16.Pingsan

50 6 0
                                    

   Disaat pulang dari perpustakaan,kini aurora bersama xavier Menelusuri setiap Sudut sekolah,untuk memprkenalkannya Kepada Xavier,disaat mereka sampai di sebuah taman,aurora kembali merasa pusingg,aurora menahannya saja,karna masih bisa ditahan.

"Lo pucat,Xavier menatap aurora"

"Oh tadi gue lupa pake Lipstik,balasnya bohong"

"Lo ngak lapar,lanjut aurora"

"Hem,balas xavier"

"Kalau gitu kita ke kantin,Aurora sambil menarik tangan xavier,xavier Yang ditarik hanya mengikut saja,sebenarnya dia risih karna banyak pasang mata yang melihatnya heran.

Belum sampai di kantin Aurora merasakan kepalanya sangat sakit dan berat,penglihatannya pun langsung memburam dengan darah yang keluar dari hidungnya,semesta yang melihat itu,langsung saja menagkap Aurora,akhirnya aurora pun Pingsan didalam pelukan Xavier.

Xavier yang panik langsung saja mengendong Aurora ala briday style menuju parkiran,karna xavier tidak membawa aurora ke Uks tp dia membawa aurora ke rumah sakit milik keluarganya,xavier mengendarai mobilnya dengan sangat kencangg,karna dia begitu khwatir dengan gadis cerewet yang baru tadi dia kenali

Sebelum xavier tadi keluar dari halaman sekolah,xavier meminta satpam untuk memberi tahu sang Guru untuk mengizinkan mereka,sedangkan tas mereka,nanti Bodyguard xavier yang akan mengambilnya.

Xavier telah sampai di Rs,dia langsung saja berlari sambil mengendong Aurora,

"Dok tolongin teman saya,dengan nafas yang tak beraturan,xavier akhirnya meletakkan aurora di brangkar,
Aurora pun akhirnya di dorong,memasuki ruangan untuk melakukan Pemeriksaan

Xavier mengambil hpnya untuk menghubungi sang maminya karna maminya juga merupakan dokter dirmh sakit ini ( milik keluarganya).

"Hallo mii,aku sekarang ada dirumah sakit,ucap xavier"

"Lo,lo kamu sakit,balas sang mami disebrang"

"Teman sekalas Xavier yang sakit,bisa tolong mami ke sni ngak,"

"Mami juga ada dirumah sakit,tapi mami dulu mau periksa pasien,kamu jangan kemana-mana sebentar lagi mami ke stu"

"Iyah mi,

Sambungan telfon pun terputus,dan sang dokter juga pun akhirnya keluar,

"Xavier kan?,tanya sang dokter"

"Iyah dok"

"Dia sudah siuman gak dok?,

"Dia tadi sempat siuman tapi saya berikan dia obat Tidur karna dia juga mungkin kelelahan, sebentar lagi dia akan sadar

"Wali teman kamu mana,bisa tolong hubungin untuk ke sini sekarang"

Xavier Bingung karna tidak mengetahui keberadaan aurora karna baru hari ini juga dia kenalan dengan aurora

"Tunggu mami dulu dok,mami yang akan jadi walinya"

"Saya tunggu diruangan yah,kalau begitu saya pergi dulu"

Disaat sang dokter pergi,barulah xavier masuk ke dalam ruangan untuk melihat aurora,xavier masih memandangi wajah damai aurora yang sedang tertidur,didalam benak Xavier,

"Lo mirip Mami kalau tertidur"

"Gue juga ngerasa kalau kita punya ikatan"

Begitulah isi didalam benak xavier,apa mungkin aurora adalah saudara yang selama ini dia cari-cari,di saat xavier asik dengan pikirannya,

Tok,tok,tok suara ketukan pintu dari luar,buru-buru xavier melangkahkan kakinya untuk membuka pintu,ternyata yang datang adalah maminya,xavier mempersilahkan sang mami untuk masuk

00:15Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang