-gebu liana Yang melihat aurora Kesakutan"

"Lo diam Atau Lo akan Tau akibatnya,Balas Kia/KIANA LAURANA,salah satu antek-antek Fifi"

"Gue nga takut,cuman pecundang yang bawa-bawa teman,Balas Liana"

Kia langsung menampar pipu mulus liana Sedangkan Kesya/ KESYA KIMBERLI memegangi fifi agar Mereka bisa leluasa membully liana

Srdangkan aurora berfikir dan berbicara dalam hati Ha zian berarti yang semalam ngikutin aku itu zian,tapi kenapa dia ngikutin gue,

Oh gue baru ingat,Apa zian yang gue lawan Balapan,ah tapi tidak mungkin,,Begitulah kira-kira suara hari aurora

"Gue ngan jalan Sama zian,lo bisa tanya sendiri sama zian"

Belum sempat aurora terhempas ke samping,akibat  dorongan Fifi,tapi untunh saja Ada Xavier Yang Menahan Tubuhnya,Fifi dan dayang-dayangnya di tempat Diam mematung melihat ketampanan laki-laki di depannya.

Xavier mengendong aurora ala Briday stile,menuju Rumah sakit,tanpa mengatakan apa-apa,karna aurora sdh terlihat lemah,karna xavier takut kalau Penyakit aurora kambuh,sedangkan liana di bantu Oleh Salah satu teman kelas aurora yang notabenya Teman sekelasnya dulu

Setelah sampai diRumah Sakit,aurora masih di tangani dokter sedangkan Xavier langsung menghubungi papinya Karna Sang Papinya Ryan/ RYAN ADERAL adalah donatur disekolah itu dan Xavier adalah pemiliknya,bisa saja xavier langsung mengeluarkan fifi tapi dia mau ayahnya yang mengurus itu semua karna dia tidak mau dia diketahui identitasnya.

"hallo pi,Ucap xavier di telfon"

"Iyah nak,Ujarnya disebrang sana"

"Abang mau,papi kasih hukuman yang setimpal untuk siswa yang bernama fifi pratista,karna Dia telah melakukan pembullyan,apa lagi dia membully aurora"

"Aurora yang,mami kamu bilang kalau dia Itu adek kamu yang hilang"

"Iyah pi,Abang mau sekarang juga papi urus masalah ini"

"Oke nak,kalau bgtu Papi matiin yah,mau Urus semuanya,kamu jaga auroranya"

Yah papi xavier telah mengetahui Tentang aurora,karna dia ditanya oleg sang istrinya,dia Juga sudah mencari tau tentang keluarga aurora secara diam-diam.

Sedangkan di lain sisi,zian yang tadi melihat aurora di gendong oleh laki-laki yang tidak dia kenali,tapi muka aurora sedikit mirip sama laki-laki tadi,dipikiran zian mungkin itu saudaranya,tapi yang dia tau kalau aurora itu anak tunggal

"Gue liat-liat lo pasti kepikiran sama laki-laki yang mengendong aurora tadi kan,Ucap ergy"

"Tapi cowok tadi ganteng anjir,lanjut zayyan"

"Hem kalian semua diam,balas zian emosi dan meninggalkan teman-temannya yang keheranan melihat zian"

Zian berfikir,dia harus mencari tau tentang Laki-laki tadi,dia tidak ingin aurora di miliki oleh siapa-siapa kecuali dirinya

Dilain sisi Fifi berserta dayang-dayangnya di panggil keruang guru untuk mengakui kesalahannya,ryan langsung turun tangan untuk mengatasi kasus pembullyan yang dilakukan fifi terhadap aurora

"Panggilan ditunjjukan kepada Fifi pratista,kiana laurana dan kesya kimberly untuk menuju Ruang kepala sekolah,Suara sang kepala sekolah terdengar ke penjuru Sekolah,membuat semua siswa Terheran-heran"

"Whatt,nama kita dipanggil,ucap kiana panik"

"Apa jangan-jangan karna kita tadi bully aurora,lanjut kesya"

Sedangkan Fifi hanya Santay Berjalan ke ruang guru di ikuti dayang-dayangnya,dia tidak merasa takut sedikit pun karna dia merupakan anak kepala sekolah disekolah ini,

Disaat fifi sampai dia langsung duduk santay disofa diikuti dayang-dayannya,sang ayah fifi yaitu zainal/ZAINAL UREXAL,yang melihat itu menjadi takut karna keseponan  yang kurang,sedangkan Ryan yang melihat itu hanya menatap jenggah,sedangkan fifi membuang mukanya

"Fifi kamu bisa tidak menjaga kesopanan kamu,kamu tidak lihat disini ada tamu,tegur zainal Papanya Fifi"

"Papa kenapa panggil fifi ke sini,balas fifi jutek"

"Kamu tau kesalahan kamu bersama teman-teman kamu

"Iyah aku tau,aku bully si aurora itu,emangnya Kenapa"

"Gara-gara kamu aurora harus dirawat di rumah sakit"

"Allah gitu doang,manja banget"

Ryan yang sedari tadi diam langsung saja memukul meja didepannya,sedangkan Fifi,zainal dan teman-temannya terkejut bukan main

"Saya mau kamu diskors selama 1 minggu,ucap ryan dingin"

"Hahahha om punya pangkat apa bisa-bisanya mau skors Saya emangnya om siapa,ohh mungkin om,bapak si aurora itu,Balas fifi"

Zainal yang mendengar Ucapan Sang Anak awalnya dia ketakutan tapi sekarang di tambah menjadi panas dingin

"Saya papi dari aurora dan saya adalah donatur disekolah ini,balas Ryan enteng"

"Haaaa om kalau bercanda ngak usah berlebihan,ucap kiana,

"Hahahhaha,lanjut fifi tertawa kencang diikuti oleh kesya"

Ryan berdiri dari duduknya dan berjalan keluar sambil berucap,

"Karna kalian tidak mempunyai sopan santun,Saya keluarkan kalian dari sekolah ini,dan jangan harap ada sekolah yang mau menerima kalian,dan melanjutkan langkahnya"

Mereka yang mendengar itu langsung diam mematung.

"Papa kecewa sama kamu fifi,sekarang kamu keluar dari ruangan papa dan pulang sekarang juga"

"Pa jadi tadi itu beneran"

"Iyah dan sekarang kamu dikeluarkan,sebelum kalian minta maaf ke aurora jangan harap ada sekolah yang akan menerima kalian"

"Semua gara-gara lo,gue nyesal temanan sama lo,emosi kiana melangkah keluar"

"Gue juga nyesal gara-gara lo masa depan gue sekarang tak tentu arah,gue mau lo jelasin semuanya ke orangtua gue ,atau lo yang akan tanggung akbitanya,lanjut kesya,emosi sambil menunjuk fifi"

Sedangkan zainal sudah keluar dari ruangannya,dan Fifi sekrang semakin menaruh dendam kepada aurora

"Lo tunggu pembalasan gue aurora,sambil menarik rambutnya

00:15Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang