Between 06

937 103 17
                                    

HSHSHSHSH maap gais, ini utangnya nyicil dulu😭😭

yoshi menghela nafas berat. "mereka sudah menghilang sepagi ini?"

pasalnya, jam masih menunjukkan pukul empat pagi. jelas-jelas kedua pemuda kim itu baru tiba di rumah pukul dua pagi, dan sudah menghilang lagi di pukul empat.

yoshi mendengus, kembali merebahkan diri di kamarnya. "kim junkyu dan kim david, ya? perdagangan manusia... mereka lebih berbahaya dari yang aku kira."

beralih pada dua kim yang sudah kembali pada pekerjaannya.

kemeja putih yang tak lagi terbalut jas, kini terkena percikan cairan merah. david membiarkan asap mengepul dari mulutnya, batang nikotin yang tersalip di jarinya dia hempaskan ke sembarang arah. "jadi, siapa yang kau bilang mudah dihadapi?" david kembali bersua, raut wajahnya pun begitu angkuh.

pria asing yang sudah terduduk lemas itu tak menjawab sama sekali.

junkyu terkekeh.  "sepertinya kau terlalu meremehkan kami, ya?  selama kau duduk sambil berteriak disini, organisasi mu sudah rata, lho." junkyu tersenyum remeh, memperhatikan wajah babak belur pria itu.

pria itu mengerang kesakitan kala junkyu menginjak tangannya.

"padahal aku ingin bangun dengan yoshi yang memanggilku dengan lucu, kau malah merusak ekspetasiku!" dengus junkyu dengan nada kesalnya.

david mengambil senjata api dari saku pinggangnya, membidik pada lawan yang tak berdaya. "kyu, menyingkir."

dor

dor

dor

"kita pulang." david melesat meninggalkan junkyu yang tecengang karena tembakan dadakan dari david.

"wah, kau bajingan gila!" junkyu buru-buru mengejar david, tak ingin ditinggalkan oleh saudara kembarnya.













"kalian... dari mana?" pukul enam lewat dua puluh delapan. yoshi cukup terdiam melihat david yang menggulung kemeja lengan panjangnya setengah seraya menenteng jas hitam, belum lagi kemeja yang terdapat cairan merah.

begitu pula penampilan junkyu yang err- sedikit lebih rapi? jas nya masih terpasang, hanya saja tangan junkyu masih terdapat carian kemerahan. seharusnya kau mencuci tangan dahulu, kyu.

"baru selesai bekerja, tentu saja." junkyu tersenyum tipis. padahal, junkyu ingin sekali langsung memeluk tubuh ramping yoshi, hanya saja, tubuhnya saat ini, pasti mengeluarkan aroma tak sedap dari darah pria kotor yang mereka bunuh tadi, jadilah junkyu mengurungkan niat.

"tolong siapkan pakaian, untuk dirumah. aku akan mandi," kata david.

pemuda itu langsung pergi begitu saja. yoshi langsung melirik pada junkyu yang terlihat kikuk? dia menyembunyikan tangannya di belakang punggung.

"bagaimana dengan mu?"

"siapkan saja baju, aku akan mandi. ah, sebagai tambahan, kami hanya akan dirumah hari ini." setelahnya, junkyu masuk ke kamarnya begitu saja.

yoshi hanya menggeleng pasrah. dua kim itu pulang dalam keadaan yang yoshi yakini aroma darah, cukup menyengat karena tercium baru. "entah apa yang mereka lakukan diluar sana," gumamnya.






ㅤㅤㅤ ────────── ·  ·  ·  · ✦



karena si kembar benar-benar hanya di rumah, maka yoshi harus pasrah jika tubuhnya menjadi mainan kim junkyu. dia cukup jengah karena junkyu tak berhenti memeluknya dari belakang- sambil duduk, dengan tangan yang melingkar dan asik mengusap-usap tubuh bagian depan yoshi. bahkan bibirnya sesekali menyentuh ceruk leher yoshi, menghirup aroma mint segar dari tubuh si manis.

"kyu, boleh aku pergi?" sungguh, tubuhnya pegal dengan posisi ini.

bukannya melepas, junkyu justru mengeratkan pelukannya. "hei, ayo tidur dengan ku, baru akan ku lepaskan."

"tidak. tolong meminta hal yang masuk akal, kim junkyu-ssi." yoshi menghela nafas, membuka paksa tangan junkyu yang melingkar di tubuhnya. "berhenti melakukan hal seperti ini, tubuhku gerah." yoshi meninggalkan junkyu, mengarah pada dapur.

mengingat david yang mungkin bekerja, yoshi memilih membuatkan teh dari pada tubuhnya dibekap erat oleh junkyu.

"membuat apa?"

oh, surprise.

yoshi berbalik cepat, menemukan david yang berdiri dan bersandar di bibir pintu dapur. "oh- a- kau sudah selesai bekerja? aku baru akan membuatkan teh."

"tidak perlu membuatkan apapun, ikut denganku saja."  tercenganglah yoshi. kakinya reflek mengikuti david, tak mempertanyakan apapun.

nyatanya, pemuda kim itu menuju kamarnya, duduk dan bersandar pada headboard. "kemari," katanya.

bak perintah mutlak, kaki yoshi bergerak begitu saja mendekat pada david. "kenapa?"

david tersenyum tipis, membawa yoshi duduk disampingnya. "diam begini." perlahan, david menyandarkan kepalanya pada pundak yoshi, mencari posisi nyaman disana.

"dave?"

hanya deheman yang yoshi dengar sebagai jawaban.

yoshi tak begitu paham. berbeda dengan junkyu, david memiliki aura yang lebih mencekam. bahkan yoshi tak berani menentang pemuda itu sama sekali.

melihat wajah david yang mungkin terlelap, membuat yoshi terkesima. tangannya perlahan menyapu wajah david, mengusapnya perlahan.

dibalik pintu, junkyu tersenyum penuh arti. "dengan begini, david tak memiliki alasan untuk menjual mainan baru ini."

ㅤㅤㅤ ────────── ·  ·  ·  · ✦

ngutang ya!🥰
part depan adegan ++
nyiapin mental dulu ngetiknya😩

btw, teume yang sibuk di weverse, jangan lupa rest yaa🫶🏻 teupeace🤙

[12] Between | kyuyosh✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang