Between 14

538 66 19
                                    


kembali pada dua tahun yang lalu. yoshi, seorang anak dari keluarga pembunuh bayaran yang cukup aktif menghadiri kegiatan tidak terpuji. contohnya, acara pelelangan. kalau sebelumnya yoshi berhasil mendapat seorang pemuda manis di pelelangan lain tahun lalu, kali ini yoshi datang hanya untuk menikmati keributan yang terjadi di runah lelang.

pandangan yoshi tak luput dari salah seorang pemuda yang mengenakan topeng hitam yang hanya menutupi bagian mata dengan corak berwarna keemasan, terlihat menarik di mata yoshi.

"junghwan, kau tau siapa orang disana?"

junghwan, dia adalah kaki tangan yoshi. bisa dibilang, yoshi 'memungut' junghwan saat pemuda itu 'dibuang' oleh orang tuanya. begitulah junghwan menjadi orang yang bersedia menyerahkan nyawanya untuk yoshi.

kembali lagi, junghwan menundukkan sedikit kepalanya agar bisa berbisik di sebelah telinga yoshi. "dia si penyelenggara acara, seharusnya ada dua orang, junkyu dan david."

"ada informasi lain?"

"tidak banyak informasi, tuan. hanya saja, mereka saudara kembar yang melakukan transaksi gelap, termasuk penjualan organ." junghwan diam sejenak, kemudian tersenyum tipis. "kalau yang anda ingin ketahui tentang 'posisi' mereka, mereka itu dom. segala hal milik mereka untuk berdua, itu saja."

"dom, ya?" yoshi tersenyum penuh arti.

ㅤㅤㅤ ────────── ·  ·  ·  · ✦



beberapa bulan setelahnya.

"bagaimana keadaan david dan junkyu?"

"pergerakan mereka seperti biasanya, mereka juga tidak bertemu atau berhubungan dengan siapapun."

"lalu, jihoon?"

junghwan menghela nafas. "seperti biasa, dia terus berganti pasangan di ranjangnya. kenapa anda tidak memutuskan hubungan dengannya saja?"

"tunggu sebentar lagi, dia pasti berguna untuk rencanaku." yoshi membuka amplop yang sempat diberikan oleh junghwan, melihat beberapa potret dari junkyu dan david disana. "ternyata mereka memang menarik," ujarnya.

"anda akan menggunakan park jihoon sebagai alat?" junghwan kembali membuka suara.

yoshi mengangguk. "oh, setelah aku menggunakannya nanti, kau bawa dia kesini, 'didik' dia sebagai orang kita, kau paham kan?"

"baik, tuan. kalau begitu, apa saya sudah bisa pergi?"

"kau mau bertemu kekasihmu itu? siapa namanya? park jeongwoo?" yoshi tertawa, nada bicaranya menggoda junghwan.

"tuan, anda tidak seharusnya menggoda saya seperti itu!" pipi junghwan sedikit menggembung gemas, membuat yoshi tertawa.

"hei, kau sudah seperti adikku. pastikan kau tidak bersama pria sampah, atau aku akan membunuhnya!"

junghwan menggeleng pasrah. "aku mengerti, kak! sudahlah, aku akan pergi. sampai nanti!" junghwan langsung melenggang pergi, tak menunggu lagi ocehan dari yoshi.

ditengah keheningan, smartphone yoshi berdering. layar nya menunjukkan 'kakak ipar' sebagai penelepon.

"yoshi, kau sibuk?" suara itu terdengar buru-buru.

"huh? woozi-hyung, kau jarang menghubungi ku, ada apa?" yoshi berdecak malas. pasalnya, kakak ipar gemasnya ini jarang sekali menghubungi, sekali memghubungi, pasti minta bantuan.

"besok aku kekurangan orang di cafe, kau bantu berjaga, ya?!"

"tidak mau."

"ayolah, kau harus membantu ku! kau tau kan itu bukan cafe biasa? akan banyak pekerjaan masuk, jadi kau harus membantu!"

yoshi tau, dia tak mungkin bisa menolak perintah kakak iparnya, karena hoshi, kakak kandungnya mungkin akan turun tangan dan mengganggu yoshi habis-habisan. "ya ya, baiklah. aku akan kesana besok."

"baiklah! terimakasih, yoshi!"

dan begitulah panggilan terputus begitu saja.

ㅤㅤㅤ ────────── ·  ·  ·  · ✦

esoknya.

jujur saja, yoshi begitu malas menampilkan wajah polos tak berdosa nya seperti ini. dia harus tersenyum ramah menyambut orang-orang, belum lagi berdiri selama berjam jam dan itu membuat kakinya lelah.

tak banyak pula pelanggan yang request untuk ke ruang khusus. ya, cafe itu sendiri merupakan sarana perdagangan jasa pembunuh bayaran, tinggal sebutkan code nya, maka pelanggan akan dibawa ke ruang yang berbeda.

bel berbunyi bersamaan dengan pintu cafe yang terbuka, yoshi dengan sigap menyapa. "selamat datang di blueland cafe, mau pesan apa?" senyum manisnya merekah kala dua pemuda berhenti tepat di meja kasir. bak keberuntungan ada dipihaknya, dua orang yang selalu dia awasi muncul dihadapannya. lucky, pikirnya.

setelah menyelesaikan transaksi, yashi jelas melihat bagaimana dua pemuda itu melirik kearahnya. yoshi harus berpura-pura tidak tau, karena saat ini adalah kesempatan bagus membawa dirinya ke dalam hidup dua pemuda kim itu.

"hei, can i asking for your phone number?" yoshi benar-benar ingin tertawa begitu david menghampirinya.

yoshi mengontrol ekspresinya, mematap aneh pada si pemuda kim, "maaf?"

"saya bukan orang aneh. as you know, nama saya david. boleh saya tau nama kamu?"

"yoshi."

david mengangguk. "boleh saya minta contact kamu? i mean, saya berniat berteman."

"we better not, david." iya, yoshi harus mendorong pemuda itu menjauh agar dia semakin mendekat.

"alright then. can i take you home? shift mu sampai jam berapa?" benar, david harus begini, barulah yoshi bisa dengan mudah mendapatkan apa yang dia mau.

"maaf, silahkan ambil pesanan anda dan duduk." yoshi mencoba mengabaikan.

david menghela nafas. "at least, let me take you home. saya mau hanya berniat berteman dengan, boleh?"

"shift saya selesai jam 7." setelah mengatakan itu, yoshi meninggalkan kasir, bertukar dengan orang lain.

di balik pintu, yoshi tersenyum penuh arti. tentu saja yoshi tak pernah menyangka akan semudah itu memulai permainan ini. bahkan, david dan junkyu masuk sendiri ke dalam hidupnya. "jangan kira kalian bisa keluar dengan mudah setelah memulai ini, kim."

ㅤㅤㅤ ────────── ·  ·  ·  · ✦




ini diaaa dari sisi yoshi🥹🫵🏻
aku ngga akan bikin panjang sih pov yoshi🥹🫵🏻
next bakal balik ke cerita
see u kapan kapan😻🫶🏻

[12] Between | kyuyosh✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang