Vote dan komennya jangan lupa ;)
Happy reading
.
.
."Terima kasih ada pertolongan mu wahai suhu," ujar Aril sambil menyatukan kedua tangannya.
"Sujud di kaki gue Lo." Dean menunjuk kakinya.
"Ngelunjak anjir," umpat Aril. Dean terkekeh pelan.
"Yaudah deh, traktir dimsum di kantin," ujar Dean.
"Oke." Aril mengangkat jempolnya kenarah Dean.
"Lian, nanti ke kantin ga?" tanya Dean. Lian menggeleng kepalanya.
"Aku mau ke ruang guru," ujar Lian.
"Ngapain?" tanya Dean.
"Masukin formulir pendaftaran ekskul," jawab Lian.
"Emang udah fix mau masuk apa?" Kini Aril yang bertanya.
"Seni rupa," jawab Lian sambil menunjukkan formulir miliknya.
"Oh iya, Lo kan jago ngelukis," ujar Aril. Baru ingat bahwa dulu kembaran sahabatnya itu jago melukis.
"Iya, hehe," jawab Lian sambil tersenyum malu.
"Mau di temenin ga?" tanya Dean.
"Ga usah, aku sendiri aja," jawab Lian.
"Oke." Dean mengangguk mengerti.
***
"Gih, pesenin gue dimsum," ujar Dean begitu mereka duduk di meja kantin.
"Makin ngelunjak." Walaupun misuh-misuh, cowok itu tetap saja pergi memesan makanan untuk keduanya.
Tak lama Aril kembali membawa nampan berisi pesanan keduanya.
"Ini yang mulia," ujar Aril sembari meletakan dimsum milik Dean. Cowok itu tersenyum sambil mengangguk berlagak seolah menjadi seorang raja.
"Untung sahabat gue, kalo ga, udah gue tendang dari rooftop," cibir Aril. Dean tak peduli dan langsung menyantap makanan gratisnya. Rasanya dua kali lipat lebih enak karena gratis.
"Si Lian gue liat belakangan ini deket banget sama rival Lo." Dean mengangkat wajahnya menatap Aril yang bertanya.
"Ga ngurus, asal dia ga macem-macem aja," ujar cowok itu santai sambil menyuapkan satu dimsum lagi ke mulutnya.
"Lo gapapa?" tanya Aril.
Dean menatap Aril dengan kening mengerut. "Lah, gue kenapa? Aneh Lo," ujar cowok itu.
"Ye, gue mah nanya aja. Jangan sampe Lian sama Laskar, entar Lo nyesel lagi." Dean memutar bola matanya malas.
"Pala Lo nyesel, asal dia ga sakitin kembaran gue aja,"
"Udah di restuin nih?" tanya Aril sambil menaik turunkan alisnya membuat Dean jadi kesal.
"Pantat Lo lebar," ujarnya kesal. Aril emang suka banget mancing emosinya. Belum tau aja, dia di gantung di loteng kelas.
"Bawa-bawa pantat gue mulu, insecure ya, patatnya tepos?" pertanyaan Aril membuat Dean terkekeh sinis.
"Ngapain juga punya pantat lebar," ujarnya sambil mengunyah dimsum.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL [ BL ]
RomanceFOLLOW SEBELUM DI BACA ‼️ Menceritakan Dean yang memiliki hubungan tidak baik dengan Laskar. Mereka berdua merupakan anggota basket namun selalu tak akur. Bagaimana Jika tiba-tiba Seseorang yang mirip Dean pindah ke sekolah mereka. Dan lagi, orang...