Selamat datang di chapter ke empat, vote dan komennya juseyo 🛐
Happy reading
Suara dentuman bola serta gesekan sepatu terdengar di dalam ruangan indoor. Para anggota basket sedang berlatih di sana.
"Dean!" cowok itu segera mengoper bola di tangganya kepada teman satu timnya yang sudah berada dekat dengan ring.
Shoot
Bola masuk tepat di ring. Mereka tersenyum senang sambil tos bersama. Laskar melihat ke arah Dean kini sedang menjaganya. Tim Laskar dan Dean memang berbeda saat latihan seperti ini, hal itu juga yang memicu keduanya untuk terus bersaing.
"Soal pembicaraan kita di ruang ganti-" Dean memutar bola matanya malas. "Pembicaraan ngawur Lo doang." Laskar terkekeh mendengar balasan yang terdengar tidak ramah.
"Sensi banget Lo," ujar Laskar sambil terus mendribel bola. Dean yang sedang menjaga pergerakan Laskar hanya berusaha tetap fokus.
"Mahkluk kaya Lo, emang pantes di sensiin," ujar Dean sinis. Laskar menyungging senyumnya lagi. "Kalo sifat Lo kaya Lian, mungkin gue juga bakal suka sama Lo." Dean langsung berhenti bergerak menjaga pertahanannya. Laskar yang melihat itu langsung berlari menuju ring dan langsung memasukan bola ke dalam ring.
"Sinting." kata Dean sambil kembali ke tempat duduknya karna permainan sudah selesai, dengan tim Laskar sebagai pemenang.
Dean mengambil minum dan handuk sekalian untuk Laskar juga. Bukan karna apa, dia kan sekarang lagi jalanin hukuman taruhan. Dia kalah, jadi ya harus terima kalo bakal jadi pesuruh bocah tengil macam Laskar.
"Makasih babu," ucap Laskar dengan muka tengil nya. Dean menahan dirinya untuk tidak melempar botol beserta handuk itu ke muka Laskar. Tapi, dia sadar tempat.
Setelah menyerahkan minum dan handuk pada Laskar, Dean kini kemudian duduk terpisah dari Laskar. Siapa juga yang mau duduk di dekat pria itu?
"Latihan hari ini cukup sampai di sini saja." itu suara pelatih mereka.
"Dean, Laskar pertahankan," ujar sang pelatih. Laskar dan Dean hanya mengangguk.
Keduanya memang sering bertengkar. Tapi tidak menutup bakat milik keduanya. Keduanya memiliki bakat yang membuat mereka selalu bersama saat pertandingan, bahkan jika di luar pertandingan mereka saling cekcok satu sama lain.
"Bubar semuanya." setelah pelatih memberi intruksi, mereka semua langsung kembali ke ruangan.
"Gila panas banget." keluh salah seorang anggota basket.
"Babu, ambilin handuk gue dong." itu suara Laskar. Dean menggesek giginya geram. Anggota yang lain hanya tertawa melihat keduanya.
"Lo berdua, kapan akurnya sih?" Laskar menoleh mendengar pertanyaan yang di lontarkan salah satu rekannya itu.
"Bentar lagi kayaknya. Kan Dean bakal jadi kakak ipar gue," ujar Laskar sambil merangkul bahu Dean. Dean dengan cepat mendorong Laskar menjauh.
"Ga sudi gue," ucapan Dean membuat gelak tawa semakin terdengar.
"Weits, kenapa tuh?" tanya yang lain.
"Oh, anak baru itu ya? Kembaran Dean." semuanya mengerutkan kening. Kembaran?
"Lah Yan, Lo punya kembaran?" Dean menganggukkan kepalanya pelan, sambil membuka loker miliknya.
"Kok kita ga pernah tau?" tanyanya lagi.
"Ngapain juga gue kasih tau kembaran gue ke kalian? Apalagi kalo ada ni curut," ujar Dean sambil menunjuk Laskar.
"Aelah Lo berdua ribut Mulu." yang lain langsung tertawa. Sementara Dean berjalan keluar, pergi mengganti pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL [ BL ]
RomanceFOLLOW SEBELUM DI BACA ‼️ Menceritakan Dean yang memiliki hubungan tidak baik dengan Laskar. Mereka berdua merupakan anggota basket namun selalu tak akur. Bagaimana Jika tiba-tiba Seseorang yang mirip Dean pindah ke sekolah mereka. Dan lagi, orang...